Menjelang Makrifat
Cobaan yang paling membunuh karakter manusia sejati ternyata bukan lagi terbatas godaan lahir seperti materi dan sejenisnya seperti yang sering aku tulis dalam catatan sebelumnya. Walaupun hal itu sangat berperan aktif membawaku dalam kealpaan tiada henti. Sesuatu yang yang membelokkan niat dan ketajaman pandangan hati itu kerap mendominasai kala aku sengaja menyibukkan diri dengan rutinitas yang memang harus aku tekan keberadaannya. Langkah ini semakin lunglai ketika peta yang dulu aku bawa kemanapun aku pergi sengaja digantikan dengan peta-peta lain yang belum terverifikasi atau tidak sepenuhnya aku fahami. Ternyata buku dan kecerdasan fikiran tidak bisa menembus batasan yang telah aku targetkan.
Sisi konservative memperbudak fikiran dasar tanpa dibarengi dengan pemahaman akan aktualisasi teori-teori positif masa lalu dengan kenyataan kehidupan masakini. Untuk bisa kembali melejit pada tingkatan yang dijejaki para penikmat jajanan khalwah (manisan) yang pernah dibagi-bagikan secara gratis kala itu, memang bukan sebuah persoalan mudah. Cahaya yang begitu nyata membuat semua mata berkaca-kaca, mengapa dia begitu maksimal meresapi setiap anugrahnya?
Hal kecil yang dijalaninya sepenuh hati merobek anganku yang sering memimpikan sebuah anugrah agung dengan mengaggap remeh sesuatu yang sebenarnya sangat menunjang pada sebuah keberhasialan besar dan nyata. Meminimalisir rasa benci dan meningkatkan derajat cinta universal adalah cara yang sangat membantu meningkatkan pijar baru yang akan membawa kita menuju terbukanya rahasia-rahasia hakikat cinta yang hanya diketahui oleh mereka para pecinta sejati.
Kenyataannya, mengapa rasa ingin ‘dicap lain’ serta kebencian masih saja berperan aktif melumuri setiap daily activity membakar semua kebaikan lahir dan batin hingga menjadikannya sebuah pekerjaan sia-sia dan omong-kosong yang sebenarnya.
Sesungguhnya aku sangat merindukan tangis dan jeritan para penikmat dosa yang samar!!
*terus melupakan mereka yang telah merasakan akibat dari dosa yang samar
coretan lama (edisi Saudi):
Jambret Masjidil Harom
Sayyed Diusir Polisi Makkah
Lika Liku Jamaah Hajji Indonesia
Pengalaman Tidur Disamping Jasad Nabi
Curhat Para Pecandu xxtc :
Gerizal
Feb 16, 2012 @ 09:51:46
Nice word
🙂
LikeLike
Sayyed EP
Feb 16, 2012 @ 12:43:12
makasih.. semoga menjadi pelajaran kita bersama
salam Sayyed Ep
LikeLike
nur efendi
Mar 25, 2014 @ 18:08:55
nice….trimakasih saudaraku…
LikeLike
Sayyed EP
Mar 25, 2014 @ 18:10:03
walaikum salam.
kembali kasih.
salam sayyed
LikeLike
nur efendi
Mar 25, 2014 @ 18:09:39
ijin copas….
LikeLike
Sayyed EP
Mar 25, 2014 @ 18:12:40
ok silahken
hehe
n like fb nya klo berkenan
LikeLike