Menguak Gossip Dewa 19 dan Padi Versi Yahudi!

Propaganda adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.
Garth S. Jowett and Victoria O’Donnell. Propaganda And Persuasion

Sayyed ep Bikailarobbi.wordpress.com
Baca n klik ini dulu biar Hati kotor anda jadi Bening : Belenggu Jurnalisme Gossip?!
Menikmati lagu Padi dan Dewa secara serampangan kadang membingungkan, bahkan bagi sebagian orang bisa menjurus pada klaim “kafir!!”. Dalam lagu yang diberi judul SATU milik Dewa yang pernah juga dinyanyikan oleh Fadli ‘Padi’ memiliki kedalaman makna yang sering di maknai dengan melebih-lebikan perasaan sampai mencederai kesucian Tuhan. Cara pandang sufi besar sekaliber Abu Yazid Albustami, al-Hallaj maupun Syekh siti Jenar yang menyatakan ilmu hakikat dengan gaya menyatukan perasan manusia bersama Tuhan tidak akan benar jika hanya dimaknai dengan kaca mata Syareat.

Syareat dan Hakikat memang sekilas sangat berlawanan karena syareat hanya memandang objek hanya dari sisi lahir saja sementara hakikat memandangnya dari dua arah sekaligus, yakni lahir dan batin. Meskipun berlawanan secara lahir, ilmu hakikat memang ada dan hanya bisa dicerna oleh orang-orang khusus. Permasalahannya adalah ketika banyak orang awam memaksa memahami ilmu hakikat tanpa ada bimbingan sang ahli, maka jangan heran jika mereka menjadi kafir zindiq karena klaimnya tidak didasari dengan teori dan standar yang berlaku.

Berbeda dengan nabi-nabi sebelum Muhammad pbuh, yang hanya diberi wewenang menjalankan salah satu dari syariah atau hakikat saja, Muhammad diutus dengan dua standar sekaligus seperti dijelaskan Assuyuti dalam kitab Albahirnya. Meskipun umatnya juga ada yang sanggup memahami dua standar yang dijalankan oleh Muhammad tapi apakah memang ada permit dari nabi bahwa umatnya pun boleh memakai standar hakikat, sementara yang kita tahu hingga sekarang banyak ulama besar yang menafikan standar ini, seperti kejadian dibunuhnya Al-hallaj dan Syeh siti jenar?

Kembali ke permasalahan lagu-lagu Dewa dan Padi yang banyak diklaim sesat oleh kaum literalis. Sebaiknya kita mengetahui siapakah Ahmad Dani dan Fadli? Hingga kita menemukan fakta dan bukan hanya mengikuti gossip yang yang sering beredar. Seperti dikutip dari pernyataan keduanya disampul Kaset Dewa maupun Padi: Ahmad Dani adalah pengikut Thariqah Naqsabandi, sementara Fadli adalah Pengagum Ahlul Bait (INGAT: Tidak Semua Ahlul Bait itu Syi’ah dan tidak semua Syiah itu sesat). Keduanya sama-sama memiliki latar belakang Sufi. Maka dari itu kita tidak usah heran jika lagu-lagu mereka sering memiliki makna yang sangat dalam dan seklilas membingungkan. Sama seperti sang maestro Kahlil Gibran yang juga cenderung mengadopsi kisah cintanya dengan cara pandang imam-imam sufi. Hanya saja baik Ahmad Dani maupun Fadli, keduanya sampai sekarang memiliki mursid (guru seperitual) atau Guru yang Ahli dalam bidangnya yang selalu jadi rujukan dan tidak hanya memahami Sufi dari buku-buku maupun gossip yanng menyesatkan.

Oleh karenanya, sebelum kita terlalu Pd memberi klaim sesat dan Yahudi pada sebuah lagu atau prilaku seseorang, alangkah bijaknya jika kita benar-benar mengetahui apa dan bagaimana latar belakang pemikiranya. Bagaimanapun jika kita mengkafirkan/ menyesatkan seseorang, maka bisa jadi kekafiran itu tanpa kita sadari akan berbalik kepada kita sendiri secara nyata, seperti yang telah dijelaskan dalam hadis, yang didhoifkan oleh golongan wahabi: sebuah golongan yang sering melayangkan kata-kata kafir seenaknya.

Intinya, sebagai manusia biasa sebisanya untuk tidak memberikan penilaian final kepada siapapun, bahkan kepada mereka yang belum mendapatkan hidayah (orang-orang kafir) karena misteri akhir hayat hanya Dia yang tau – mungkin saja anda yang akan  murtad! dan orang kafir yang anda benci menjadi muallaf sebelum ia meninggalnya-.  Resapi dan fahami ucapkan  Sayyidina Ali Kw berikut ini :

Janganlah engkau teregsa-gesa mencela seseorang karena dosanya. Sebab barangkali dosanya telah diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman akan dirimu karena suatu dosa kecil. Sebab, barangkali engkau akan diazab karena dosa kecilmu itu.

Referensi : Al-Bahir karya Assuyuti.

http://music.detikhot.com/read/2011/06/13/220312/1659496/228/?992204topnews

Klip Kolaborasi Dewa 19 dan Padi -totalibtihal/ibtihaltotal- :

Beberapa Coretan iseng Sayyed yang Sulit diFaham:

Belenggu Jurnalisme Gossip!

Wali Setan dan Klaim Wahabi

Alquran Mainan

Kenali 9 Rahasia Tuhan!!
Rahasia Kehampaan Abadi :

Cinta Usah di Mengerti

Mengenangmu

Nimat Bercinta Denganmu