Perbedaan Pahala Orang Kota Dan Pedalaman!
Sayyed EP BikaiLaRobbi.Corp Ayep2pac
Al’ajru biqodri ta’ab, alias Imbalan atas pahala tergantung kadar kesulitan yang kita hadapi. Qoidah ushul fiqih ini memang tidak sepenuhnya berlaku, karena disisi lain ada beberapa kasus yang menjelaskan bahwa sesuatu yang ringan malah lebih utama daripada yang berat. Bahkan pahala sunnah bisa mengalahkan pahala wajib, seperti mendahului untuk mengucapkan salam ( sunnah) dari pada menjawab salam (wajib), membebaskan hutang (sunnah) dari pada menagih hutang kepada orang lain yg ( memmang wajib di bayar). Melaksanakan sholat duha 8 rakaat lebih utama daripada 12 rakaat , memberi hutang lebih utama dari pada bersedekah ( karena umumnya orang yangingin hutang dalam keadaan hajat yang sangat penting dari pada shodaqoh yang belum tentu bermanfaat).
Ibadah mahdoh adalah sebuah ritual yang murni karena Tuhan, tapi bagaimana mungkin seseorang bisa memurnikannya tanpa harus ada embel-embel lain yang bisa merusak pahala ibada itu. Sungguh sebuah taklif (beban) yang memang sekilas tidak akan bisa di kerjakan oleh manusia yang selalu tergoda oleh bidadari, surga, kebahagiaan serta nama baik, berupa predikat Soleh/solehah antar sesama.
Apakah ini berlawanan dengan banyak ayat alqur’an maupun keterangan hadis yang menjajikan balasan-balasan kebaiakan kepada mereka yang menuruti perintah Tuhannya. Banyak ayat maupun hadis yang sangat jelas menawarkan surga dan kebahagian hakiki, sebaliknya, sang Rasul Muhammad PBUH pun mengakui bahwa dirinya tidak akan bisa masuk surga kalo hanya mengandalkan amal baiknya saja. Hal ini membuat sahabat-sahabat nabi merasa aneh dan penasarann. “ bagaimana dengan kami ya Rasulallah? Jika anda sang kekasih Allah saja tidak bisa masuk sorga karena amalnya!!? Nabi menjawab : ya, amalan kita tidak dapat memasukkan kita ke surga, karena sesungguhnya karena belas kasihan Tuhan saja yang dapat memasukkan kita ke dalam surganya.
Bingung? Harus bingung dulu, tapi memang jika kita meresapii setiap nikmat yang telah diberikan percuma kepada kita. Cukup nikmat akal/ pandangan mata saja. Apakah bisa dibandingkan dengan amalan ibadah yang sering ngawur, tidak khusuk dan lain sebagainya. Jika satu nikmat indra saja tidak dapat terbalas dengan ketekunan beribadah, trus bagaimana dengan nikmat-nikmat lainnya yang tak terhingga? Apa masih berani hitung-hitungan dengan Tuhan?
Jelas sudah apa arti amalan dan ibadah kita kalo memang tidak dapat menjaga dari siksa neraka. Karenanya Surga dan nikmat-nikmat lainnya, baik di dunia dan akhirat hanyalah FREE GIFT dari sang maha kuasa. Adapun kadar kenikmatan hadiyah itu nanti dihitung sesuai dengan kadar ketakwaan dalam beribadah dan menjalani kehidupan dunia, dan ini tidak bisa di ketahui hanya oleh DIA.
Bagaimana dengan nikmat yang di rasakan oleh orang-orang yang Kufur kepadanya? Jangan salah sangka bahwa semua nikmat adalah nikmat yang sesungguhnya. Karena nikmat yang diberikan kepada para pembangkang merupakan ujian tersendiri yang akan memberatkan mereka kelak di hari pembalasan, nikmat seperti itu adalah ISTIDRAJ.
Pahala Orang Kota dan Pedalaman
Ada apa dengan orang Kota dan Pedalaman? Sudah jamak dimaklumi bahwa kehidupan kota lebih menantang. Segala bentuk pembangkangan terhadap hukum Tuhan terbuka lebar mengangah di depan mata. karenanya barang siapa yang bisa bersabar dan mampu menghandle dirinya dari godaan yang ada, maka orang tersebut pasti mendapat imbalan yang lebih dan sebanding dengan pahitnya perlawanan terhadap keadaan yang ada. Bandingkan dengan ibadahnya orang kampung yang tenang dan damai tanpa ada hiruk pikuk pembangkangan-pembangkanan yang terlihat di sekitar mereka.
Akhirnya, bersabar dan tahan agresifitas ego yang kerap menghujam, berbuat baiklah semampu kalian, usah mengharap keindahan-keindahan belum saatnya.
Wallahu a’lam
Cirebon 20 12 2011 – 2nd floor of G unit Dorm. Building nine.
Salam Sayyed..
Yang Kadung merasa Bingung.. silahkan Resapi coretan Iseng Sebelumnya :
Para Penikmat Dosa Yang Samar!!
Hobi Umbar Aurat..hihihi
Menuhankan Kebaikan Percuma
Sayyed sang Manusia Labil
Menikmati Rasa Sombong
Koleksi lama Coretan Sayyed :
Jambret Masjidil Harom
Sayyed Diusir Polisi Makkah
Lika Liku Jamaah Hajji Indonesia
Pengalaman Sayyed Tidur Disamping Jasad Nabi
Oleh-oleh Haji Khas Timteng dan Madu Terbaik Dunia
Ibadah untuK meraih Simpati Tuhan?
berita terbaru
Feb 19, 2012 @ 16:34:00
Tidak mudah hidup di kota banyak cobaan entah itu emosi yang kesulut dan juga hal lainnya.
mudah2an kita diberikan kekuatan untuk menghadapinya Amin..
LikeLike
Sayyed EP
May 12, 2012 @ 05:04:19
Amien .. thnks mas memang kehidupan adalah perjalanan menuju hakikat kehidupan yang sejati..
LikeLike
SANG PENGABDI
Apr 23, 2012 @ 08:25:41
Hari gene masih mikirin pahala aja gan, bukannya orang yang paling tinggi derajatnya yaitu yang “mukhlisina lahuddin” yg mengerjakan perintah dari Allah tanpa reserve dan tendensi apapun. Pahala ama dosa mah gan buat nakut2in anak kecil yang baru belajar tentang aturan, tapi bagi kita yg udah melek kaya gini mah udah sepatutnya bisa menempatkan fungsi diri kita sebagai manusia secara otomatis, tanpa di iming2i lagi..
Jgn2 agan belum tahu fungsi agan sbg manusia? Mengabdi gan!! Nah, mengabdi disini bukan cuma sembahyang tunggang-tungging, n melakukan ritual yg ngejar poin.. BUKAN GAN!! Tapi, menjadi mahluk yg bekerja untuk Allah dgn berlandaskan sifat2 Kholiknya, bukan sifat penentangnya (SETAN).. Apa itu sifat Allah, Kasih dan Sayang ujungnya Damai dan Makmur gan, bukan Tamak dan serakah yang ujungnya malapetaka dan hancur.. Jd singkatnya mengabdi kepada siapa penghuni di bumi sekarang ini, kepada Allah apa kepada setan? Agan tinggal liat ndiri..
Sadarkan manusia dgn perbuatan yang mencerminkan Sang Kholik dgn keikhlasan gan, bukan dengan iming2 pahala yang menjadikan manusia cuma mementingkan diri sendiri..
Sori agak keras gan, soale ane pikir hari ini dunia cuma butuh orang yang tanpa pamrih dalam melakukan sesuatu, sekali lagi sori..
Belajar lagi gan, merenung lagi.. Lihat ke alam ciptaan Tuhan, ga bakal bohong gan dia..
LikeLike
Sayyed EP
Apr 23, 2012 @ 09:01:36
Waalaikum salam wrwb
hmm trnyat masih sama sama pongah,merendahkan setiap hal yang bersifat immaterial dan menganggap itu cukup. maklum sebagai para pengklaim derajat bidayatul fuqoro. orang sekelas Sayyidina Abu Bakar Siddiq pun tertunduk dalam hegomoni ikhlas, pengabdi hingga akhirnya beliau tersadarkan
.. seperti termaktub dalam Hakikat Puncak Makrifat 🙂
… jalan terjal syareat menuju hakikat bagai langit dan bumi. hampir impossible diselami mayoritas awam yang masih membedakan syariat : Islam Rasional dan IRasional karena sayyed gak faham level itu, dan coretan link-link berikut adalah argumen ngawur atas kepongahan sayyed: :
Para Penikmat Dosa Yang Samar!!
Hobi Umbar Aurat..hihihi
Menuhankan Kebaikan Percuma
Sayyed sang Manusia Labil
Menikmati Rasa Sombong
Bukan SURGA PARA ARTIS
Belum Layak Mendapat Syafaat Rasulullah
Pemabok Kacangan
Karena MemaNG Tidak Harus Ikhlas Beramal
Masih Butuh Surga dan Neraka
Ah 18 + ( yang Janda silahkan baca)
thnks n salam Sayyed
benar apa yang diucapkan oleh imam Ghazali “barang siapa yang mengaggap /mengaku dirinya telah ikhkas, tawakkal, atau apapun (sifat positif hati) … maka sesungguhnya dia telah berbohong” dengan klaimnya.
Trima Kasih
LikeLike
pradiska
Dec 01, 2012 @ 10:45:16
semoga segala amalan baik kita bisa diterima dan dihapuskan segala dosa2 yang telah kita perbuat.amin
LikeLike
Sayyed EP
Dec 01, 2012 @ 12:37:00
amin ya robbal alamien.
salam sayyed
LikeLike