Bahasa, sebuah kata yang memiliki makna sangat luas lebih dari sekedar alat komunikasi yang mampu memberikan pemahaman antara satu mahluk dengan mahluk lainnya. Isarat dan Kata-kata yang dikeluarkan dari raga maupun lisan manusia adalah bukti terjemahan dari ungkapan perasaan yang terkubur dalam hati setiap mahlukNya?
Jika memang setiap kata adalah ungkapan hati yang diwakilkan oleh lisan, maka jelas sudah bahwa setiap perkataan harus difahami dengan menyelami perasaan dan hati manusia yang kita ajak bicara? Jika teori diatas benar adanya, maka hampir mustahil bagi setiap orang untuk dapat benar-benar mampu menerjemahkan sebuah kata atau kalimat.
Memahami Psycho linguistik orang yang berbicara merupakan salah satu kunci utama dalam memahami bahsa orang lain dengan baik dan benar. Dalam artian, setiap kata-kata yang keluar harus dilihat dari keadaan jiwa sang pembicara. Semakin dalam seseorang memahami keadaan jiwa orang lain maka semakin mudah baginya untuk memahami “makna sebenarnya’’ dari kata-kata yang dimaksud.
Munculnya salah persepsi dari pendengar dan pembaca sering dikarenakan terlalu buru-burunya manusia memberikan poin final terhadap ucapan atau argumen tanpa menelisik latar belakang timbulnya ungkapan tersebut, baik dengan menyelami keadaan jiwa sang pembicara maupun masalah yang sedang dihadapinya.
Banyaknya ayat jihad yang dimaknai secara literal menjadikan pembaca meyakini dibolehkannya melakukan kebrutalan yang sebenarnya sangat dilarang oleh agama. Ayat yang turun dalam keadaan ‘dharurat’ peperangan dipraktekkan apa adanya dalam keadaan damai? Hadis yang ditunjukkan kepada orang-orang khusus dipraktekan secara umum? Ungkapan kepala DPR yang masih berbau puzle diterjemahkan apa adanya dengan sinis?
Sebenarnya bagaimana cara benar memahami bahsa manusia dan TUHAN?
coretan lama (edisi Saudi):
Jambret Masjidil Harom
Sayyed Diusir Polisi Makkah
Lika Liku Jamaah Hajji Indonesia
Pengalaman Tidur Disamping Jasad Nabi
Curhat Para Pecandu xxtc :
malik
Sep 14, 2012 @ 03:56:27
sepertinya bahasa tuhan hanya mampu dipahami oleh orang-orang yang menyadari keberadaanNya
LikeLike
malik
Sep 14, 2012 @ 03:57:52
sepertinya bahasa tuhan hanya mampu dicerna oleh mereka yang menyadari keberadaanNya
LikeLike
Sayyed EP
Sep 14, 2012 @ 07:28:08
ia mas, kajian linguistik antar sesama manusia aja sering terjadi kesalahpahaman apalagi dengan sang khaliq yang maha bijak dan peddih adzabnya.
karenanya nabi sering mengulang – ulang ayat
– wa qul Robbi Zidni Ilma
LikeLike