Alquran Mainan (Menjawab Salafi)


Madinah Rasul

Madinah Rasul

Tak jarang saya mengartikan teks keagamaan secara serampangan guna memperkuat opini dan nafsu kemenangan terhadap klaim-klaim kebenaran tanpa merujuk pendapat para ahli dibidangnya.

Memahami teks keagamaan dan meyakinkan pendengarnya atas apa yang tersirat dalam kandungan teks itu seakan-akan penceramah atau penulis adalah orang yang paling berhak menafsirinya apa adanya.

Geram bukan kepayang jika kita disalahkan orang lain yang sengaja membenarkan maksud dan tujuan dari teks keagamaan yang memang memiliki pengertian lebih luas dan tidak sama seperti pemahaman kita.

Multi Tafsir

Setelah Rasulullah, Orang yang paling berhak menafsiri sebuah teks keagamaan, baik quran maupun hadis adalah para sahabat nabi. Mereka tidak hanya hidup bersama dengan sang penerima wahyu, mereka juga orang yang kritis dan sering bertanya langsung kepada nabi terkait maksud dan tujuan teks keagamaan itu.

Bukan hanya Ibnu Abbas yang memang mendapat gelar khusus (Honoris causa dalam ilmu tafsir) dari nabi dalam hal keagamaan. Sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Muad bin Jabal, Aisyah, Fatimah, dan sederet nama sahabat lainnya juga memiliki keistimewaan khusus dan gelar DRHC yang harus kita kaji lebih dalam pendapat dan riset-risetnya agar tidak terjadi lagi penafasiran tekstual yang menyesatkan.

Pasca wafatnya nabi, para sahabat mewariskan pemahaman teks keagamaan yang di ambil dari sohib asyari’ah (pemilik syariat/Nabi) pada generasi ke dua. Dari generasi yang dikenal dengan julukan tabi’in ini akan muncul nama-nama pecetus madzhab Islam atau sekte-sekte yang berkonsentrasi meracik hukum agama agar menjadi simpel. Peran mereka sangat berpengaruh terhadap corak tafsir. Hingga tak merepotkan orang awam dalam menjalankan dan mempelajari hukum Islam.

Dengan ilmu-ilmu khusus, imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Ahmad bin Hanbal merupakan orang-orang genius lahir batin, sangat soleh(bahkan mereka sering kali bertemu nabi, baik di alam sadar maupun mimpi), mereka merancang teori-teori hukum agama dari masalah yang tesirat alquran, hadis, ijma, qiyas, sampai pada kajian yang tidak di singgung oleh generasi pertama. Seperti teori istiqro (sebuah riset atas kejadian di suatu daerah yang akan dijadikan landasan hukum secara menyeluruh) yang digagas oleh Syafii.

Karenanya, orang yang paling mengerti teks keagamaan adalah mereka para mujtahid sekelas Hanafi dan cendikiawan-cendikiawan kurun pertama yang mengerti latar belakang turunnya sebuah wahyu Tuhan baik quran maupun hadis. Rujukan dari para ahli tafsir urgen untuk dipelajari para da’i dan penceramah yang menjadikan teks keagamaan sebagai kajian landasan sebuah hukum.

Munculnya Islam tanpa madzhab dan jargon kembali kepada quran dan hadis merupakan imbas dari sebuah kesombongan semata. Bagaimana mungkin kita memahami teks keagamaan tanpa melalui bantuan dari teori-teori khusus para mujtahid dan generasi awal.

Bukankah wahabi yang mengklaim dirinya sebagai pengikut madzhab salaf( madzhab generasi awal) juga sering merujuk kitab Fathul bari karya Ibnu Hajar Asqolani. Sementara Ibnu Hajar adalah salah seorang pengikut setia madzhab Syafii. So, pemikiran Ibnu Hajar merupakan sebuah representasi atas teori-teori Imam Syafii dan para ulama yang sejalan dengannya.

Masih menafsiri teks keagamaan tanpa melalui jalur yang dilalui para pencetus madzhab? kenapa juga kalian merujuk karangan-karangan ulama pengikut madzhab tertentu?

Penulis tidak mengklaim bahwa Hanafi atau Syafii lebih baik atau lebih memiliki otoritas dalam masalah pemahaman agama daripada generasi pertama (istilah madzhab salaf ala wahabi) apalagi sekekas Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Hanya karena pada masa pertama, semua konsentrasi keagamaan belum terteorikan secara sistematis dan tidak dibukukan oleh mereka.

Hingga generasi ke dualah yang menyajikan kumpulan argumentasi dan teori-teori generasi pertama secara lebih simpel. Semua teks keagamaan digodog hingga masak dengan tujuan agar orang-orang awam seperti saya tidak repot-repot menafsiri halal haram, kafir murtad, dosa dan neraka secara serampangan dan apa adanya hanya bermodalkan terjemahan depag RI.
Wallahu A’lam

coretan Berikutnya (edisi Saudi):

Jambret Masjidil Harom
Sayyed Diusir Polisi Makkah

Lika Liku Jamaah Hajji Indonesia
Pengalaman Tidur Disamping Jasad Nabi
Curhat Para Pecandu lainnya :

Lanjutan Alquran Mainan 2:

Islam Agama Yang Sulit??

Merusak Hati di hari yang Fitri

Rahasia Manusia Palng di manja Tuhan

Sisi Negatif adat Jawa

Wali Setan ala Wahabi

Jilbab Hanya Kedok, GPP kok?

Emansipasi Gila Gilaan

Sahabat Caci Maki

Muhammad Wahabi Syiah Sunni

X File Corrupted !!!

163 Comments (+add yours?)

  1. AA
    Aug 22, 2011 @ 17:27:23

    Kegetiran semaraknya dai-dai kondangan, ustadz-ustadz media. Ulama-ulama pragmatis, yang menyelesaikan masalah dgn menyederhanakan sumber hukum sebagai konsekwensi gampang dan murahnya mendapat buku-buku terjemahan Saudi. Sayangnya, pemuda tawasuth-progresif yg membawa misi ulama-ulama salaf-khalaf, warisan Nabi, seakan mengering.

    Tampaknya, pemuda sekarang lebih banyak meniikmati cara berfikir, pemikiran dan sikap apatis. Mematerikan agama….

    Like

    Reply

  2. Wahyu Nur Hidayat
    Aug 22, 2011 @ 17:46:45

    Kegetiran semaraknya dai-dai kondangan, ustadz-ustadz media. Ulama-ulama pragmatis, yang menyelesaikan masalah dgn menyederhanakan sumber hukum sebagai konsekwensi gampang dan murahnya mendapat buku-buku terjemahan Saudi. Sayangnya, pemuda tawasuth-progresif yg membawa misi ulama-ulama salaf-khalaf, warisan Nabi, seakan dewasa ini mengering.

    Tampaknya, pemuda sekarang lebih banyak menikmati cara berfikir, pemikiran dan sikap apatis. Mematerikan agama….

    Solawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yg totalitas meraih ridho Ilahi yang menyemarakkan masyarakat dengan agama, bukan menyemarakkan agama dengan masyarakat….

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 01, 2011 @ 05:29:26

      seakan mudah saja berijtihad secara serampangan mengklaim halal haram/ kafir/murtad hehehe. padahal kalo liat konteks ushul fiqih dan kriteria mujtahid pasti kita akan kewalahan memahami nas baik qur’an maupun hadis tanpa melalui jalur mereka..

      salam.. btw kapan novel ke 4 terbit????

      Like

      Reply

  3. imen
    Sep 01, 2011 @ 05:58:26

    ~MEMAHAMI AL-QURAN 1~

    Seorang Teman mengatakan :

    adalah tidak boleh sembarang memahami Quran sendiri, Tanpa menggunakan Tafsir yg ada yg sudah di sepakati
    Para Ulama….!!

    Benarkah Demikian yg diajarkan Al-Quran….??

    Mari Sama-sama Memahaminya…

    [Qs:54/17,22,32,40]
    Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

    Dalam 1 Surah ini saja Allah sampai mengulang Redaksi yg sama sebanyak4x……!!!
    ……Apakah artinya …??

    Sudah Pasti اَللّهُ menginginkan
    kita manusia ini utk

    BANYAK-BANYAK Baca Quran utk di PELAJARI ….!!!

    Bukan utk menjadi pajangan dirumah atau di Masjid saja…!!

    Teman lain juga mengatakan :…..,sbgian ulama m’ngatakan huruf “ALIF’ sj terdiri dari 600.000 makna, …….

    Apa yg terkesan dari PERYATAAN temen kita ini ….!!!!???
    Kira – kira jawabanya adl :
    M U M A T / M U M E T / MEMUSINGKAN…..!!!

    sehingga kita akan berpikir….

    YA SUDAH NANTI SAJA Saya MEMPELAJARINYA…..!!!

    Entah dari mana datangnya PEMAHAMAN bahwa dlm membaca Quran itu SUSAH….!!!

    Sehingga ada yg BERPENDAPAT ……!!!

    TIDAK BOLEH MEMAHAMI QURAN SENDIRI-SENDIRI….!!!

    Coba di PIKIRKAN lg apa DAMPAKNYA…!!!

    Ya pada akirnya setiap kita TIDAK AKAN PERNAH BACA QURAN….!!!

    Karena TAKUT SALAH MEMAHAMINYA sehingga di GANJAR ALLAH DGN DOSA…..!!! 

    Pemahaman ini sesungguhnya adl bersifat POLITIS …!!

    Krn pemahaman inilah yg dituipkan Penjajah pd umat Islam dulunya.

    Sebab Mereka si Penjajah tau Betul….!!!, 

    Dgn tidk PERNAHNYA umat Islam membaca Quran ….!!!

    SUDAH PASTI AKAN BODOH  bin  GUWOOOBLOCK….!!!

    Lawong Quran adalah  sebagai  PETUNJUK HIDUP ….!!!

    Tidak di BACA ya TIDAK AKAN PERNAH TAU ISINYA….!!!

    Akhirnya DIBODOH-BODOH in oleh Penjajah…..!!!
    Silahkan Dipahami lagi….!!!

    Justru Allah Menganjurkan utk BERGURU pd Dia Langsung .!!!

    Satu lagi PENDAPAT TEMEN:

    kalo al quran di tafsir antara 1 orang dengan  yg lain bisa beda, karna quran ini  1 kata bisa banyak terjemahan……

    Kl boleh berpendapat lain mengenai Komentar2 temen kita ini……..!!

    yg MEMBEDAKAN tafsir org yg 1 dgn lainnya adl :

    Karena FITRAH MANUSIA itu sendiri…..!!

    Tidk ada yg sama manusia di dunia ini.
    Perbedaan meliputi mulai dari fisik sampai pd pemahaman yg tertanam di dlm dada …..!!!

    Tidk ada pengalaman hidup manusia yg sama walaupun terhadap yg kembar  Identik  sekalipun……!!!

    Oleh sebab itu PERBEDAAN ADL SUATU KENISCAYAAN utk manusia / alam semesta ini….!!!

    Termasuk dlm memahami ayat Quran …..!!!

    FITRAH yg lainnya adl LATAR BELAKANG PENDIDIKAN / PENGETAHUAN yg menjadi Pengetahuan Penunjang….!!!

    Jangan di kira Penguasaan ILMU MATEMATIKA & FISIKA tdk mempengaruhi Pemahaman terhadap Quran….!!!!

    Justru Quran ini berisi SIMPUL-SIMPUL ilmu pengetahuan yg dikenal dgn ILMU SAINTIS TERCANGGIH / Quran = Kitap ILMU SAINTIS….!!!

    Artinya TIDAK AKAN MUNGKIN KITA MELAKUKEN PENYERAGAMAN dalm BERAGAMA ISLAM INI…!!!

    Karena Memang BERTENTANGAN dgn FITRAH mahluk hidup itu sendiri…….!!!

    Begitu jg nantinya masuk SURGA & NERAKA pastilah sendiri – sendiri…..!!!

    Biarlah Umat Islam itu BERBEDA-BEDA krn setiap diri bertanggungjawab utk dirinya sendiri ….!!!

    Kalo tIdAk mau tersesat …..!!

    Belajarlah SUNGGUH-SUNGGUH dlm memahami Quran….!!!!

    Makanya Allah menyatakan dlm Quran ….TIDK DI BENARKAN BERAGAMA YG IKUT2AN…..!!!

    Dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI  apa yang kamu TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN TENTANGNYA. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Qs:17/36] 

    Berhati-hatilah dengan Pernyataan berikut ini….!!!

    “mengikuti kesepakatan para ulama” ….!!

    Karena bukanlah ULAMA yg menjamin Kebenaran Pemahaman Semua Manusia……!!!

    Melainkan Berpeganglah pd Agama Allah dan Al-Quran ….!!

    Maka

    BERPEGANG TEGUHLAH  kamu kepada agama yang telah
    diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
    Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.   [Qs:43/43-44]

    Allahualam bish shawab

    Like

    Reply

    • Ridhwan
      Sep 02, 2011 @ 07:37:25

      Ada yg berpendapat lain..?
      Monggo silahkan ….

      Like

      Reply

    • ben
      May 07, 2012 @ 05:31:47

      Coba Pahami kalimat dibawah ini :
      “Dokter bilang Kalo Sakit Itu Harus diSuntik”
      coba bayangkan jika setiap orang melakukan pemahaman sendiri2 … kira apa yg akan terjadi ?

      ……………………………………………..
      Kembalikanlah Kepada ahlinya….
      /////////////////////////////////////////////////////

      Like

      Reply

      • Sayyed EP
        May 07, 2012 @ 06:05:19

        hmm pertanyaan sekaligus jawaban simpel tp mengena mas. thnks dah ikut sharing
        salam kenal
        Sayyed EP

        Like

        Reply

      • I.M.E.N
        May 07, 2012 @ 09:56:33

        hehe……Kang Ben …..????

        Coba Pahami kalimat dibawah ini :
        “Dokter bilang Kalo Sakit Itu Harus diSuntik”…..

        Kang Ben …..
        Begini Kang ….

        Seorang DOKTER adl org yg memahami Ilmu saintis yg terkait dgn ANATOMI TUBUH MANUSIA…..dgn katalain dIa adl ahli dIbidangnya artinya dIA miliki argumen yg bisa Dipertanggungjawabkan yg padA ZAMANNYA .

        Dan analisa dOKTER ITU ADl tidAK SAMA MEMANG ….!!!
        APAKAH ARtinya …..
        jawabannya adL FITRAH

        1 HAL yg harus dIPAHAMI “kita itu TIDak bisa melawan FITRAH”

        spt yg sy katakan dIATAS ….KITA TIDak bisa menseragamkan pemahaman semua manusia ini ….. oleh sebab itu lah PERTANGGUNGJAWABANYA sedIRI-SENDiri….!!!
        ——————
        coba bayangkan jika setiap orang melakukan pemahaman sendiri2 … kira apa yg akan terjadi ?
        ……..

        Begini loh Kang

        Seluruh ILMU yang dipahami manusia adalah hasil OLAH PIKIR manusia terhadap REALITAS. Kebenaran mutlak hanya tersimpan di dalam realitas itu sendiri. Bisa berupa benda-benda, hukum-hukum, maupun peristiwa-peristiwa. Karena itu, kebenaran ilmu pengetahuan selalu bersifat RELATIF. Kebenaran mutlak yang berupa realitas itulah yang disebut sebagai ayat-ayat KAUNIYAH. Alias ayat-ayat alam semesta. Anda tidak akan menemukan KEKELIRUAN ataupun KESALAHAN pada sebuah realitas.

        Di sisi yang lain, Al Qur’an adalah KEBENARAN MUTLAK setara dengan realitas alam semesta. Inilah yang dalam terminologi Islam disebut sebagai ayat-ayat QAULIYAH. Dan TAFSIR terhadap ayat-ayat Qauliyah bersifat RELATIF sebagaimana ilmu pengetahuan. Karena itu, bisa salah dan berbeda antara ahli tafsir satu dengan lainnya. Maka, Anda pun tidak akan bisa menemukan KEKELIRUAN dan KESALAHAN dalam Al Qur’an. Kalau tidak percaya, coba saja BUKTIKAN… 🙂

        Jadi, realitas Al Qur’an SETARA dengan realitas alam semesta. Tafsir Al Qur’an setara dengan ilmu pengetahuan. Dari Al Qur’an maupun alam semesta itulah BERSUMBER segala macam ilmu, mulai dari filsafat sampai sampai sains modern… 🙂

        ~ Salam Berilmu Agama Seutuhnya ~
        ……………………………………………..

        Kembalikanlah Kepada ahlinya….
        /////////////////////////////////////////////////////

        Sepakat Kang dGN KALIMAT ANDa ini …!!!
        Tapiiiii…..
        Bukan berarti kita MENGEKOR dengan TAQLID BUTA ……

        Dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI apa yang kamu TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN TENTANGNYA. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Qs:17/36]

        Ayat ini sangat jelas bahwa Allah Menegaskan DilarANG IKUT-IKUTAN dalam beragama Islam ini ….

        Betul tidAK kANG Ben ….?

        ATAU andA punya pendAPAT LAIN ….?
        OK SILAHKAN …. 🙂

        Like

        Reply

      • I.M.E.N
        May 07, 2012 @ 10:26:54

        SEJARAH ilmu pengetahuan telah menunjukkan, bahwa FILSAFAT menjadi AKAR dari semua ilmu yang berkembang dewasa ini. Akar filsafat itu lantas bertumbuh menjadi dua BATANG: ilmu alam dan ilmu sosial. ‘Batang’ Ilmu Alam melahirkan CABANG: ilmu matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sedangkan ‘batang’ Ilmu Sosial melahirkan cabang: Ilmu sosial, politik, ekonomi, budaya, dsb.

        Dari cabang-cabang ilmu itu menghasilkan RANTING-RANTING: seperti ilmu Kedokteran, Astronomi, Statistic, Geometri, Optik, Evolusi, Biomolekuler, Geologi, Komunikasi, sejarah, akuntansi, manajemen, bahasa, dan sebagainya, dan seterusnya. Ranting-ranting itu lantas terurai lagi semakin spesifik menjadi ‘daun-daun’, ‘bunga-bunga’, dan ‘buah-buah’. Bahkan sampai ‘daging buah’, dan ‘biji’, dan entah apa lagi..!

        Hmm.., ternyata seluruh ilmu pengetahuan ini memang berakar dari FILSAFAT. Jadi, bagaimana mungkin MEMISAHKAN Sains dan Teknologi dari Filsafat? Bukankah, semuanya BERAKAR disana? Lantas, dimanakah posisi Al Qur’an? Kitab Suci ini adalah POHON yang menjadi sumber segala ilmu pengetahuan itu..! Karena itu sayang jika masih ada orang Islam yang memisahkan antara pohon dari bagian-bagiannya. Salah kaprah toh ya..?! 😦

        ~ Salam Berilmu Agama Seutuhnya ~

        Like

        Reply

      • I.M.E.N
        May 07, 2012 @ 10:54:43

        ~ MEMPELAJARI SAINS ADALAH IBADAH ~

        BAGI umat Islam belajar sains adalah ibadah. Karena sains itu sendiri adalah perwujudan dari ilmu Allah di alam semesta, yang disebut sebagai ayat-ayat KAUNIYAH. Karena itu, wahyu yang pertama turun kepada Rasulullah SAW adalah perintah membaca – IQRA’. Dan wahyu keduanya adalah AL QALAM (Pena). Jadi, betapa eksplisitnya Allah memberikan perhatian kepada ilmu pengetahuan terkait dengan proses beragama Islam.

        Bahwa agama dan ilmu bukanlah sesuatu yang terpisah. Apalagi bertabrakan. TIDak ADA seorang muslim pun yang sudah memahami agamanya dengan baik, dAN seharusnyA TIDak adA menabrakkan agama dan sains.

        Menabrakkan agama dan sains itu adalah pekerjaan orang-orang sekuler, termasuk di dalamnya Atheis.

        SEHARUSNYA menjadikannya dalam satu tarikan nafas sebagai praktek keagamaannya.( agama dan sains tsb )

        Cikal bakal paham sekuler yang memisahkan agama dengan sains itu sebenarnya diawali di Eropa, dimana agama yang dominan waktu itu adalah Kristen dengan kekuasaan gereja yang hampir tidak ada batasnya.

        Pemberontakan terhadap kekuasaan gereja dengan segala hegemoninya itulah yang memunculkan ilmuwan-ilmuwan sekuler penentang ajaran Kristen.

        Termasuk pemberontakan mereka terhadap ajaran agama yang dianggapnya tidak ‘ilmiah’.
        Karena bertentangan dengan sains. Sehingga memunculkan tragedi Galileo, misalnya.

        Hal semacam ini tidak boleh terjadi di dalam Islam. Agama Islam tidak pernah memisahkan agama dari ilmu pengetahuan (menurut Quran).

        Apalagi membunuhi ilmuwan. Alih-alih menghukumnya, para khalifah malah mendukung perkembangannya. Sehingga bermunculanlah tokoh-tokoh ilmu pengetahuan kelas dunia di zaman keemasan Islam, dengan fasilitas-fasilitas penelitian yang sangat maju di masanya.

        Diantaranya yang sering kita dengar adalah Al-Fazari, Astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe. Al-Farghani alias Al-Faragnus, penulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis.

        Di bidang kedokteran kita kenal nama Ar-Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi adalah penemu penyakit cacar dan penyusun buku kedokteran anak pertama kalinya. Sedangkan Ibnu Sina adalah seorang filosof penemu sistem peredaran darah pada manusia. Salah satu karyanya, al-Qonun fi al-Thibb merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.

        Di bidang optikal, Abu Ali al-Hasan ibn al-Haitsami alias Alhazen adalah fisikawan yang berpendapat untuk pertama kalinya bahwa bukan mata yang mengirim cahaya ke benda, melainkan bendalah yang mengirim cahaya ke mata.

        Dalam ilmu kimia, Jabir ibn Hayyan adalah tokoh terkenalnya. Sedangkan di bidang matematika dikenal nama Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi, yang juga mahir dalam bidang astronomi.
        Dialah pencipta ilmu Aljabar. Kata Aljabar berasal dari judul bukunya, al-Kitab al-Mukhtashor fi Hisab al-Jabr wa al-Muqobalah

        Dalam ilmu sejarah terkenal nama al-Mas’udi. Dia juga ahli Geografi yang mengarang buku Muuruj al-Zahab wa Ma’adin al-Jawahir.

        Sementara itu, di bidang filsafat ada tokoh-tokoh terkenal seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibn Rusyd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika dan interpretasi terhadap filsafat Aristoteles. Sedangkan Ibn Sina mengarang asy-Syifa’. Ibn Rusyd yang di Barat lebih dikenal dengan nama Averroes, banyak mempengaruhi pola pikir Barat sehingga di sana ada aliran Averroisme. Dan lain-lainya. Dan seterusnya.

        Maka, menjadi ‘tidak nyambung’ memang, jika ada bantahan yang mempertentangkan antara ‘agama’ dengan sains dialamatkan kepada umat Islam. Itu sama saja dengan mempertentangkan antara pohon dengan batang, atau cabang, atau ranting-ranting. Lha ya nggak klop-lah… 😦

        Bagi umat Islam mempelajari ilmu pengetahuan adalah ibadah. Dan bernilai pahala. Karena, sains tak lebih hanyalah ALAT untuk memahami ilmu-ilmu Allah yang dihamparkan di alam semesta. Ratusan ayat ilmu pengetahuan yang bertaburan di dalam Al Qur’an, dan mendorong umat Islam agar melakukan pembuktian-pembuktian secara saintifik. Misalnya, ayat populer berikut ini.

        QS. Al Ghaasiyah (88): 17-20
        Maka apakah mereka tidak MENGOBSERVASI unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

        QS. An Nahl (16): 79
        Tidakkah mereka MENGOBSERVASI burung-burung yang dimudahkan TERBANG di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (pelajaran) bagi orang-orang yang beriman.

        QS. Asy Syu’araa (26): 7
        Dan apakah mereka tidak MENGOBSERVASI bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

        QS. Al Qashash (28): 72
        Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak MENGOBSERVASINYA?”

        QS. Luqman (31): 31
        Tidakkah kamu MENGOBSERVASI bahwa sesungguhnya KAPAL itu BERLAYAR di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (ilmu)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (pelajaran) bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.

        QS. As Sajdah (32): 27
        Dan apakah mereka tidak MENGOBSERVASI, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?

        QS. Yaa Siin (36): 77
        Dan apakah manusia tidak MENGOBSERVASI bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

        QS. Az Zumar (39): 21
        Apakah kamu tidak MENGOBSERVASI, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan AIR dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

        QS. Al Mukmin (40): 21
        Dan apakah mereka tidak mengadakan PERJALANAN di muka bumi, lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka. Mereka itu lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas SEJARAH mereka di muka bumi, maka Allah mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung pun dari azab Allah.

        QS. Muhammad (47): 24
        Maka apakah mereka tidak MENGOBSERVASI Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?

        QS. Adz Dzaariyat (51): 21
        dan (juga) pada DIRIMU sendiri. Maka apakah kamu tidak MENGOBSERVASINYA?

        QS. Al Mulk (67): 19
        Dan apakah mereka tidak MENGOBSERVASI burung-burung yang MENGEMBANGKAN dan mengatupkan SAYAP-nya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.

        QS. Abasa (80): 24
        maka hendaklah manusia itu memperhatikan MAKANAN-nya.

        QS. Ath Taariq (86): 5
        Maka hendaklah manusia memperhatikan DARI APA dia diciptakan?

        Dan sebagainya, dan seterusnya.
        Demikian banyak ayat-ayat motivasi untuk melakukan penelitian dan pembelajaran ilmu pengetahuan. Kualitas keislaman seseorang dan penghambaannya kepada Allah sangat terkait dengan ilmu pengetahuannya.

        Sehingga Allah menyebut ‘HANYA’ para ILMUWAN-lah yang benar-benar ‘takut’ kepada Allah. Yang bukan ilmuwan (ulama), takutnya hanya sekedar pura-pura takut, atau ditakut-takutkan, atau dipaksa takut.

        QS. Faathir (35): 27-28
        Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada yang hitam pekat.

        Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Sesungguhnya yang TAKUT kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, HANYA-lah para ULAMA (ilmuwan). Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.

        Maka, ringkas kata, dalam Islam tidak ada pemisahan alias sekulerisme antara agama dan sains.

        Pembelajaran ilmu pengetahuan justru digunakan untuk menyempurnakan proses berserah diri kepada Allah sebagai puncak kualitas seorang muslim.

        Bahwa, kemudian ada yang MENYATAKAN Islam sebagai agama dogmatis dan doktrinal yang berlawanan dengan sains, yaah itu SESUNGGUHNYA BERASAL Dari luar ISLAM ….. yg dIPERuntukan pd PIHAK GEReja Dulunya……HMM….SBTLNYA hak orang untuk bicara apa saja.

        Umat Islam lebih baik menanggapinya dengan berbesar hati. Kebenaran adalah milik Allah, dan kelak akan Dia buktikan sendiri kepada seluruh manusia. Umat Islam diajari untuk rendah hati, dan memaafkan ‘ketidak-tahuan’ mereka dengan cara-cara yang baik… 🙂

        QS. Al Hijr (15): 85-86
        Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya (kebenaran) hari kiamat itu pasti akan datang, maka MAAFKANLAH (mereka) dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha MENGETAHUI.

        ~ Salam Mentauhidkan Ilmu Pengetahuan ~

        Like

        Reply

  4. imen
    Sep 01, 2011 @ 06:01:48

    ~MEMAHAMI AL-QURAN 2~

    Untuk Memahami Quran sdh ada PETUNJUKNYA yaitu dari Quran itu sendiri …..!!!

    …Al Quran SEBAGAI PETUNJUK bagi manusia & PENJELASAN-PENJELASAN mengenai petunjuk itu ….[Qs:2/185]

    …Jadi Untuk Memahami Quran adl ” ayat Quran yg dijelaskan oleh ayat Quran itu sendiri “Kemampuan ini mmg tidk semua org MEMILIKINYA…!!!

    Dibutuhkan KEMAPANAN ilmu Pengetahuan yg Menyeluruh .!!

    Yaitu yg memahami ayat Allah secara UTUH

    Bisa jadi, seorang penghafal al Qur’an, Ahli tafsir al Qur’an, dan pengajar al Qur’an, masuk neraka karena ternyata TIMBANGAN amal perbuatannya RINGAN.

    Orang yang seperti ini dikecam oleh Allah dalam Firman-Firman-Nya seperti  sebagai …

    Keledai yang hanya bisa membawa buku-buku tebal.. 
    tanpa menjalankannya,
    [QS. 62: 5]

    Dan ditanya: ’’kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?’’,
    [QS. 61: 2]

    Maka, tidak cukup hanya belajar al Qur’an. Karena al Qur’an itu baru teori. Yang harus dilakukan adalah MEMPRAKTEKKAN petunjuk dalam al Qur’an itu.

    Al Qur’an mengajari jujur, maka belajarlah jujur kepada siapa saja, diri sendiri, dan Allah.

    Al Qur’an ngajari rendah hati, maka rendah hatilah kepada siapa saja.

    Al Qur’an mengajari melunakkan perkataan, maka lembah lembutlah kepada siapa saja.

    Allah mengajari menghormati perbedaan, maka hormatilah perbedaan itu, karena Allah menciptakan seluruh makhluknya berbeda-beda. Tidak ada yang sama!

    Al Qur’an mengajari memahami ayat-ayat Kauniyah yang terhampar di alam semesta, maka belajarlah sains dan teknologi.Karena semua itu adalah ilmu-ilmu Allah.

    Ayat-ayat Allah yang dihamparkan agar kita semua MENGENAL Allah sebagai sang PENCIPTA yang luar biasa hebatnya.

    Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah yang terkait dengan penciptaan langit dan bumi kalau Anda tidak belajar ilmu Astronomi?
    Sehingga bertengkar terus ketika menentukan datangnya bulan Ramadan/ syawal, misalnya.

    Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah yang bercerita tentang gunung, laut, angin, sungai, atmosfer, dsb, kalau Anda tidak belajar ilmu Geologi, Geografi, Geofisika?
    Sehingga seringkali memunculkan bencana, karena kita tidak bisa memanejemeninya.

    Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah tentang kesehatan, kalau Anda tidak belajar ilmu kedokteran? Sehingga banyak umat mengalami permasalahan kesehatan memprihatinkan, karena kita tidak menguasinya.

    Bagaimana Anda bisa memahami ayat-ayat Allah tentang perilaku manusia, jika Anda tidak belajar tentang psikologi, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial? Dst. Dsb. Dlsb.

    Disinilah letak perbedaan antara orang-orang yang BERAKAL dan TIDAK BERAKAL.

    Orang-orang yang berakal akan terus menggunakan akal kecerdasannya untuk memahami ilmu-ilmu Allah dari mana pun datangnya, sedangkan orang yang tidak berakal hanya bisa mengatakan semua itu tidak ada gunanya.
    SEMENTARA IA SENDIRI TIDAK BISA TERLEPAS dari MENGGUNAKAN PRODUK-produk  yang terkait dengannya.

    Maka, Allah MENEGASKAN dalam berbagai firman-Nya: tidak akan bisa memahami ayat-ayat Allah yang BERTEBARAN di alam semesta ini, kecuali orang-orang yang menggunakan akalnya.

    [QS. Yusuf (12/ 105)]
    Dan banyak sekali AYAT-AYAT (Allah) di LANGIT dan di BUMI yang mereka LEWATKAN, sedang mereka berpaling daripadanya.

    [QS. Ali Imran (3/ 190)] Sesungguhnya dalam PENCIPTAAN langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat AYAT-AYAT (Allah) bagi orang-orang yang BERAKAL,

    [QS. Ali Imran (3/ 7)]
    … Dan TIDAK BISA mengambil pelajaran KECUALI orang-orang yang BERAKAL.

    Mari  perhatikan rangkaian ayat berikut….!!!

    Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat bagi kaum YG MEYAKINI.[Qs:45/20]

    Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
    [Qs:54/17,22,32,40]

    Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu MINTA PERLINDUNGAN kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. [Qs:16/98]

    BACALAH, dan TUHAN MU LAH Yang Maha Pemurah,Yang MENGAJAR (manusia) dengan perantaran kalamDia MENGAJAR PD MANUSIA APA YG TDK DIKETAHUI nya.[Qs:96/3-5]

    …Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Qs:2/282]

    Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. [Qs:2/151]

    Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.[Qs:24/46]

    Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKI orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan (dengan kitab itu pula) Allah MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS. [Qs:5/16]

    Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:9/18]

    Perhatikan ayat diatas dgn CERMAT…..:

    Makna nya adl berikut ini.:

    Awalnya kita HARUS YAKIN dulu pd Allah bahwa Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat SERTA MUDAH DIPELAJARI….tentunya yg miliki AKAL SEHAT….!!

    Kemudian MEMBACANYA dgn MOHON PERLINDUNGAN ALLAH ,.
    Bacalah Quran dgn baik krn sesungguhnya Allah sedang MENGAJAR MANUSIA lewat FirmanNya.Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN,Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKIorang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS.Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, ITULAH orang yang MENDAPAT PERUNJUK.JADI RANGKAIAN AYAT INI MENJELASKAN PD KITA YG YAKIN PD ALLAH , BAHWA DIA LAH YG MENGAJAR MANUSIA …..!!!!ARTINYA BERGURU HANYA lah PD ALLAH …..!!!!Kemudian DIA yg MENANAMKAN PEMAHAMAN LANSUNG PADA HATI KITA …!!!Tidk ada 1 ayat pun yg menjelaskan Manusia BERGURU pd Manusia Lainnya……!!!!!Untuk memahami lebih detail silahkan baca buku berikut ini :“ MEMBELA ALLAH “ 

    BerGuru pd Allah bukanlah Allah sendiri yg datang lansung pada  kita , bukan  demikian  penggambarannya …..!!!Tapi lebih kepada Pemahaman yg ada di Keyakinan kita bahwa hanya kepada Allah lah kita BERFOKUS MENCARI ILMU…..!!!Perkara siapa yg menyampaikannya pd kita …….ITU KEHENDAK NYA yg mengatur langkah KITA……!!!Artinya Berguru pd Allah bisa saja MELALUI tukang Asongan yg ada di terminal yg pernah kita lalui…..!!!Atau suatu peristiwa yg menimpa kita / org disekitar kita yg mengakibatkan kita MENDAPATKAN AL- HIKMAH / KEPAHAMAN ……!!!!TENTUNYA ini semua bagi mereka yg YAKIN pd kekuasaan Allah yg miliki KEPAHAMAN MENDALAM akan Ilmu Tauhid,  Bukan yg hanya IKUT-IKUTAN….!!!Jadi perbedaannya hanya tipis sekali yaitu Yakin Allah…!!

    atau …..

    berlogika yg tdk bersandar pada Allah…..!!!MASIH INGAT N.Musa di perintahkan Allah berguru pd N.Khidhr …??Artinya Allah lah yg lebih tau , pd siapa kita akan dipertemukan / bgm mengajar kita ,…..!!Tentunya  dgn tdk menjadikan kita MENGKULTUSKAN MANUSIA lainnya…..!!!Sering kita melihat temen2 yg berguru pd seseorg yg tanpa disadarinya melupakan  Allah  sebagai  Maha Guru sesungguh nya….!!!Krn merka itu mengkultuskan MANUSIA tersebut …..!!! 

    Semua ini adl KEPAHAMAN YG HARUS DIGALI OLEH SETIAP ORG , …..!!!!

    Sekali lagi ….

    bukan berdasarkan IKUT-IKUTAN / TAQLID BUTA….!!!Semoga bisa Dipahami…. 

    Allahualam………

    Like

    Reply

  5. imen
    Sep 01, 2011 @ 06:04:32

    ~ Memahami Quran 3 ~

    Untuk Memahami Quran sdh ada PETUNJUKNYA yaitu dari Quran itu sendiri …..!!!

    ….Al Quran SEBAGAI PETUNJUK bagi manusia & PENJELASAN-PENJELASAN mengenai petunjuk itu ….[Qs:2/185]

    …Jadi Untuk Memahami Quran adl ” ayat Quran yg dijelaskan… oleh ayat Quran itu sendiri ”
    Dan tidak ada PENJELASAN LAIN selain [Qs:2/185] ini utk memahami Quran ….!!!

    Kaitannya dgn Hadits …..??

    Tentunya HARUS YG SEJALAN DGN QURAN……!!!!

    Yang tertuang di dlm MATAN / REDAKSI ……!!!

    Bukan Berdasarkan Sanad….!!!! 

    contoh:

    “Man ‘arofa nafsah, faqad ‘arofa Rabbahu,,

    Barangsiapa yg mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Rabb-Nya.

    Menurut Imam an-Nawawiy: “hadist ini tidak valid.”dan dari beberapa artikel2 yg saya baca mengatakan hadist ini kualitasnya Mawdlu’/Palsu.

    Tapi saya Berpendapat Hadits ini Shohih karena Matan / Redaksi  nya Sejalan dengan ayat Quran.

    Saya mengambil sumber hadits ketika SESUAI dengan Al Qur’an.

    Dan tidak mengambilnya ketika tidak sesuai, apalagi bertentangan. Hadits ini justru memperoleh pijakan di ayat berikut ini.

    [QS. Dzaariyaat (51): 20-21]
    Dan di bumi itu terdapat TANDA-TANDA (keberadaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada DIRIMU sendiri. Maka apakah kamu tiada MEMPERHATIKAN?

    Allahualam…..

    Like

    Reply

    • Ridhwan
      Sep 02, 2011 @ 07:47:54

      Yup ….
      Aku sepakat ….

      Hadits yg sejalan pd Quran sj lah yg Shohih , walau sanad menunjukan dhoif……

      Alias Hadits yg sejalan dgn Akal Sehat yg Bersandar sbg patokannya adl Quran…
      ..:D

      Like

      Reply

  6. imen
    Sep 01, 2011 @ 06:06:52

    ~ Memahami Quran 4 ~

    Lantas ada Pendapat yg menyatakan , Bila ingin Memahami Quran ini maka sdh seharusnya lah Mempelajari Bahasa Arab Terlebih Dahulu…!!

    Sesungguhnya itu Tidaklah Menjamin seseorang utk bisa Memahami Quran.

    Di Tanah Arab sana semua org bisa Bahasa Arab , termasuk Abu Lahab yg sejatinya adl Paman Rasulullah SAW.

    Dan masih banyak lg org-org yg bisa Bahasa Arab Ternyata tidak Paham Quran walau Quran dlm bahasa sekali pun.

    Kenapa demikian …??
    Ya begitulah Quran itu …!!
    Yg Miliki MUKJIZAT / Logikanya Sendiri alias Tidk Sama dgn Logika-logika Ilmu Penhgetahuan lain.

    [Qs:54/17,22,32,40]
    Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

    Dalam 1 Surah ini saja Allah sampai mengulang Redaksi yg sama sebanyak4x……!!!
    ……Apakah artinya …??

    Tentu saja اَللّهُ melakukan ini UNTUK MEMPERMUDAH manusia dlm Mempelajari Quran.

    Bagaimana Caranya ?

    Hanya dari اَللّهُ saja lah PEMAHAMAN yg masuk kedalam HATI manusia. Atau DIA yg MENANAM-kan KEPAHAMAN di dlm dada org yg Mempelajari Quran , Tentunya dgn Syarat yg sdh ditentukan. HATI yg TIDAK BERPENYAKIT.

    Allah menganugerahkan al-HIKMAH (kefahaman yang MENDLAM tentang Al Quran ) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-AKAL-lah yang dapat mengambil pelajaran.[Qs:2/269]

    Quran Mengatakan, Akan TERSESAT seseorg yg Mempelajari Quran ini bila Memiliki Penyakit HATI…!!
    Apakah itu …??
    Zalim , Sombong , Serakah

    ….Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang ZALIM selain kerugian.
    Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang SOMBONG ; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.[Qs:17/82-83]

    Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?’ Adapun orang-orang yang BERIMAN, maka surat ini MENAMBAH imannya, dan mereka merasa gembira.

    Dan adapun orang-orang yang di dalam HATI mereka ADA PENYAKIT, maka dengan surat itu BERTAMBAH KEKAFIRAN mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.[Qs:9/124-125]

    Hati yg miliki penyakit SERAKAH adl hati org-org yg Mempelajari Quran , mencari ayat-ayat utk Mendapatkan KEUNTUNGAN dirinya.
    Misalnya menggunakan ayat Quran utk Ber-Politik mencari Keuntungan Pribadi. Mengakal-akali ayat Quran.

    Hati yg miliki penyakit SOMBONG & ZALIM inilah yg akan Mengunci Mati Hati seseorg yg Mempelajari Quran.
    Jadi dari Rangkaian ayat terakir ini اَللّهُ menjelaskan Akan tersesat seseorg dlm Memahami Quran bila miliki Penyakit Hati.

    Maka dalam Memahami Quran tidak lah Perlu belajar Bahasa Arab secara Total melaikan secukupnya saja, seiring waktu dlm mempelajarinya.

    Karena اَللّهُ sendiri yg menjamin KEMUDAHAN bagi siapa sj yg Mempelajarinya. Lewat Terjemahan Standard juga sdh cukup maupun terjemahan perkatanya.

    Sekali lg , HATI yg TIDK BERPENYAKIT lah sbg kunci nya dan disertai Keinginan Belajar yg Sungguh-sungguh tentunya.

    Allahualam Bishshawab..

    Like

    Reply

  7. imen
    Sep 01, 2011 @ 06:09:59

    ~ Logika Ilmu Tauhid ~

    Dalam Ber-Ilmu Pengetahuan disetiap disiplin Ilmu akan memiliki Logika masing-masing ….!!
    Logika Ilmu Politik tidak sama dengan Logika Ilmu Kedokteran juga berbeda dgn Logika Ilmu Ekonomi
    Ilmu Tauhid tentunya jg miliki Logika nya sendiri ….!!
    Dan jg tidak sama dengan Logika Ilmu Matematik.

    Terkait Peristiwa Pembukuannya terhadap Quran , Allah mengajarkan pd kita utk Berlogika ini yg terdapat pada ayat Berikut :

    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar MEMELIHARA-nya [Qs:15/9]

    Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. [Qs:10/37]

    Kitab (Al Quran) ini TIDAK ADA KERAGUAN padanya; petunjuk bagi mereka yang ber-TAKWA [Qs:2/2]

    Turunnya Al-Quran yang TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.[Qs:32/2]

    Artinya : Seperti apa pun Metode yg dilakukan oleh Manusia yg bisa mengakibat kan perbedaan terkait kodovikasi Quran ini PASTILAH ALLAH MEMELIHARA-nya….!!!
    Untuk itu TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya….!!!

    Perbedaan Lavas / atau bacaan, adl berdasarkan dialektika daerah masing-masing , bisa jadi utk negara2 yg bahasa sehari-harinya bukan bahasa ARAB , maka metode penulisan yg ada di Indonesia inilah yg lebih efektif , paling tidak sampai saat ini …!!

    Yang Pasti Substansi dari isi Quran ini pastilah sama semua dari model yg ada di dunia ini …!!!
    Contoh : Jumlah ayat dlm Surah Al-Baqarah pastilah sama semuanya dari Quran yg ada tersebut yaitu terdiri dari 286 ayat ….. !!! Dan seterusnya….

    Jadi , Logika Ilmu Tauhid ini adl :
    Seorg Muslim / Org yg beriman pada Allah SWT ini Pastilah Menjadikan Al-Quran sbg Pedoman Utamanya yg merupakan ayat-ayat Allah yg bernama QAULIYAH dan akan menyandingkannya dengan ayat-ayat Allah yg lain yaitu ayat KAUNIYAH alias Ilmu pengetahuan yg di HAMPARKAN diseluruh jagat Raya ini yg kemudian bernama Ilmu Saintis….!!!

    Bagaimana Posisi Hadits….??
    Tidak lain hanyalah Catatan Sejarah yg miliki tingkat KEBENARAN yg Realatif , dengan kata lain KARYA ILMIAH Ulama Terdahulu ….!!!

    Allahualam……

    Like

    Reply

    • Ridhwan
      Sep 02, 2011 @ 07:51:12

      Yap sepakat lagi…

      Tidak lain hanyalah Catatan Sejarah yg miliki tingkat KEBENARAN yg Realatif , dengan kata lain KARYA ILMIAH Ulama Terdahulu ….!!!

      Like

      Reply

      • Ridhwan
        Sep 02, 2011 @ 07:52:07

        maksud ku

        Hadits adl :

        Tidak lain hanyalah Catatan Sejarah yg miliki tingkat KEBENARAN yg Realatif , dengan kata lain KARYA ILMIAH Ulama Terdahulu ….!!!

        Like

        Reply

  8. imen
    Sep 01, 2011 @ 06:18:02

    Perlu Di Pahami bahwa Quran Tidk Pernah Mengajarkan PEMBERIAN OTORITAS pd siapa pun dalam Memahami Quran.

    Karena tanggungjawab adl masing-masing individu.

    Makanya Pelajarilah dengan Sungguh-Sungguh Quran ini jika tidk Mau Tersesat.

    Karena itu dilarang Ikut-Ikutan dlm Beragama.

    Alias Dilarang TAQLID Buta

    Dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI  apa yang kamu TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN TENTANGNYA. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Qs:17/36]

    Allahualam…..

    Like

    Reply

    • Abdullah
      Sep 01, 2011 @ 10:29:58

      mengapa hanya berdasar Al Quran, al Hadits jadi gak dipake ya mas ?

      Like

      Reply

      • Ridhwan
        Sep 02, 2011 @ 07:58:28

        Begini Kang Abdullah …..

        Petunjuk Hidup Manusia adl Quran sbg yg Utama ….!!
        Jika Quran sdh cukup mewakili jawaban pertanyaan masalah hidup manusia , maka hadits tidk diperlukan , kecuali ada masalah detail ibadah yg tidak terdapat pd Quran , barulah Hadits di butuhkan .
        Itu bukan berarti Quran tidak Lengkap …

        Jadi hadits hanya di gunakan dlm situasi tertentu sj …..tentunya yg sejalan dgn Akal Sehat dan Quran ….

        Like

        Reply

  9. Sayyed EP
    Sep 01, 2011 @ 06:35:21

    -BAHWA DIA LAH YG MENGAJAR MANUSIA …..!!!!ARTINYA BERGURU HANYA lah PD ALLAH …..!!!!Kemudian DIA yg MENANAMKAN PEMAHAMAN LANSUNG PADA HATI KITA …!!!Tidk ada 1 ayat pun yg menjelaskan Manusia BERGURU pd Manusia Lainnya……!!!!!Untuk memahami lebih detail silahkan baca buku berikut ini :“ MEMBELA ALLAH “ ????????-

    Jawaban sementara n (ngawur) saya:

    -1. ilmu manusia biasa disamakan dengan ilmu para NABI??? Nabi saja belajar agama melalui malaikat Jibril dan tidak langsung dari Allah. bagaimana juga anda menyikapi kesombongan nabi musa as yang merasa paling tahu dibandingkan manusia lain dizamannya??

    -2. Apakah anda tidak pernah membaca surat AlKahfi dan kisah Musa yang ingin belajar ilmu hakikat kepada Nabi Khidir??

    -3.Allah di bela? siapa nt siapa Tuhan.. -sangat tidak sepadan dan Sombong sekali anda mengangkangi Tuhan, emang anda atasanNYA yang sanggup melindungiNYA dari marabahaya.

    andai manusia dan mahluk se luruh dunia menjadi KAFIR pun tidak akan mengurangi KEKUASANNYA dan tidak berat bagi Allah untuk terus eksis dalam egoisme absolutis-Nya yang jelas-jelas nt fahami dalam sifat. qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat dan mukhalafatul lilhawadisinya. ..

    FAHAM PORA???

    Like

    Reply

    • IMEN
      Sep 02, 2011 @ 09:58:02

      Sayyed EP says:

      3.Allah di bela? siapa nt siapa Tuhan.. -sangat tidak sepadan dan Sombong sekali anda mengangkangi Tuhan, emang anda atasanNYA yang sanggup melindungiNYA dari marabahaya.

      Kang Akh Sayyed EP:

      Membela Allah itu Bukanlah Perkataan ana melainkan PERNYATAAN Allah …. :

      Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong / membela Allah, niscaya Dia akan MEMBELAMU dan meneguhkan kedudukanmu. [Qs:47/7]

      Like

      Reply

      • IMEN
        Dec 25, 2011 @ 23:07:48

        Membela Allah…..

        Semua kita Umat Islam Pastilah sepakat Bahwa Allah Maha Segalanya , Maha Kuasa, Maha Kaya, Maha Perkasa, Maha Tau, Maha Pengasih, Maha Penyayang juga Maha Pemberi….dlsb…!!
        Lantas pertanyaannya masihkah butuhkan pertolongan kita yg notabene adl ciptaan-Nya.
        Mari kita pahami ayat berikut ;
        Hai orang-orang mukmin, jika kamu MENOLONG (MEMBELA agama) Allah, niscaya Dia akan menolong/MEMBELA mu dan meneguhkan kedudukanmu.[Qs:47/7]
        Ternyata begitu jelasnya ayat Allah ini bahwa MEMBELA Allah akan mendapatkan ganjaran Peneguhan Kedudukan kita dalam Pembelaan-Nya….!!

        Ternyata Pembelaan kita terhadap Allah bukanlah utk kepentingan Allah , melainkan utk KEBUTUHAN KITA selaku manusia ini….!!!
        Kemudian seperti apakah yg dimaksud Allah dalam PEMBELAAN kita terhadap – Nya..?

        Dalam memahami ini kita haruslah merujuk pd tugas Nabi Muhammad SAW yg diutus Allah sebagai Pembawa Rahmat utk alam semesta ini dan tugas Beliau adl sbg MENYAMPAIKAN saja tidak lebih.

        Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA. [Qs:21/107]

        Sedikit Perlu di tegaskan kembali “RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA”
        Bukan Rahmat utk yg BerTakwa saja , atau orang Mukmin atau pun Muslim saja …..!!!

        Melainkan “RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA”

        Karena itu Rasul dan para Pengikutnya , termasuk kita semua , hanya bertugas Menyampaikan saja. Jika merasa tidak mau, bahkan Mendebat dengan Keras, kita hanya bisa berserah diri kepada Allah. Dan tidak ada Kewajiban utk Memaksa siapa pun yg tidak sependapat dengan kita.
        Sekali lg, Allah tidak Membebani kita kecuali sebatas MENYAMPAIKAN RISALAH SEJELAS-JELAS nya.

        Kemudian jika mereka MENDEBAT kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi : “Apakah kamu (mau) masuk Islam.” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka BERPALING, maka kewajiban kamu hanyalah MENYAMPAIKAN (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.[Qs:3/20]

        Tidak ada PAKSAAN untuk ber-Agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.[Qs:2/256]

        Lebih jauh, Allah hanya memerintahkan pd kita utk BERSABAR . Dan lantas menjauhi mereka dengan cara yg baik. Karna Allah sendiri lah yg akan bertindak pada waktunya.

        Dan BERSABARLAH terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Dan BIARKANLAH Aku (saja) BERTINDAK terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.[Qs:73/10-11]

        Artinya Dalam konteks Syiar Umat Islam dilarang utk berbuat BERLEBIHAN alias Lebbay sekan-akan menjadi Pemilik Agama ini. Dan kemudian menjadi Penguasa yg berhak memvonis benar salahnya orang lain dalam menjalankan agamanya.

        Jangankan kepada sesama muslim yg memang sdh berniat baik dlm beragama, kepada yg jelas-jelas tidak mempercayaipun kita tidak boleh Paksakan Kehendak.
        Karena Allah sendirilah yg mengadilinya sekarang maupun nanti.

        Sama halnya tidak perlu merasa khawatir berlebihan seakan-akan cahaya Islam akan Padam hanya oleh karena argument / OMONGAN yg bersifat Pendapat seseorang.
        Allah sdh membuat Jaminan utk MEMELIHARA ISLAM / MENJAGANYA dan Quran adl sbg Pegangan Hamba-hamba-Nya sampai akir Zaman.
        Dan karenanya tugas MENJAGA / MELINDUNGI Agama Allah ini juga menjadi KEWAJIBAN ALLAH ,Tidak ada yg bisa MEMADAMKAM ISLAM ini ketika Allah berkehendak terus MENYALAKANNYA

        Mereka berkehendak MEMADAMKAN cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan ALLAH TIDAK MENGHENDAKI selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.[Qs:9/32]

        Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan AL-QURAN, dan sesungguhnya Kami benar-benar MEMELIHARA-nya[Qs:15/9]

        Allah berfirman: “Ini adalah jalan yang lurus, KEWAJIBAN AKU-lah (menjaganya) [Qs:15/41]

        Perbedaan adl sebuah Keniscayaan yg biasa-biasa saja .
        Setiap Niatan yg baik akan menghasilkan Pahala alias kebaikan.
        Dan setiap Rencana Buruk akan kembali pd si Perencana.

        Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. RENCANA yang JAHAT itu tidak akan MENIMPA selain orang yang MERENCANAKANNYA sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi SUNNATULLAH, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.[Qs:35/43]

        Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka BERLOMBA-LOMBALAH (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.[Qs:2/148]

        Ayat ini jg menegaskan pd kita bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya, ini jg bs di pandang sebagai setiap umat / kita pastilah miliki pandangan atau pendapat yg berbeda-beda karena sesuai dgn fitrah manusia tdk ada yg sama, oleh sebab itu pastilah berbeda pula apa yg menjadi kelompok , kiblat alias orientasi masing-masing nya.

        Syiar yg lebih Efektif yaitu BERLOMBA-LOMBA berbuat KEBAJIKAN sebanyak-banyaknya dan berikan manfaat sebesar-besarnya bagi siapa sj yg disekitar kita , begitulah yg diperintahkan Allah.

        Marilah kita beri KELELUASAAN kepada siapa saja yg berniat baik utk MEMPERSEPSI Petunjuk Allah ini dalam Ber-Agama.
        Apakah dengan Persepsi itu seseorang akan terus berproses mendekatkan diri pd Allah.
        Semakin mencintai Rasulullah SAW serta meneladani akhlak Beliau.
        Semakin berikan manfaat pada orang lain .

        Jika jawabnya ya , insyaAllah dia sudah di jalan yg benar.

        Allahu ‘alam bishshawab…..

        Like

        Reply

        • Sayyed EP
          Dec 26, 2011 @ 11:24:53

          Retorika anda memang mantap mas IEMEN.. tapi hampir mayoritas UMAT ISLAM di DUNIA tidak akan mengikuti cara anda yang jelas2 MENAFIKAN HADIS bahkan HADIS SAHIH SEKALIPUN. kalo hanya copy paste terjemahan alquran semua orang juga i.allah bisa dan gampang sekali memahami kehendak sang KHALIQ.. seperti yang kerap ditemui dalam kotak televisi itu.

          dan kata-kata anda :

          Marilah kita beri KELELUASAAN kepada siapa saja yg berniat baik utk MEMPERSEPSI Petunjuk Allah ini dalam Ber-Agama.
          Apakah dengan Persepsi itu seseorang akan terus berproses mendekatkan diri pd Allah.
          Semakin mencintai Rasulullah SAW serta meneladani akhlak Beliau.
          Semakin berikan manfaat pada orang lain .

          EP: ucapan ini dari Luar telihat memang baik. disisi lain anda MENAFIKAN TAKLID secara mutlak adalah salah satu hal yang FATAL yang hanya akan menjadikan orang AWAM beribadah SEMAU GUE (alias main-main dengan hukum TUHAN)… tapi menurut anda kan intinya : yang penting keliatannya baik dan selaras dengan TERJEMAHAN ALQURAN.

          KAlaupun saya memberi argumen dari kajian2 tafsir dan hadis tentang redaksi ayat-ayat yang anda lampirkan. PASTINYA anda langsung menolak. so apa yang mas IEMEN yakini silahkan diyakini. selama masih ber لا اله الا الله محمد رسول الله

          Like

          Reply

  10. Abdullah
    Sep 01, 2011 @ 07:41:03

    saya cari2 buku sejarah berdarah sekte wahabi kok habis di pasar? ada ebook yg jual gak? syukron

    Like

    Reply

  11. imen
    Sep 01, 2011 @ 08:13:35

    @ Sayyed EP

    Begini Akh, memang biasanya kita dalam memahami pendapat orang akan melakukan sikap resistensi alias penolakan yg disebabkan perbedaan pemahaman, tapi menurut ana ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yg menjadi pendapat orang lain, sebenarnya setiap saat اَللّهُ itu memberikan petunjuk dan hidayahNya kepada kita dengan syarat bila ada kemauan. Bagaimana mungkin ana membicarakan sesuatu hal yg ana tidak mengerti. Namanya juga berbagi ilmu, ada baiknya kita diskusi. Untuk mendapatkan kebenaran tsb, bukannya malah saling menyalahkan apalagi menghujat. Sekali lagi saran ana, antum baca lagi postingan ana di atas dengan menggunakan potensi dan kecerdasan yg sama2 kita miliki, memang memahamannya tidak akan sama diantara kita tergantung dari pengetahuan masing2 yg kita miliki.
    Salam…..

    Like

    Reply

  12. Sayyed EP
    Sep 01, 2011 @ 08:28:55

    santai saja mas. memang tidak ada di dunia ini orang yang benar2 faham hati/ pemikiran orang lain secara 100%..

    background kita jelas berbeda.. karena saya mengerti agama melalui bimbingan para ahli.. dan anda mengertinya mungkin langsung dari ALLAH swt. seperti muhaddis ternama Albani … mantap dong klo dapat ilmu laduni kek ente .

    karena hanya orang-orang pilihan saja ( khusus: wali dan nabi) yang sanggup mengerti hakikat ilmu secara langsung (ilmu laduni) dari ALLAH tanpa bimbingan sang ahli..

    Like

    Reply

  13. imen
    Sep 01, 2011 @ 09:43:16

    @ Sayyed EP :

    Baik , ana lebih suka kita diskusikan,

    Bagaimana antum bs berpendapat berguru pada manusia sedangkan ayat-Nya banyak yg menyatakan Dia lah yg Mengajarkan Manusia ..??

    Like

    Reply

  14. imen
    Sep 01, 2011 @ 10:26:51

    Mari kita Coba perhatikan rangkaian ayat berikut….!!!

    Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat bagi kaum YG MEYAKINI.[Qs:45/20]

    Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu MINTA PERLINDUNGAN kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. [Qs:16/98]

    BACALAH, dan TUHAN MU LAH Yang Maha Pemurah,
    Yang MENGAJAR (manusia) dengan perantaran kalam
    Dia MENGAJAR PD MANUSIA APA YG TDK DIKETAHUI nya.[Qs:96/3-5]

    …Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Qs:2/282]

    Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. [Qs:2/151]

    Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.
    [Qs:24/46]

    Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
    [Qs:54/17,22,32,40]

    Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKI orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan (dengan kitab itu pula) Allah MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS. [Qs:5/16]

    Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:9/18]

    Perhatikan ayat diatas dgn CERMAT…..:

    Awalnya kita HARUS YAKIN dulu pd Allah bahwa Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat.
    Kemudian MEMBACANYA dgn MOHON PERLINDUNGAN ALLAH ,.

    Bacalah Quran dgn baik krn sesungguhnya Allah sedang MENGAJAR MANUSIA lewat FirmanNya.
    Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
    Dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

    Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.
    Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN,
    Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKI orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS.

    Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, ITULAH orang yang MENDAPAT PERUNJUK.

    JADI RANGKAIAN AYAT INI MENJELASKAN PD KITA YG YAKIN PD ALLAH , BAHWA DIA LAH YG MENGAJAR MANUSIA …..!!!!

    ARTINYA BERGURU HANYA lah PD ALLAH …..!!!!

    Kemudian DIA yg MENANAMKAN PEMAHAMAN LANSUNG PADA HATI KITA …!!!

    Tidk ada 1 ayat pun yg menjelaskan Manusia BERGURU pd Manusia Lainnya……!!!!!

    Untuk memahami lebih detail silahkan baca buku berikut ini :

    MEMBELA ALLAH
    &……..
    BERSATU DGN اَللّهُ

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 01, 2011 @ 10:37:00

      objeknya bukan manusia awam mungkin mas. bagaimana mungkin manusia awam bisa menyelami Alquran secara langsung. sedangkan membacanya saja masih sulit dan harus melalui guru..

      apakah anda bisa membaca alqur’an karena belajar sendiri dan langsung dapat dari Allah. atau melalui orang tua and guru anda.

      so jika masalah sepe;e saja masih membingungkan dikaji bagaimana dengan memahami samudra ilmu kalo tanpa melalui jalur para ahli???

      bukankah ini perumpamaan yang sederhana sekali dan sangat logis bagi mereka yg berfikir.

      dan 90% umat islam di dunia dipastikan adalah orang awam….yang hanya menjalankan syariat islam melalui media buku dan televisi yang diyakini kebenarannya!!!??

      Like

      Reply

  15. imen
    Sep 01, 2011 @ 10:30:06

    BerGuru pd Allah bukanlah Allah sendiri yg datang lsg pd kita , bukan demikian penggambarannya …..!!!

    Tapi lebih kepada Pemahaman kita yg ada di Keyakinan kita bahwa hanya kepada Allah lah kita BERFOKUS MENCARI ILMU…..!!!

    Perkara siapa yg… menyampaikannya pd kita ITU KEHENDAK NYA yg mengatur langkah KITA……!!!

    Artinya Berguru pd Allah bisa saja MELALUI tukang Asongan yg ada di terminal yg pernah kita lalui…..!!!
    Atau suatu peristiwa yg menimpa kita / org disekitar kita yg mengakibatkan kita MENDAPATKAN AL- HIKMAH / KEPAHAMAN ……!!!!

    TENTUNYA ini semua bagi mereka yg YAKIN pd kekuasaan Allah yg miliki KEPAHAMAN MENDALAM akan Ilmu Tauhid….!!!

    Jadi perbedaannya hanya tipis sekali yaitu Yakin Allah. ATAU berlogika yg tdk bersandar pada Allah…..!!!

    MASIH INGAT N.Musa di perintahkan Allah berguru pd N.Khidhr …??

    Artinya Allah lah yg lebih tau , pd siapa kita akan dipertemukan / bgm mengajar kita , dgn tdk menjadikan kita MENGKULTUSKAN MANUSIA lainnya…..!!!

    Sering kita melihat temen2 yg berguru pd seseorg yg tanpa disadarinya melupakan Allah sbg Guru sesungguh nya….!!!
    Krn merka itu mengkultuskan MANUSIA tersebut …..!!!

    Semua ini adl KEPAHAMAN YG HARUS DIGALI OLEH SETIAP ORG , bukan berdasarkan IKUT-IKUTAN / TAQLID BUTA….!!!

    Semoga bisa Dipahami….

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 01, 2011 @ 10:39:45

      anda menggunakan pendekatan hakikat. sementara saya menggunakan pendekatan logis (menurut saya) so. sebenarnya kita sama. cuma cara pandang hakikat hanya bisa difahamai oleh para ahli yang sudah experrt. mereka mendalami qur’an dengan tafsir qur’an bil qur’an maupun qur’an bilhadis..

      sulit sekali kajian ini bagai mayoritas muslim.

      Like

      Reply

  16. imen
    Sep 01, 2011 @ 12:48:36

    Iya begini akh Sayyed EP & Juga Abdullah ……

    Kita itu Umat Islam ini sebetulnya sdh banyak Terkontaminasi dgn Metode Pembelajaran berdasarkan “KATANYA” sehingga skrg ini sdh banyak Tercampur dgn Kebudayaan Kuno Arab yg Jahiliyah itu. Jangan dipikir Jahiliyah bangsa Arab itu sdh tdk ada. Semua itu terangkum dalam MITOS yg tdk bs ditelusuri lg asal-muasalnya. Ironinya Mitos2 itu sangat IDENTIK alias sangat Melekat pada Riwayat2 Hadits. Untuk itu begitu sulitnya mengetahui Hadits mana yg Shohih. Bahkan kumpulan Bukhari sekalipun tidk bs di jamin keshohihannya.

    Like

    Reply

  17. imen
    Sep 01, 2011 @ 13:09:13

    Nah … Pendekatan yg ana lakukan tdk ada kaitannya dgn Hakikat melainkan Pendekatan yg sangat Rasional yaitu Menggunakan ayat Quran saja dulu.

    Pertengkaran Umat sebenarnya ini disebabkan oleh Hadits.

    Tidk ada pertengkaran yg disebabkan Pemahaman Quran.
    Untuk itu ana lebih konsen utk mengajak kita sama-sama memahami Quran saat ini.

    Like

    Reply

  18. imen
    Sep 01, 2011 @ 13:20:35

    Oya sebenarnya tdk ada itu Istilah org awam dlm Islam ini melainkan org yang Belajar Sungguh-sungguh atau Tidak sj. Dan jg Tidk Perlu kita Menjaga Ke-Imanan seseorg krn Tanggungjawab adl masing-masing.

    Yaitu yg Mau Belajar sungguh-sungguh.

    Like

    Reply

  19. imen
    Sep 01, 2011 @ 14:34:07

    Ber-Guru pd اَللّهُ ini adl tahap Lanjutan alias advance.

    Tahab baca text mmg harus belajar pd org lain terlebih dl.

    Stl bs baca text selanjutnya adalah tahap Memahami dan ini lwt terjemahan yg ada sdh cukup(tidak perlu menguasai bahasa arab). Selanjutnya adalah tahab advance yaitu belajar sampai akhir hayat dan dilarang ikut ikut pemahaman orang lain, harus melakukan sendiri dalam penggalian ayat-ayat اَللّهُ dan pada akhirnya اَللّهُ sendiri yg menanamkan pemahaman dalam hati atau dada manusia itu. Inilah yg dikatakan berguru pada اَللّهُ langsung.

    Like

    Reply

  20. Sayyed EP
    Sep 01, 2011 @ 15:28:12

    Pertengkaran Umat sebenarnya ini disebabkan oleh Hadits.!!!!!
    Stl bs baca text selanjutnya adalah tahap Memahami dan ini lwt terjemahan yg ada sdh cukup(tidak perlu menguasai bahasa arab). !!!

    Sangat berani banget kalo mayoritas awam mengikuti cara pandang anda.
    ia benar Allah maha pemberi hidayah tapi bagai mana mungkin kita mendapat hidayah kalo melalui jalan bidayah yang (maaf) ngawur.

    soal terjemahan saja anda berarti lebih mempercayai TERJEMAHAN DEPARTEMEN AGAMA yang tekstual daripada pemahaman para ahli tafsir yang expert semisal ibnu katsir- bandingkan semua ilmu yang dimiliki orang-orang Depag dengan satu orang Ibnu katsir saja???

    dari mana anda tahu tata cara sholat zakat puasa dan haji klo bukan dari Hadis Rasul.???

    bukankah alquran dan hadis saling melengkapi???

    bahkan Hadis yang mutawatir dan sahih adalah wahyu Allah juga.

    Tiadalah yang diucapkannya (diucapkan : muhammad) itu menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) “.

    (QS. al-Najm (53): 3- 4).

    Trima Kasih telah meragukan argumen di artikel asal tulis ini, salam

    Like

    Reply

    • abu mizan
      Sep 02, 2011 @ 02:51:31

      Mantap om sayyed EEP, argumen anda memang sangat masuk di akal… kalo yg satunya cuma main okol doang… hehehehe
      Semoga anda bisa memakluminya om sayyed EEP.. pesan saya, jangan terpancing emosi menanggapi tetangga sebelah ya, santai aja…

      Like

      Reply

      • Ridhwan
        Sep 02, 2011 @ 08:07:48

        Kang Abu ….

        anda menyatakan :

        Mantap om sayyed EEP, argumen anda memang sangat masuk di akal… kalo yg satunya cuma main okol doang… hehehehe

        okol doang ….??

        Maksudnya bagaimana Kang …?

        Oya …
        Pendapat anda sendiri yg seperti apa ..??
        sy tidak melihat , Pendapat anda disini …!!

        Semoga anda tidak spt yg hanya TAQLID sj yach…!!?

        😀

        Like

        Reply

        • IMEN
          Sep 02, 2011 @ 08:46:30

          Baik …
          Mari kita diskusikan wahai saudaraku se-Iman….

          Pertama :

          Tiadalah yang diucapkannya (diucapkan : muhammad) itu menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) “.
          (QS. al-Najm (53): 3- 4).

          Ayat Quran yg antum Sampaikan ini tdk ada masalah dgn nya.
          Hanya sj cara Memahaminya sj yg Berbeda

          Begini …..

          Ana berpendapat bhwa ayat itu menjelaskan PERILAKU Nabi SAW sewaktu MASIH HIDUP …..!!!
          Yang sangat lah Terkait dgn Proses turunnya Quran.

          Tidak ada keterangan pd ayat tersebut utk Menjadikan Hadits sbg Pegangan hidup Manusia , kecuali Pendapat org-orag Terdahulu.

          Mari kita baca kembali ayat-ayat Allah berikut terkait Hadits :

          • ~Hadits Quran~

          Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan HADITS yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
          [Qs Luqman : 31/6]

          Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman?
          [Qs,al-Mursalaat:77/50]

          Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan HADITS manakah lagi mereka akan beriman sesudah HADITS Allah dan keterangan-keterangan-Nya. [Qs,al-Jaatsiyah:45/6]

          Allah telah menurunkan HADITS yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
          [Qs,az-Zumar:39/23]

          SubhanAllah……..سُبْحَانَ اللّهُ

          Melihat ayat Quran ini Ternyata hanya Hadits Allah saja lah yg harus kita jadikan pedoman …!!
          ….maka dengan HADITS manakah lagi mereka akan beriman sesudah HADITS Allah dan keterangan-keterangan-Nya.

          Disinilah yg dikatakan Ilmu Pengetahuan itu selalu Berkembang …!!
          Kalo dulu Org banyak yg MABUK KEPAYANG dengan Penjelasan Hadits sehingga tanpa disadari Melupakan Quran…..

          Saat ini Begitu banyak nya Generasi Muda yg Tertarik utk Mempelajari sungguh-sungguh Ilmu Tauhid ini , dan rata-rata mereka ini Mengkeritisi Hadits ,

          Termasuk yg utama di kaji belakangan ini adalah Buku KARYA TULIS nya Imam Bukhori dkk, yg org pada umumnya bilang Kitab Shahih Bukhori…..

          Sehingga Pemahaman saat ini banyak mengalami Pergeseran .
          Dulu yg dikatakan Haram Hukumnya bila tidk Ber-Iman terhadap Shahih Bukhori , sekarang Mereka Menanyakannya Kembali ….!!!

          Apakah dasar nya…??
          Haram bila tidak ber-Iman pd Karya Tulis Bukhori itu ….??

          Berikut akan ana postingkan sekilas pandang terkait Hadits….

          Like

          Reply

          • IMEN
            Sep 02, 2011 @ 08:58:47

            Sayyed EP antum mengatakan :

            ….bahkan Hadis yang mutawatir dan sahih adalah wahyu Allah juga.

            Pertanyaan ana :

            Kata siapakah pernyataan antum itu …?

            Kalo memang benar Hadis yang mutawatir dan sahih adalah wahyu Allah juga. kenapa tidak di cantumkan pd Quran ….???

            atau paling Tidak Allah akan mengatakan :

            ALLAH BERKATA :

            ADA SEBAGIAN WAHYU KU YG KAMI TURUNKAN PADA Muhammaad YG TIDAK TERRMASUK DLM QURAN …..

            Mengapa tidak demikian Akh Sayyed EP…..???

            Like

    • IMEN
      Sep 02, 2011 @ 09:02:18

      Sayyed EP antum mengatakan :

      ….bahkan Hadis yang mutawatir dan sahih adalah wahyu Allah juga.

      Pertanyaan ana :

      Kata siapakah pernyataan antum itu …?

      Kalo memang benar Hadis yang mutawatir dan sahih adalah wahyu Allah juga. kenapa tidak di cantumkan pd Quran ….???

      atau paling Tidak Allah akan mengatakan :

      ALLAH BERKATA :

      ADA SEBAGIAN WAHYU KU YG KAMI TURUNKAN PADA Muhammaad YG TIDAK TERRMASUK DLM QURAN …..

      Mengapa tidak demikian Akh Sayyed EP…..???

      Like

      Reply

      • IMEN
        Sep 02, 2011 @ 09:26:26

        Sayyed EP says:

        soal terjemahan saja anda berarti lebih mempercayai TERJEMAHAN DEPARTEMEN AGAMA yang tekstual daripada pemahaman para ahli tafsir yang expert semisal ibnu katsir- bandingkan semua ilmu yang dimiliki orang-orang Depag dengan satu orang Ibnu katsir saja???

        Kang Akh Sayyed EP ……

        Begini Akh…

        Terjemahan Manapun dari Quran ini PASTILAH SAMA …..!!!

        Yg namanya TERJEMAHAN adl sebuah Peng-ALIH-an bahsa saja …..artinya ya sama dengan Bahasa Arab nya ….. yaitu al-Quran jg ……!!!

        Dan ini Perlu DIPAHAMI Bahwa yg NAMANYA sebuah kitab Suci Quran , walau terjemahan bahasanya apa saja PASTILAH DAPAT PERLINDUNGAN ALLAH….!!!!

        kecuali TAFSIR-nya…..!!!!

        Nah ….
        yg ana maksudkan adl TAFSIR yg akan selalu berbeda , krn mengikuti PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN…..

        Allahualam…….

        Like

        Reply

    • IMEN
      Sep 02, 2011 @ 09:16:11

      Sayyed EP says:

      Sangat berani banget kalo mayoritas awam mengikuti cara pandang anda.
      ia benar Allah maha pemberi hidayah tapi bagai mana mungkin kita mendapat hidayah kalo melalui jalan bidayah yang (maaf) ngawur.

      soal terjemahan saja anda berarti lebih mempercayai TERJEMAHAN DEPARTEMEN AGAMA yang tekstual daripada pemahaman para ahli tafsir yang expert semisal ibnu katsir- bandingkan semua ilmu yang dimiliki orang-orang Depag dengan satu orang Ibnu katsir saja???

      Kang Akh Sayyed EP……

      Antum kok bisa-bisanya menyatakan Pendapat org Lain adl BID’AH ….??

      Bukankah hanya Allah lah yg paling Tau siapa yg TERSESAT …??

      Coba antum baca lg postingan ana terdahulu itu ….:

      ini ana postingkan lg ……
      Kalo boleh ana sedikit saran …..
      Bacalah dengan baik dan konsenterasi serta menggunakan RASIO nya ….:D

      Mari kita Coba perhatikan rangkaian ayat berikut….!!!

      Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat bagi kaum YG MEYAKINI.[Qs:45/20]

      Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu MINTA PERLINDUNGAN kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. [Qs:16/98]

      BACALAH, dan TUHAN MU LAH Yang Maha Pemurah,
      Yang MENGAJAR (manusia) dengan perantaran kalam
      Dia MENGAJAR PD MANUSIA APA YG TDK DIKETAHUI nya.[Qs:96/3-5]

      …Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Qs:2/282]

      Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. [Qs:2/151]

      Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.
      [Qs:24/46]

      Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
      [Qs:54/17,22,32,40]

      Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKI orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan (dengan kitab itu pula) Allah MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS. [Qs:5/16]

      Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:9/18]

      Perhatikan ayat diatas dgn CERMAT…..:

      Awalnya kita HARUS YAKIN dulu pd Allah bahwa Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA, petunjuk dan rahmat.
      Kemudian MEMBACANYA dgn MOHON PERLINDUNGAN ALLAH ,.

      Bacalah Quran dgn baik krn sesungguhnya Allah sedang MENGAJAR MANUSIA lewat FirmanNya.
      Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
      Dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

      Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.
      Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN,
      Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKI orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS.

      Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, ITULAH orang yang MENDAPAT PERUNJUK.

      JADI RANGKAIAN AYAT INI MENJELASKAN PD KITA YG YAKIN PD ALLAH , BAHWA DIA LAH YG MENGAJAR MANUSIA …..!!!!

      ARTINYA BERGURU HANYA lah PD ALLAH …..!!!!

      Kemudian DIA yg MENANAMKAN PEMAHAMAN LANSUNG PADA HATI KITA …!!!

      Tidk ada 1 ayat pun yg menjelaskan Manusia BERGURU pd Manusia Lainnya……!!!!!

      Like

      Reply

  21. isur1979
    Sep 02, 2011 @ 05:24:23

    kalau menurut saya,,
    kalau ingin mendalami alqur`an harus di dasari dengan pondasi yang kuat,,,yaitu tauhid,,kalau tauhidnya lurus kesananya akan lurus,, kalau tauhidnya bengkok kesana nya bengkok,,
    sedangkan akal tidak mampu seruluruh nya mengungkap isi dalam alquran,,contohnya adanya surga dan neraka, kematian seseorang,dll,,maka akal di bagi 2 bagian yaitu akal ghorizi dan akal thobi’i. akal ghorizi akal yang dipakai untuk melihat tanda tanda kebesaran alloh. bisa di sebut akal sehat. akal thobi’i yaitu akal yang di pakai hanya untuk mencapai tujuannya, tetapi tidak bisa melihat tanda tanda kebesaran alloh.bisa di sebut akal tidak sehat.
    jadi akal ghorizi yang dimaksud di sini adalah akal yang berasal dari hati yang bersih atau suci.
    wallahualam..
    mungkin segitu kalau menurut saya sebabagai manusia yang bodoh,,agar supaya tetap semangat mencari ilmu yang benar datangnya dari alloh bukan dari diri.

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 05, 2011 @ 04:04:52

      trima kasih tambahannya mas.. masalahnya banyak yg mengklaim TAUHIDNYA pa;ing bener.. padahal disisi lain penganut mujassimah juga.. seperti ucapan-ucapan IBNU TAYMIYAH yang kontroversial.

      masalah mendalami ya memang harus dengan akal dan iman.. keduanya dijelaskan dalam alqur’an juga. ..

      bagaimana pendapat anda tentang tanggapan MAS IMEN??

      Like

      Reply

  22. IMEN
    Sep 02, 2011 @ 08:50:13

    ~ SALAH KAPRAH TENTANG ‘AS SUNNAH & AL HADITS’ ~

    Banyak diantara kita yang masih rancu dalam memahami As Sunnah dan Al Hadits. Mengira sama, padahal keduanya adalah hal yang sangat berbeda.

    As Sunnah :
    adalah segala UCAPAN dan PERBUATAN Rasulullah, saat beliau MASIH HIDUP. Sedangkan…….

    Al Hadits :
    adalah CATATAN para ulama hadits, yang baru dilakukan SETELAH Rasulullah wafat.

    Saat Rasulullah masih hidup, beliau justru MELARANG para sahabat untuk MENCATAT ucapan dan perbuatan beliau. Karena dikhawatirkan akan mengacaukan catatan al Qur’an yang sedang dalam masa penulisan.

    Yakni, selama 23 tahun masa kenabian. Hal itu diungkap, salah satunya, dalam muqadimah Al Qur’an keluaran Arab Saudi, dalam bab penyusunan al Qur’an.

    Bersabda Rasulullah SAW: Janganlah kalian tuliskan ucapan-ucapanku! Siapa yang (telanjur) menuliskan ucapanku selain al Qur’an hendaklah dihapuskan. Dan kamu boleh meriwayatkan (secara lisan) perkataan-perkataan ini. Siapa yang dengan sengaja berdusta terhadapku, maka tempatnya adalah di neraka.

    (HR Muslim dari Abu Al Khudri).

    Hadits baru mulai ditulis dan dibukukan di zaman khalifah Umar bin Abdul Azis (717-720 M) dan khalifah-khalifah penerusnya. Meskipun, Rasulullah sudah MELARANG untuk menulisnya, dan tidak pernah memberikan perintah untuk membukukannya. Tetapi, sang Khalifah memutuskan berijtihad untuk melakukannya dengan sejumlah pertimbangan.

    Peristiwa itu terjadi, setelah lebih dari 100 tahun wafatnya Rasulullah SAW. Sang Khalifah memerintahkan untuk melakukan penelusuran kepada orang-orang yang dianggap bisa dipercaya, sambung-menyambung dari generasi saat itu ke generasi bapaknya, ke bapaknya lagi, ke bapaknya lagi, sampai ke zaman para sahabat yang hidup bersama Rasulullah. Karena itu redaksi hadits adalah: katanya si A, dari si B, dari si C, dan seterusnya.

    Jadi, penulisan Hadits TIDAK dilakukan atas PERINTAH RASUL (bahkan dilarang di zaman beliau masih hidup) dan dengan sendirinya tidak berada di bawah pengawasan beliau, sebagaimana Al Qur’an.
    Hadits adalah MURNI KARYA ILMIAH PARA ULAMA. Yang tentu saja keotentikannya sangat JAUH di BAWAH al Qur’an, yang dikodifikasi langsung di bawah pengawasan Rasulullah, serta dijamin keotentikannya oleh Allah.

    QS. Al Hijr (15): 9

    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar MEMELIHARANYA.

    Maka, bermunculanlah para ulama hadits dengan berbagai karyanya. Diantaranya adalah Imam Malik bin Anas, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Majah, At Turmudzi, Abu Dawud, dan An Nasai. Mereka adalah para ilmuwan hadits yang karyanya banyak dirujuk oleh umat Islam sesudahnya.
    Tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa Hadits itu bukanlah As sunnah itu sendiri. Melainkan sebuah upaya untuk menelusuri As sunnah.

    Sehingga adalah salah kaprah kalau ada yang menuduh orang yang tidak menggunakan hadits disebut-sebut sebagai inkar sunnah. Bahkan inkar Rasul (?)

    Orang itu PASTI TIDAK PAHAM beda antara al hadits dan as sunnah. Dan ’lupa’, bahwa wasiat yang ditinggalkan oleh Rasulullah kepada umat Islam BUKANLAH Al Qur’an dan Al Hadits, melainkan Al Qur’an dan As Sunnah.

    As Sunnah adalah keteladanan beliau yang bisa diceritakan dalam berbagai bentuk. Ada yang lewat riwayat lisan sebagaimana zaman 100 tahun pertama setelah beliau wafat. Saat itu, memang belum ada hadits yang dituliskan. Atau, bisa juga dalam bentuk tertulis seperti karya-karya para ulama hadits. Atau, bisa juga berupa tradisi turun temurun lintas generasi seperti dicontohkan Rasulullah dalam bentuk shalat lima waktu, puasa Ramadan, zakat, dan ibadah haji-umroh.
    Semua itu, langsung merujuk kepada praktek yang dicontohkan nabi dan ditradisikan secara lintas generasi, sampai sekarang.

    Mengenai penggunaan hadits, memang TIDAK HARUS. Melainkan adalah sebuah pilihan. Boleh menggunakan, boleh juga tidak. Jika hadits dirasa bisa memberikan tambahan penjelasan terhadap ayat-ayat Qur’an yang sedang dibahas, maka kita dianjurkan untuk menggunakannya. Tetapi, jika hadits itu dianggap malah merancukan pemahaman terhadap ayat Qur’an, sebaiknya tidak usah digunakan.

    Imam Syafi’i pun tidak pernah menggunakan hadits Imam Bukhari, misalnya. Kenapa? Ya, karena Imam syafi’i hidup di zaman sebelum imam Bukhari. Jadi, hadits-hadits imam Bukhari itu memang belum ada di zaman beliau masih hidup.

    Selain itu, yang perlu dimengerti adalah hal berikut ini. Hadits dimaksudkan untuk menjelaskan As Sunnah. Sedangkan As Sunnah dimaksudkan untuk menjelaskan Al Qur’an. Maka, sudah seharusnya hadits tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an. Bahkan harus bersumber dari al Qur’an. Cara mengutip hadits yang benar adalah dengan mengutip ayat Qur’an terlebih dahulu, baru kemudian mengutip haditsnya. Sayang sekali, diantara kita ada yang suka megutip hadits tanpa mengutip sumber ayat di dalam Al Qur’an. Dan tetap memaksakan hadits itu, meskipun tidak ada rujukannya di dalam al Qur’an. Padahal, bukankah fungsi hadits dimaksudkan untuk menjelaskan ayat Qur’an?

    Hal berikutnya lagi yang perlu diketahui, bahwa ternyata tidak semua ayat Qur’an ada penjelasannya di dalam hadits. Hanya sekitar sepertiga saja dari jumlah ayat Qur’an yang ada asbabun nuzul-nya berupa penjelasan hadits. Selebihnya, yang lebih banyak, tidak ada penjelasan haditsnya. Jadi, bagaimana mungkin kita bisa diharuskan untuk menggunakan hadits, sementara haditsnya tidak ada?

    Sangat banyak contoh yang bisa dikemukakan. Terutama ayat-ayat ilmu pengetahuan. Ambillah beberapa ayat berikut ini.

    QS. Al Ghasiyah (88): 17-20

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

    Anda tidak akan menemui penjelasan haditsnya, tentang bagaimana Allah menciptakan unta, langit, gunung-gunung, dan bumi. Karena, penjelasannya memang ada di ilmu pengetahuan alam: Biologi, Astronomi, dan Geologi. Bisa dipastikan, Anda tidak akan menemukannya di hadits. Lha wong di al Qur’an saja tidak dijelaskan. Kenapa? Karena ayat itu dimulai dengan kalimat: afala yanzhurun ~ apakah mereka tidak mengamati/ meneliti (langsung di lapangan). Jadi, ini adalah perintah untuk melakukan penelitian secara scientific. Dalam tataran ini al Qur’an bukan dijelaskan oleh hadits, melainkan dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan data-data empirik-nya.

    Jangankan ayat-ayat ilmu pengetahuan, surat al Fatihah pun tidak ada catatan asbabun nuzul-nya. Sehingga, Anda tidak akan menemui penjelasan hadits tentang makna kata per kata yang sangat mendalam di surat yang disebut ummul kitab itu. Misalnya: Apa makna bismillahirrahmanirrahim. Apa makna alhamdulillahirrabbil alamin. Apa makna Ar rahman Ar Rahim, dst.

    Justru, di dalam al Qur’an-lah Allah memberikan petunjuk-Nya. Bahwa yang bisa mempelajari ayat-ayat Qur’an itu adalah para ulul albab ~ orang-orang yang mempunyai akal kecerdasan. Yakni, mereka yang memaksimalkan fungsi hati untuk merasakan kehadiran Allah dan fungsi pikiran untuk menganalisa ilmu-ilmu yang dihamparkan di alam semesta raya ini, secara simultan.

    QS. Ali Imran (3): 191

    (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah (dzikrullah) sambil berdiri, duduk dan dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan (tafakur) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

    Maka, sudah seharusnya umat Islam meletakkan sumber-sumber hukum Islam secara proporsional. Bahwa sumber dari segala sumber hukum yang bersifat mutlak adalah Firman Allah, al Qur’an al Karim. Setelah itu, adalah As Sunnah, ketika Rasulullah masih hidup. Setelah itu, adalah buku-buku Hadits, ijtihad para ulama, dan bukti-bukti empiris ilmu pengetahuan, yang terus berkembang ke masa depan…

    Wallahu a’lam bishshawab

    ~ salam ~

    Like

    Reply

  23. Sayyed EP
    Sep 02, 2011 @ 12:12:10

    Anda:

    Saat Rasulullah masih hidup, beliau justru MELARANG para sahabat untuk MENCATAT ucapan dan perbuatan beliau. Karena dikhawatirkan akan mengacaukan catatan al Qur’an yang sedang dalam masa penulisan.!!!!!

    Saya:

    Alquran pun tidak pernah ditulis dizaman nabi dan nabi tidak pernah menyuruh sahabatnya untuk menulis/membukukan. kejadian pembukuan alqur’an terjadi setelah perang mu’tah dimana banyak sahabat nabi penghapal alqur’an yang gugur syahid dlam perang tersebut atas perintah umar yang disepakati Abu Bakar ra. so argumen anda tentang ‘CATATAN ALQURAN YANG SEDANG DALAM MASA PENULISAN’ sudah jelas salah fatal menurut sejarah yg saya tahu.

    Anda:

    Hadits adalah MURNI KARYA ILMIAH PARA ULAMA. Yang tentu saja keotentikannya sangat JAUH di BAWAH al Qur’an, yang dikodifikasi langsung di bawah pengawasan Rasulullah, serta dijamin keotentikannya oleh Allah.

    Saya:

    kalimat diatas sangat tendensius. bagaimana mungkin Hadis-hadis sekelas Sahih Bukhori yang telah dijadikan rujukan ke 2 setelah Alqur’an adalah murni karangan ULAMA??? mungkin maksud anda, pembukuan hadis dan penulisan hadis adalah murni karangan ulama. sementara isi dan kandungannya – selama hadis itu mutawattir- maka dihukumi ucapan Rasulullah juga. meskipun memiliki redaksi yg kadang berbeda.

    bukankah masalah AQIDAH dan pemahamannya banyak juga yang kita ambil dari hadis-hadis mutawatir yang tertera di kitab hadisnya bukori muslim. …???

    Anda:

    Imam Syafi’i pun tidak pernah menggunakan hadits Imam Bukhari, misalnya. Kenapa? Ya, karena Imam syafi’i hidup di zaman sebelum imam Bukhari. Jadi, hadits-hadits imam Bukhari itu memang belum ada di zaman beliau masih hidup..

    Saya :
    Kata-kata diatas kok agak rancu.. bagaimana mungkin Imam Syafii merujuk kitab Bukhori klo jelas anda tahu beliau hidup sebelum masa bukhori.

    Pada masanya (Imam Syafii). kitab hadis yang paling valid adalah MUWATTO’ imam Malik. namun setelah Syafii meninggal, kemudian muncul Imam Bukhori dengan Kitab Sahih Bukharinya. Kitab Sahih Bukhari adalah kitab hadis paling valid bahkan melebihi kitab Muwatto, karenanya ULAMA SEDUNIA telah sepakat menjadikan Sahih bukhori rujukan ke-2 setelah alquran dalam hukum Islam. hanya golongan yang keluar dari ijma’lah yang tidak menganggap kesahihan kitab bukhari.

    Syafii telah menghapal ratusan hadis yang dia hapal dan pelajari dari kitab Muwatta karya Imam Malik. disana juga terdapat silsilah dahab -Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. dari Rasulullah. Dalam kitab-kitab Syafii, seperti Arrisalah. banyak Hadis-hadis nabi yang dijadikan argumen untuk masalah furuiyyah. so maksudnya apa anda membedakan hadis dan sunnah??

    seakan-akan anda menyalahkan semua teori dan pendekatan imam-imam madhab yang jelas-jelas menggunakan ALquran Hadis Ijma dan Qiyas.

    – sekian.. nanti dilanjut.. mas
    mas kalo diskusi usahakan pakai bahasa yang simpel dan hanya menulis inti dari permasalahan. jangan satu artikel di sertakan semua. kasihan yang membaca, bisa bosen n capek kalo cuma muter2 itu mulu. ok.. .

    Like

    Reply

    • IMEN
      Sep 02, 2011 @ 14:27:34

      1.)
      Setahu ana :
      Penulisan ayat Quran dimasa Nabi SAW adl sebagian para sahabat menuliskannya di kulit-kulit hewan plapah korma dan lain sebagainya .

      Ya memang begitulah sebagian yg dilakukan Rasulullah selain ada yg khusus bertugas utk Menghaafal kannya…

      2.)
      Tidak bermaksud bersikap TENDENSIUS hanya mengajak BERPIKIR KRITIS….
      Maksudnya begini ;
      Quran sdh Jelas Allah yg MENJAMIN KEOTENTIKANNYA …..sementara Hadits TIDAK…!!

      Hanya berdasarkan Kesepakatan MANUSIA sajalah Ke-SHOHIH-an suatu Hadits ….!!

      Untuk itu apakah PANTAS menjadikan Hadits sbg PENGKAFIRAN terhadap org-org yg tidk mau Menggunakan Hadits….???

      Berikut adl Pernyataan Allah :

      ~Hadits Quran~

      Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan HADITS yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah TANPA PENGETAHUAN dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.[Qs Luqman : 31/6]

      Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman?
      [Qs,al-Mursalaat:77/50]

      Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan HADITS manakah lagi mereka akan beriman sesudah HADITS Allah dan keterangan-keterangan-Nya. [Qs,al-Jaatsiyah:45/6]

      Allah telah menurunkan HADITS yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia MENUNJUKI siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
      [Qs,az-Zumar:39/23]

      SubhanAllah……..سُبْحَانَ اللّهُ

      Menurut antum bagaimana terkait ayt Allah ini diatas ….??

      3.)
      Imam Syafi’i pun tidak pernah menggunakan hadits Imam Bukhari, misalnya. Kenapa? Ya, karena Imam syafi’i hidup di zaman sebelum imam Bukhari. Jadi, hadits-hadits imam Bukhari itu memang belum ada di zaman beliau masih hidup..

      Menurut ana ini TIDAKLAH RANCU , bila antum membacanya dengan tenang Tentunya. Coba baca lagi …..!

      Maksudnya begini :

      Kitab Sahih Bukhari adalah kitab hadis paling valid bahkan melebihi kitab Muwatto, karenanya ULAMA SEDUNIA telah sepakat menjadikan Sahih bukhori rujukan ke-2 setelah alquran dalam hukum Islam. hanya golongan yang keluar dari ijma’lah yang tidak menganggap kesahihan kitab bukhari.

      dari Pernyataan antum ini ana bertanya ….:

      ….hanya golongan yang keluar dari ijma’lah yang tidak menganggap kesahihan kitab bukhari.

      Mengapa HASIL KESEPAKATAN MANUSIA ini menjadikan suatu PENILAIAN IBADAH HABLUMMINALLAH……!!

      ATAU ….

      Mengapa MANUSIA yg MENENTUKAN manusia lainnya KAFIR atau Tidaknya ….???

      Bukankah KAFIR atau tidak nya itu URUSAN ALLAH ….??
      Bukankah Penilaian Ibadah Hanya Allah sj yg miliki HAK atas itu ……???

      Sekali lg ….
      Tidak Bermaksud MENYALAHKAN siapa pun selain sekedar MENGKRITISI ….!!

      4.)
      seakan-akan anda menyalahkan semua teori dan pendekatan imam-imam madhab yang jelas-jelas menggunakan ALquran Hadis Ijma dan Qiyas.

      Kang Sayyed EP…..

      Tidak Perlu bersedih Hati apalagi Marah-marah …..!!
      Memang begitulah Dunia ini …

      Ilmu Pengetahuan itu Berkembang terus sampai Kiamat Nanti …

      Boleh jadi , skrg apapun yg kita Pahami menjadi salah di kemuadian hari , atau lebih dilengkapi ….karena begitulah yg dikatakan Allah di Quran….!!!

      Dan sesungguhnya KAMU AKAN MENGETAHUI (kebenaran) berita Al Quran setelah BEBERAPA WAKTU LAGI.

      5.)
      hehe…
      Iya itu semua tulisan ana pd waktu diskusi di sebelah tahun lalu …
      Maaf kalo terlalu Panjang ….
      Ana maksud biar antum bisa memahami sekaligus semua ….
      biar diskusinya efektif ….. ternyata antum tidk baca semua ….. sehingga ana hrus mengulanginya lg ….

      Like

      Reply

  24. ibnu Umar
    Sep 02, 2011 @ 18:54:46

    Seneng Baca Comment Diatas…
    Mohon Jaga Hati, Sabar, Iklas Dan Bertakwa Karena اللّهِ Saja. Jangan fanatisme, Emosi, Tersinggung Untuk Memaksakan Pendapat *Cuma Mengingatkan*
    Bagi Saya Panduan :
    1. AL-QURAN (Tidak Perlu Diragukan)
    2. Hadist Shahih (Tidak Perlu Diragukan)
    Karena Memang Rasullah Mencontohkan Amalan, Perbuatan, Dll… Dan Kita Wajib Mencontoh Beliau. 😀

    Sedang Masalah Tulisan, Karangan Ulama Atau Dll Yang Ditulis Sebelum Dan Sesudah Rasul Wafat Tidak Ada Permasalan. Semua Demi Kemudahan Kita Belajar, Memahami , Mengamalkan AL-QURAN, AL-HADIST SHAHIH…
    Turunnya Surat Iqro, Bacalah !!!
    Kalau Mau Baca Yah Harus Ada Tulisan, Dibukukan, Agar Bisa Dibaca, Dipelajari, Dipahami, Diamalkan, Didokumentasi Dan Diajarkan… Kita Punya Keterbatasan Dalam Menghafal, Jadi Mesti Dicatat Dan Ditulis. 😀

    شكرا جزاكم الله خيرا كثيرا
    Wallahu a’lam bishshawab
    Dari Orang Yang Masih Perlu Banyak Belajar.

    Like

    Reply

  25. asalasalan
    Sep 04, 2011 @ 00:49:34

    @IMEN

    Anda seolah menolak pendapat ulama terdahulu, mengesampingkan sahih bukhori, mengesampngkan mahzab ya…..saya mungkin bodoh dan kurang paham.

    Pertanyaan saya : Apakah saya harus berbuat seperti anda.,Apa yang mewajibkan saya mengikuti pendapat/tafsir anda. Apa standar yang dapat digunakan untuk menganalisa bahwa anda lebih sahih dalam tafsir Al Qur an?
    Lah wong belajar ilmu umum saja masih menggunakan refensi cendekiawan terdahulu??
    Demikian pertanyaan saya, matur nuwun…………

    Like

    Reply

  26. imen
    Sep 04, 2011 @ 02:30:34

    @ Asalasalan :

    Begini Akh…..

    Nabi SAW itu tidk Pernah menyatakan agar Umat ini utk mengikuti Beliau, melainkan menganjurkan Mengikuti Agamanya Nabi Ibrahim AS.

    Beliau Rasulullah SAW jg ditegaskan اَللّهُ pd Quran hanya bertugas MENYAMPAIKAN saja.
    Adl tidak Mungkin bila ana harus menyatakan spy Antum mengikuti Pendapat ana.
    Ana hanya berusaha melakukan Syiar menurut yg ana Yakini yaitu juga sebagai Penyampai Pesan-pesan اَللّهُ dlm Quran.
    Yaitu Ber-Agama dengan Akal Sehat.

    Karena اَللّهُ Melaknat org2 yg tidak gunakan AKAL Sehatnya dlm Ber-Agama. [Qs:10/100]

    #
    Anda seolah menolak pendapat ulama terdahulu, mengesampingkan sahih bukhori, mengesampngkan mahzab ya…..saya mungkin bodoh dan kurang paham.

    Begini Akh….

    Walau bagaimanapun Pendapat Ulama Terdahulu itu adl PRODUK Pemikiran Manusia.
    Artinya akan Mengalami Penyempurnaan di kemudian Hari. Beda Hal nya dgn Quran , adl Firman اَللّهُ Sang Maha Pencipta. Makanya Quran tidk akan pernah berubah sampe kiamat.
    Kecuali ….TAFSIR-nya….!!

    Dan 1 lagi …MAHZAB…!!!??

    Apakah Rasulullah SAW pernah Memerintahkan utk Mengadakan nya….??

    Bukankah MAHZAB itu adl Pemikiran Manusia….??
    Yg notabene banyak salahnya..!!

    Akh….
    Ana juga tidak pernah menyatakan kalo ana adl org yg paling benar bukan …??
    Ana hanya berusaha utk Mengajak Mengkritisi Kehidupan kita ini yg rentan terhadap Pertengkaran.
    Padahal Umat Muslim ini adl Umat TELADAN menurut Quran….!!

    Piye menurut mu Akh Asalasalan….???

    Like

    Reply

  27. Sayyed EP
    Sep 04, 2011 @ 03:58:37

    @ IMEN

    seharusnya baca sejarah yang banyak kawan.( pasti anda akan menyalahkan saya karena terlalu mengikuti ilmu para ulama)… sekali lagi anda tidak lebih bertaqwa dari para sahabat tabiien dan pemimpin madzhab! pastinya mereka lebih takut dan berhati-hati kepada Allah daripada anda..

    mengapa para sahabat juga berguru satu sama lain.
    begitu juga Tabieen m,ereka memahami agama dari ucapan sahabat yang jelas tahu langsung [ada sang Sohibu syariah (RASULULLAH) ketika beliau menerima wahyu..

    masalahnya anda disini mungkin lebih [pandai dari sahabat dan tabiien sehingga anda bisa memahami UCAPAN NABI bahkan ALQURAN Secara langsung..

    poin-poin diatas menunjukkan bahwa intinya anda menyalahkan mayoritas muslim sedunia, karena mereka bermadzhab -sunni syii’i dan puluhan madzhab lainnnya.. seakan-akan anda dan guru anda lah yang paling berhak menerima kebenaran.dan berhak masuk sorga ..

    bukan kah begitu kesimpulannya kawan.. – maaf kalo ngawur lagi–

    harus ada penengah diantara kita

    Like

    Reply

    • wawan
      Feb 03, 2012 @ 08:49:09

      maaf akh sayyed EP, kok saya melihat repply anda sepertinya anda jadi menjustifikasi akh imen, padahal kalo saya lihat walo dia agak kebawa emosi ndak begitu (dr pandangan saya)..
      saya ingin nambah ilmu dengan menikmati debat ini, syukron…

      Like

      Reply

      • Sayyed EP
        Feb 03, 2012 @ 09:06:49

        ia. saya juga sebenarnya senang dan respek bgt sama kang IMIEN. dari awal saya sudah menuliskan bahwa saya memang sering terbawa jiwa muda saya hehehehe. maklumi saja mas wawan. Kang IMEN lebih dewsa dalam menyikapi klaim-klaim saya daripada perdebatan yg ada di tulisan SISI NEGATIF ADAT JAWA.
        inti dari permasalahan saya dan Kang IMIEN sudah saya rangkum diatas. jadi andaipun perdebatan ini diteruskan maka hasilnya mungkin akan sama. muter2 ke ranah anti hadis dan tafsir sahabat dan para ulama tanpa membedakan mana yang ahli dan tidak. atau kang IMIEN punya kesimpulan lain? silahkan
        Trima Kasih
        SALAM SAYYED EP

        Like

        Reply

  28. Sayyed EP
    Sep 04, 2011 @ 04:06:01

    afala tatafakkaruuun??? afala tatadabbarun?? afala ta’qilun?? afala atanduruun?? afala ta’lamuun?? afala tukadzibuun..

    anda layak baca kitab : ALLAMADZHABIYYAH AKHTORUL BID’AH FIL ISLAM..

    islam tanpa madzhab adalah BID’AH paling bahaya dalam Islam,

    alasannya – anda menuhankan akal anda sendiri melebihi akal para sanabat tabiien dan orang-orang yang layak memahami qur’an dengan ijtihadnya..

    masa standar terjamah bisa jadi acuan hukum islam apa adanya..enak banget memahami islam tanpa tahu asbabunnuzul nya qur’an dan asbabul wurudnya hadis??

    ayat ahkam yang anda tahu ada berapa?

    Like

    Reply

  29. imen
    Sep 04, 2011 @ 04:21:51

    Akh Sayyed EP

    Marilah kita diskusi ….
    Bukan malah saling Menghujat ….
    Tidk ada kan pernyataan ana yg Menghujat temen semua disini bukan ?

    Mari kita Ber-Agama dgn Akal Sehat …

    Oiya….
    Ana mungkin tdk bisa menseleksi mana diantara Sejarah yg Paling bener , jadi ana hanya menerima sejarah yg sejalan dengan Akal Sehat saja.
    Maaf kl menurut antum ana ini kurang revrensi sejarah….

    Piye Akh Sayyed EP …?? .. 😀

    Like

    Reply

  30. Sayyed EP
    Sep 04, 2011 @ 13:33:00

    hehehe maaf mas.. agak sensi juga kalo berdebat tanpa referensi dari kitab-kitab sejarah maupun hukum-hukum yang sudah mujma’alaih (disepakati mayoritas ulama salaf dan kholaf)… dan masalah ini yang menjadikan anda anti TAFSIR / MADZHAB. karena saya berpegang teguh dengan madzhab..(:

    pendekatan nt akal sehat??? siapa yang bisa menjamin akal kita sehat dan waras??..
    seandainya agama dipahami dengan tanpa wasilah para ahli dalam bidangnya niscaya setiap orang akan mengklaim kebenarannya.. sesungguhnya agama dipelajari dari para ulama yang memiliki keterkaitan jelas dengan RASULULLAh melalui sanad dan riwayatnya..

    mohon dijawab inti dari pertanyaan saya: bagaimana anda menghukumi mayoritas muslim sekarang yang 97% awam dan tidak memahami quran secara langsung. tetapi melalui pemahaman ulama yang ahli dalam bidangnya.. apakah islam mereka (termasuk SAyyed Ep) tidak sah… dan harus mengikuti penafsiran akal kita masing-masing..??

    kalo mengandalkan akal saja tanpa sidiq dan iman yang kuat akan hal-hal yang terkait dengan hakikat maupun ghaib, niscaya agama yang kita fahami hanyalah sebatas kulit??

    tahukah anda bahwa nabi Muhammad diutus untuk menyampaikan syariat dan hakikat. berbeda dengan nabi Khidir yang hanya menyampaikan hakikat saja, atau nabi musa yang hanya konsentrasi pada bidang syareat. ini dia yang menjadikan ilmu nabi KHidir tidak bisa difahami oleh musa.

    so kalo anda hanya memakai teori akal saja.. pasti banyak kebaikan hakikat yang akan luput dari akal anda karena tidak bisa anda cerna( seperti musa dan Khidir)… sebaliknya seandainya anda gunakan akal dan iman niscaya syareat dan hakikat ajaran Muhammad akan anda nikmati dengan baik.

    untuk memahami syariat pastinya harus dengan guru ynag kompeten, yang bisa membimbing kita ber-Thoriqoh (menjalankan syareat secara maksimal) sehingga mencapai pada pemahaman HAKIKAT

    kalo memahami syareat saja sudah ngawur ( semau gue) bagaimana kita bisa ber Thariqoh apalagi sampai HAKIKAT???

    .

    .

    Like

    Reply

  31. imen
    Sep 04, 2011 @ 15:17:53

    ~ SALAH KAPRAH ANTARA ‘AKAL & RASIO’ ~

    Banyak diantara kita yang merancukan antara ‘akal’ dengan ‘rasio’. Antara ’akal’ dengan ’logika’. Sehingga, banyak pertanyaan yang dilontarkan untuk meng-counter ’bahwa beragama harus menggunakan akal’ menjadi salah kaprah. Yakni yang bernada begini: Apakah agama itu selalu bisa dirasionalkan? Apakah agama itu selalu bisa dilogikakan?

    Yang begini ini karena kita telanjur salah kaprah memahami makna ’akal’ yang dimaksudkan oleh al Qur’an. Kalau kita cermat dan open-minded dalam memahami al Qur’an, maka kita akan tahu bahwa:

    1. Tidak ada satu ayat pun yang melarang seorang muslim untuk memahami al Qur’an dengan menggunakan akal. Yang ada justru sebaliknya, al Qur’an memerintahkan agar kita menggunakan akal. Bahkan dengan kalimat yang sangat tegas dan ’mengunci’, bahwa siapa saja yang tidak menggunakan akal tidak akan bisa mempelajari al Qur’an.

    QS. Ali Imran (3): 7

    Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu … Dan tidak bisa mengambil pelajaran (dari dalam al Qur’an) kecuali orang-orang yang berakal (ulul albab).

    Karena itu, hadits yang berbunyi: ’’barangsiapa memahami al Qur’an dengan akalnya (ra’yi – pendapat) maka tempatnya adalah di neraka’’ menjadi tidak relevan, karena bertabrakan langsung dengan al Qur’an sebagai sumber utama. Sehingga hadits itulah yang harus dikritisi, bukan al Qur’annya. Karena, yang dimaksudkan dengan ra’yi disitu bukanlah ‘menggunakan akal’ melainkan justru ‘tidak menggunakan akal’, alias orang yang beragama dengan cara ‘taklid buta’ kepada sebuah pendapat. Itulah yang diancam neraka, dan murka Allah.

    2. Orang yang berakal dalam istilah al Qur’an disebut sebagai ulul albab, yaitu orang yang menggunakan hati dan pikiran sekaligus, secara simultan.

    QS. Ali Imran (3): 190-191

    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang hari terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulul albab), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah (dzikrullah) sambil berdiri, duduk, dan dalam keadaan berbaring, dan mereka berpikir (tafakur) tentang penciptaan langit dan bumi (lantas berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

    Dalam berbagai ayat Allah, istilah dzikrullah ~ interaksi dengan mengingat Allah ~ selalu menggunakan hati (qalb), QS. 8: 2, QS. 13: 28, dlsb. Sedangkan tafakur adalah interaksi dengan ciptaan Allah dengan menggunakan pikiran yang berbasis pada mekanisme kerja otak secara ilmiah. Jadi, berakal tidak sama persis dengan berpikir. Karena berpikir adalah sebagian saja dari mekanisme berakal.

    3. Beragama bukan hanya menggunakan hati saja, karena hati bisa berpenyakit, mengeras, membatu, dan tertutup alias dikunci mati oleh Allah. Demikian pula, beragama bukan hanya menggunakan pikiran saja, karena pikiran bisa salah dalam menyimpulkan meskipun sudah menggunakan metode secanggih apa pun. Beragama harus menggunakan hati dan pikiran sekaligus. Itulah yang disebut sebagai ulul albab. … Wama yadzdzakkaru illa ulil albab. ~ dan tidak bisa mengambil pelajaran (dari dalam al Qur’an) kecuali orang-orang yang menggunakan akalnya (hati & pikiran), QS.3:7.

    4. Nah, berpikir itulah yang seringkali disalahkaprahkan dengan berakal. Berpikir adalah mekanisme ilmiah yang melibatkan logika, rasionalitas, memori dan analisa. Sedangkan hati tidak perlu logika, rasio, analisa, dan memori. Karena hati bekerja berdasar kepekaan indera keenam yang sering disebut dengan intuisi, ilham dan wahyu, sesuai dengan tingkat kualitasnya.

    Logika : pengambilan kesimpulan dengan menggunakan runtut berpikir tertentu sesuai bidangnya. Logika matematika bisa berbeda dengan logika biologi, bisa berbeda dengan logika politik, bisa berbeda dengan logika bisnis, dlsb

    Rasio : pengambilan kesimpulan dengan menggunakan perbandingan, terhadap sesuatu yang telah diketahui. Mis: sesuatu dikatakan panjang jika ada pembandingnya yang lebih pendek. Sesuatu dikatakan salah jika ada pembandingnya yang dianggap benar, dlsb.

    Memori : data alias ingatan, atau rekaman kejadian yang sudah lampau yang membantu proses munculnya kesimpulan.

    Analisa : metode yang digunakan untuk mengambil kesimpulan.

    Jadi, adalah salah kaprah kalau ada yang
    menyamakan akal = logika atau rasio.

    Dan lantas bertanya: apakah agama harus selalu rasional? Atau, apakah beragama harus selalu logis?

    Tentu saja jawabnya adalah: tidak selalu. Karena, kadang kita harus beragama dengan menggunakan intuisi, ilham atau wahyu, yang tidak selalu logis atau rasional.

    Tapi jika Anda bertanya: apakah beragama harus masuk akal?

    Maka jawabnya pasti: masuk akal.

    Karena itulah yang diperintahkan Allah, yakni dengan mengombinasikan antara hati dan pikiran dalam ‘satu tarikan nafas’.

    Karena jika tidak, Allah akan marah besar kepada Anda..!

    QS. Yunus (10): 100

    Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

    Wallahu ’alam bishshawab

    Like

    Reply

  32. Sayyed EP
    Sep 04, 2011 @ 16:15:58

    dalam masalah pemahaman furuiyyah : TAKLID bagi org awam ya sudah keniscayaan mas… Bukan bagi para pelajar / ulama .. kecuali TAKLID dalam masalah ushuluddin/aqidah baru haram?

    tanya aja pada mayoritas teman anda.. apakah mereka ngerti rincian agama.. pasti jawabnya TIDAK!

    btw pertanyaannya dijawab dong mas.. kok malah balik bercerita.

    btw HADIS itu anda tau ga asbabul wurudnya – qoidah i’maludddalilain khairun min ilghoi ahadihima – sudah kah anda telaah ulang?? masa asal berbeda dengan qur’an saja langsung dibilang tidak valid?? bukankah banyak juga Alquran yang di tahsis / di mansuh dengan HADIS mutawatir..? apa perlu dijelaskan naskh-mansukh, khos aam dan mutlaq muqoyyad.. dan ini berlaku sejak zaman sahabat .. (meski buka2an kajian sejarah dan usul fiqih)

    Like

    Reply

  33. Sayyed EP
    Sep 04, 2011 @ 16:56:02

    ayat ini : يوصيكم الله في أولادكم للذكر مثل حظ الأنثيين – bagaimana anda memahaminya, apakah secara tekstual bahwa semua anak bisa mendapatkan warisan tanpa mengecualikan , pembunuh,-anak yang kafir, – maupun para nabi??

    apa hukum hadis-hadis nabi yang jelas mentahsisnyan : :

    لا يرث المسلم الكافر ،dan إنا معشر الأنبياء لا نورث

    Like

    Reply

  34. IMEN
    Sep 04, 2011 @ 17:19:35

    #
    mohon dijawab inti dari pertanyaan saya: bagaimana anda menghukumi mayoritas muslim sekarang yang 97% awam dan tidak memahami quran secara langsung. tetapi melalui pemahaman ulama yang ahli dalam bidangnya.. apakah islam mereka (termasuk SAyyed Ep) tidak sah… dan harus mengikuti penafsiran akal kita masing-masing..??

    Baik begini Akh….

    Apakah benar statistik antum itu yang 97% awam dan tidak memahami quran secara langsung. tetapi melalui pemahaman ulama yang ahli dalam bidangnya…??

    tp ga penting lah itu …..

    ana jg mau tanya makna ayat berikut buat antum …

    Dan JANGANLAH kamu MENGIKUTI apa yang kamu TIDAK MILIKI PENGETAHUAN TENTANG-nya. SESUNGGUHNYA pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan DIMINTA PERTANGGUNGAN JAWAN-nya. [Qs:17/36]

    #
    apakah islam mereka (termasuk SAyyed Ep) tidak sah… dan harus mengikuti penafsiran akal kita masing-masing..??

    Waduh ana rasa tidk ada Hak ana utk menilai Ibadah seseorg yg notabene itu adl Wilayah Sang Maha Tau Allah SWT .

    Tapi kalo Pemahaman agama masing-masing org itu semua adl bergantung pd Kemampuan individu tersebut dalm MEMAHAMINYA .
    Bergantung pd Tingkatan Ilmu Pengetahuan yg dia miliki …..

    Beragama harus menggunakan hati dan pikiran sekaligus. Itulah yang disebut sebagai ulul albab. … Wama yadzdzakkaru illa ulil albab. ~ dan tidak bisa mengambil pelajaran (dari dalam al Qur’an) kecuali orang-orang yang menggunakan akalnya (hati & pikiran), QS.3:7.
    Ana rasa sdh jelas posisi AKAL bukan ….??

    Oya maaf ….
    Tulisan arab yg antum cantumkan tidak terbaca pd Pc ana , bisa tolong kirimkan lg dengan lengkap keterangan Qs berapa ….Syukron yach

    Like

    Reply

  35. Sayyed EP
    Sep 05, 2011 @ 00:57:10

    Apakah benar statistik antum itu yang 97% awam dan tidak memahami quran secara langsung. tetapi melalui pemahaman ulama yang ahli dalam bidangnya…??

    tp ga penting lah itu …..

    saya: secara kasat mata saja mas.. tanya ke mayoritas teman anda di sekeliling anda.. jangan jauh2 keluarga anda saja apakah semuanya memiliki pemahaman langsung menganai qur’an???

    bagaimana anda mengaggap ini tidak penting?

    Waduh ana rasa tidk ada Hak ana utk menilai Ibadah seseorg yg notabene itu adl Wilayah Sang Maha Tau Allah SWT??

    bukankah kita bisa menilai secara dohir, kalo ibadah kita tidak mengikuti syarat rukun yang mujma’ alaih (telah disepakati ulama melalui pemahaman qur’an dan hadisnya) maka jelas diTOLAK/tidak sah. makanya dalam masalah ini TAKLID bagi orang awam adalah keharusan. . kalo masalah batin tentunya diserahkan kpd Allah. n terserah Allah.

    mungkin yg anda faham dalam ayat qs 17 :36 adalah ayat yg MELARANG TAKLID.. justru ayat itu menurut saya adalah KEWAJIBAN mengikuti hal-hal yang telah di sepakati ulama dalam masalah agama. so TAKLID bagi org awam dalam masalah FURUIYYAH adalah wajib.

    artinya jika kita tidak faham tentang sesuatu maka janganlah menreka-nereka atau sok faham hingga memaksa untuk memaknainya/menerjemahkannya semau kita (alias :ngawur).

    memahami qur’an harus mengerti teori-teorinya mas bkn cuma terjemahan yg apa adanya.karena banyak ayat yang umum di khususkan oleh hadis nabi (kajian AAM DAN KHOS). ayat hukum yang dihapus hukumnya degn keterangan HADIS (kajian naskh mansukh).. atau kemutlakkan qur’an yang di qayyidi oleh hadis (kajian mutlak muqayyad). asbabunnuzulnya. makkah madanie..dan masih bnyk aturan lain2nya.

    sekali lagi pemahaman alqur’an anda yg hanya memakai akal rasio dan mengaku-ngaku sudah mencapai derajat ULIL ABSOR/ULIL ALBAB tanpa melalui teori-teori yang digunakan para ahlinya. adalah sangat memaksakan diri ( sombong!).

    btw.. kajian taklid dan itba’ jangan di samaratakan antara ulama/pelajar dan orang awam yg hanya mengerti agama dari ustadz2 televisi/kota/mushola saja. bedakan juga objeknya, antara taklid dalam masalah furuiyyah dan ushul/aqoid.

    -masalah ayat n bhs arab tnpa harokat.. itu surat annisa tentang hukum hukum warisan.

    IMAM MAKHUL ALKARHI BERKATA :alqur’an lebih membutuhkan kepada keterangan hadis daripada sebaliknya.
    jelas org yang paling mengerti alqur’an dg benar addalah Rasulullah, so beliaulah yg berhak atas pemahaman alqur’an yg sebenar=benarnya. para sahabat nabi saja mengerti masalah khusus umumnya ayat-ayat hukum melalui keterangan dri hadis-hadis nabi, baik bertanya langsung atau sharing antar sahabat. begitu juga tabiien dan para ulama. entah klo pemahaman dan akal anda melebihi sahabat atau tabiien.

    .. silahkan pertanyaan saya yg belum terjawab dijawab dengan kepala dingin..dan yg diatas ini pun bnyk yg blm terjawab..

    makasih .. semoga kita selalau dalam hidayah n LINDUNGANYYA.. amen

    Like

    Reply

  36. wong ndeso
    Sep 05, 2011 @ 09:04:51

    Asik nih diskusinya. Sdr imen ini kayaknya ahli betul ilmu agamanya. Semoga demikian adanya.amien…
    @Imen… Saudara, anda belajar ilmu agama dari mana? Tata cara sholat,puasa, haji dll? dari guru? ato dari buku?
    Semoga kita semua sll mendapat rahmah dan hidayah dari Allah. Amien…..

    Like

    Reply

  37. zay
    Sep 06, 2011 @ 06:03:53

    kalau bilang hadits bukhari saja masih meragukan, bagaimana dengan sunan ibnu majah dan kitab hadits albani?

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 06, 2011 @ 07:27:42

      Mas IMEN tidakmeragukan hadis Bukhori tapi sudah Menafikan (menganggap tidak valid).. Sebenarnya Kang IMEN dari satu sisi memang tujuannya mulia..beliau tidak mau menduakan ALLAH dengan hadis apalagi ijtihad (hasil dari pemahaman hukum atas suatu masalah) para ulama yang tidak Ma’sum. so, kalau kita tidak memahami pola fikir mas IMEn pastinya akan mengaggap agak aneh.

      hanya saja faham ‘kebenaran hukum’ yang beliau uraikan memang menyalahi ijma’ (kesepakatan ulama salaf dan kholaf). bahkan jalan pemahaman sahabat dan tabiien.

      Dari argumen-argumen IMEN diatas saya menangkap bahwa inti dari diskusi ini adalah :

      1. IMEN memutlakkan pemahaman TAKLID..dalam segala hal, baik masalah ushul aqidah maupun Furu’. Bagi dia, orang awam pun harus memahami agama langsung dari qur’an,. dan ini berimbas pada ngawurnya orang awam dalam menjalankan perintah ALLAH swt.

      2. IMEN menolak hadis-hadis nabi tanpa membedakan mutawattir maupun hadis ahad apalagi dhoif. Dia meyakini bahwa hadis-hadis yang ada dikitab-kitab sekarang adalah karangannya ulama ( pastinya tidak ma’sum). so jangan heran bila dia menolak kitab Bukhori. pemikiran ini juga sudah keluar dari teori ijma (sebuah kesepakatan yang di imani oleh sahabat- tabiien dan para mujtahid)

      3.IMEn hanya meyakini dan memahami alqur’an apa adanya. bagi dia, syarat-syarat memahami ayat-ayat hukum maupun aqidah tidak perlu dimiliki oleh orag yang ingin mendalami kandungan alquran. Pemikiran seperti ini hanya akan menimbulkan konflik yang tidak berkesudahan. dia tidak sadar bahwa banyak ayat alqur’an yang dijelaskan oleh Hadis. seperti ucapan imam ALKARKHI diatas.

      4. Orang yang memahami Alqur’an secara langsung -selama memiliki Tauhid yang lurus- pasti akan diberikan pemahaman yang ‘benar’ oleh Allah swt. dan termasuk golongan ulil albab/absor. Allah pasti akan memberikan hidayahnya kepada mereka. Bagaimana mungkin kita mendapatkan hidayah kalo alquran difahami dengan otodidak tanpa bimbingan sang ahli yang memiliki keterkaitan sanad/riwayat kepada Rasulullah. ingatkah ucapan : Barang siapa yang tidak memiliki guru maka guru dia adalah Syaitan. bagaimana mungkin kita yakin mendapat hidayah kalau bidayah (permulaannya) melalui jalan akal saja.

      Wallahu A’lam

      Like

      Reply

  38. IMEN
    Sep 06, 2011 @ 08:29:51

    Hehe….

    . _ _
    ( | MANTAB. | )
    _____\ \ / /_____
    (_____) \ / (_____)
    (_____ ) _)_ :D_ (_ (______)
    (_____) ). . ( (______)
    (___)__/ //\\ \__(____)
    _// \\_

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 06, 2011 @ 11:00:50

      Gimana setuju dengan poin-pon diatas?, tapi tetap bersikukuh dengan Kesalahfahaman yang saya anggap keluar dari “pakem’ ahlussunnah wal jammaah.

      DI FB PUN saya kerap diskusi dengan orang yang memiliki idiologi seperti anda, bahkan lebih frontal. saya suka gaya anda menjawab tidak ambisius dan tetap tak tergoyahkan oleh apa yang saya yakini. hmmm. saya yakin hidayah hanya milik Allah. dan saya juga yakin akan argumen-argumen saya yang menurut saya adalah yang paling ‘valid’ untuk menjalankan islam.

      btw silahkan maen-maen ke artikel lainnyya n jgn lupa komentar yg berbobot jgn cuma terjemahan qur’an hehee..

      Like

      Reply

  39. IMEN
    Sep 06, 2011 @ 09:52:37

    Tapi masih 50 % itu Kang sayyed EP…

    Lengkapnya Begini Kang…

    Petunjuk Utama adl Quran …
    Spt kl kita beli barang Elektronik pasti ada buku Mannualnya…
    Yg bertujuan sdh Pasti MemPermudah Penggunaannya….!!
    Betul Tidak…?

    Nah …. Kalo Quran adl Petunjuk Hidup kita Manusia ini Pastilah di PERMUDAH oleh اَللّهُ SWT.

    [Qs:54/17,22,32,40]
    Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

    Dalam 1 Surah ini saja Allah sampai mengulang Redaksi yg sama sebanyak4x……!!!
    ……Apakah artinya …??

    Sudah Pasti اَللّهُ menginginkan
    kita manusia ini utk

    BANYAK-BANYAK Baca Quran utk di PELAJARI ….!!!
    Krn Memang sdh Di Permudah ….

    Dan petunjuk penggunaan nya pun sdh di jelaskan …

    …Al Quran SEBAGAI PETUNJUK bagi manusia & PENJELASAN-PENJELASAN mengenai petunjuk itu ….[Qs:2/185]

    …Jadi Untuk Memahami Quran adl ” ayat Quran yg dijelaskan oleh ayat Quran itu sendiri ”

    Kemampuan ini mmg tidk semua org MEMILIKINYA…!!!

    Hanya org-org yg miliki dasar Ilmu yg dipelajari dari semua ayat اَللّهُ yaitu ayat Qauliyah dan Kauniyah.

    TerKait Hadits ….

    Ana tidak Menafikannya …!!
    Hanya sj menjadikannya sbg Pembanding dlm melakukan Pemahaman kedepannya , termasuk semua Riwayat org terdahulu.

    Tentunya yg sesuai dgn Akal Sehat yg Bersandar pd Quran.

    Haanya Hadits Quran sj yg ana Prioritaskan.

    ~Hadits Quran~

    Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan HADITS yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
    [Qs Luqman : 31/6]

    Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman?
    [Qs,al-Mursalaat:77/50]

    Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan HADITS manakah lagi mereka akan beriman sesudah HADITS Allah dan keterangan-keterangan-Nya. [Qs,al-Jaatsiyah:45/6]

    Allah telah menurunkan HADITS yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
    [Qs,az-Zumar:39/23]

    SubhanAllah……..سُبْحَانَ اللّهُ

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Sep 06, 2011 @ 13:49:01

      wah presentase anda juga lumayan banyak klo 50%. tidak bisa memahami qur’an dengan akal fikirannya dan tanpa melalui guru dan teori2 ahli tafsir.. so yang 50% taklid dong. klo taklid versi anda tidak membedakan ushuluddin (aqoid) dan Furuuiyyah.. bisa jadi 50% muslim dunia telah sia-sia menyambah Allah. karena tidak mampu memahami qur’an secaara langsung. bagaimana nasib orang2 awam dalam agama??

      apalagi anda tidak membedakan hukum taklid-nya awam dan ulama/pelajar…sangat rentan menimbulkan- nabi-nabi baru.

      saya sudah menduga jawaban-jawaban anda hanyalah menggunakan qur’an secara apa adanya.. dan ini menurut pemahaman saya tidak lazim tanpa melihat taanasubul ayat dan teori ulama-ulama salaf maupun kholaf.

      so dari pada debat kusir tiada ujung.. lebih baik renungkan saja tulisan lama saya ini. :

      Menguak Bahasa Manusia dan TUHAN

      Resolusi Konflik Lahir Batin

      silajkan komentari dg bijak ..

      salam

      Like

      Reply

      • Indra Kumara Akhmad
        Sep 13, 2011 @ 02:43:55

        sebagai seorang beriman memanglah kita memunyai kewajiban untuk saling menasehati… dari komentar2 diatas intinya semua pihak ingin membuktikan bahwa untuk menuju ke keridoan Allah, siapapun yang paling benar dialah yang dekat dengan Allah, dan siapa yang paling dekat dengan Allah ? hanya Allah saja yang tahu.
        rosulullah yang kita cintai bersama sebelum menjadi rosul adalah seorang manusia yang biasa, yang memiliki kemampuan lebih, beliau belajar dengan alquran bersama malaikat jibril
        Beliau didatangi malaikat yang mengakatan “Bacalah!” Rasulullah saw menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Kata Rasulullah saw: “Lalu malaikat itu memelukku keras-keras sehingga nafasku terasa sesak, kemudian dia melepaskanku, lalu dia katakan lagi, “Bacalah!” Aku menjawab “Aku tidak bisa membaca”. Dia memelukku lagi lagi (kedua kalinya) dengan keras sehingga nafasku terasa sesak, lalu dia melepaskanku, kemudian dia membacakan, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah yang maha pemurah”, (QS.Al-laq: 1-3)
        اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
        1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

        خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
        2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

        اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
        3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

        الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
        4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam[1].

        عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
        5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

        MANUSIA MENJADI JAHAT KARENA MERASA CUKUP.

        كَلاَّ إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَى
        6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

        أَن رَّآهُ اسْتَغْنَى
        7. karena dia melihat dirinya serba cukup.

        إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى
        8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).

        أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى
        9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

        عَبْدًا إِذَا صَلَّى
        10. seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat[2],

        أَرَأَيْتَ إِن كَانَ عَلَى الْهُدَى
        11. bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang (yaitu Rasulullah s.a.w.) itu berada di atas kebenaran,

        أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى
        12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

        أَرَأَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّى
        13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?

        أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى
        14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

        كَلاَّ لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ
        15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[3],

        نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
        16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.

        فَلْيَدْعُ نَادِيَه
        17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

        سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ
        18. kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah[4],

        كَلاَّ لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
        19. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).

        semoga Allah melimpahkan hidayah untuk kita agar tidak menjadi seseorang yang melampaui batas karena telah merasa cukup atas rizki dan ilmu yang kita miliki spt diibaratkan setetes air yang jatuh di lautan.
        mari kita belajar Alquran dengan tidak tergesa2 untuk segera menguasainya, Alquran adalah petunjuk untuk orang2 yang beriman, Dalam sebuah wasiatnya Rasulullah Saw. berpesan agar kita senantiasa berpegang kepada Al-Qur’an. Sebab akan banyak sekali fitnah (ujian) kehidupan yang akan kita lalui. Karena, dialah Al-Qur’an sebagai pedoman sejati. Dan itulah yang pernah diwasiatkan dengan panjang lebar oleh Rasulullah Saw. kepada Ali bin Abi Thalib ra. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ali karramallahu wajhah.
        Rasulullah Saw. bersabda, “Akan terjadi banyak fitnah.”
        Ali bertanya, “Apa kira-kira jalan keluarnya, wahai Rasulullah?”
        Beliau menjawab, “Kitabullah (Al-Qur’an), di dalamnya terdapat berita tentang orang-orang sebelum kalian dan berita orang-orang setelah kalian, serta hukum untuk kalian semua. Al-Qur’an adalah pemisah (antara yang benar dan salah), bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Barangsiapa yang meninggalkan Al-Qur’an karena kesombongan dirinya, maka Allah akan membinasakannya. Barangsiapa yang meminta petunjuk dari selainnya (selain Al-Qur’an), maka Allah akan menyesatkannya. Al-Qur’an merupakan tali Allah yang kokoh, pengingat yang bijaksana dan jalan yang lurus. Al-Qur’an tidak terpengaruhi oleh hawa nafsu, tidak diselewengkan oleh lisan dan tidak membuat ulama kenyang karenanya. Al-Qur’an tidak akan rusak karena sering dibaca dan tidak akan pernah habis keajaibannya. Barangsiapa yang berbicara berdasarkan Al-Qur’an maka ia akan dipercaya. Barangsiapa yang mengamalkannya maka dia akan diberikan ganjaran. Barangsiapa yang berhukum (mengambil keputusan) dengannya maka dia akan adil. Barangsiapa yang menyerukan kepada Al-Qur’an maka dia akan diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.”
        (HR. Ad-Darimi)

        Janganlah takut untuk belajar Alquran, jangan cuma dibaca tapi pahamilah isinya
        wasalam

        Like

        Reply

        • Sayyed EP
          Sep 13, 2011 @ 07:57:15

          Janganlah takut untuk belajar Alquran, jangan cuma dibaca tapi pahamilah isinya???

          Mau memahami apa adanya tanpa teori – teori ulama..hmmmm ati-ati kepleset gan

          Like

          Reply

          • Imen Firman
            Dec 23, 2011 @ 14:28:59

            Maaf baru nimbrung lagi , setelah kehilangan jejak data blog nya …hehe

            Aku sepakat dengan penjelasan Kang Indra Kumara Akhmad , karena Matan hadits nya sejalan dengan Quran

            Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman?
            [Qs,al-Mursalaat:77/50]

            paling tidak 1 ayat ini bisa mewakili hatis diatas ini
            …..Barangsiapa yang menyerukan kepada Al-Qur’an maka dia akan diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.”
            (HR. Ad-Darimi)

            Tapi Meneriknya Rasulullah pernah bersabda yg di abadikan Allah dalam Quran ……

            “Rasul berkata, “Wahai Tuhan ku, sesungguhnya kaumku mengambil Al-Qur’an ini sebagai suatu yang tidak dipedulikan.” [Q25:30].

            Naah …. Memahami ayat [Q25:30] ini , sdh bisa tentunya kita melihat situasi saat ini , bahwa Quran sdh tidak dipedulikan , Mungkin sj ini di latarbelakangi oleh pendapat sperti ini berikut……

            #……Mau memahami apa adanya (pada Quran) tanpa teori – teori ulama..hmmmm ati-ati kepleset gan…..#

            Bukankah hanya Allah yg MENJAMIN menjadi TERPELESET atau TERSESAT seseorang itu …..??

            Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih MENGETAHUI tentang orang yang TERSESAT dari jalan-Nya dan Dia lebih MENGETAHUI tentang orang orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:6/117]

            ayat berikut menjelas PEDOMAN utk MENDAPAT PETUNJUK

            Hanya yang ,MEMAKMURKAN MASJID-masjid Allah ialah orang-orang yang BERIMAN kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHALAT, menunaikan ZAKAT dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:9/18]

            Orang-orang yang beriman dan TIDAK MENCAMPURADUKAN iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:6/82]

            Ikutilah orang yang TIADA MEMINTA BALASAN kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. [Qs:36/21]

            Dan ana rasa TIDAK ADA penjelasan pada Quran dengan TAQLID utk MENDAPATKAN PETUNJUK…… 😀

            ~Salam~

            Like

          • Sayyed EP
            Dec 24, 2011 @ 03:41:00

            Sebenarnya sudah klimaks persoalan pemahaman latar belakang anda dan saya, toh sudah jelas argumen saya tentang qur’an dan hadis diatas, ok

            IMEN: Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman?
            [Qs,al-Mursalaat:77/50]

            EP: kalo hanya tekstual ya jelas ini mengenai iman kepada alqur’an saja. tapi klo anda percaya ada tafsir qur’an bil manqul/ma’tsur ( ayat qur’an yang di tafsiri oleh ayat qur’an lagi/ hadis nabi). maka masalah ini akan panjang. so tidak bisa kita mengklaim apa adanya. buktinya tentang ayat waris saja anda tidak menjawab dan pura2 tutup mata???

            BAGAIMANA HUKUM WARISNYA ORANG ISLAM DENGAN KAFIR??? di alqur’an hanya menyarankan kita atas kewajiban warisan tanpa ada rincian tidak boleh mewarisi dari orang kafir atau sebaliknya.????? apakah anda menemukan KETIDAKBOLEHAN ORANG KAFIR MEWARISI ORANG ISLAM DARI PEMAHAMAN ALQUR”AN???

            Begitujuga masalah waris Orang yang membunuh, seandainya seorang anak membunuh bapaknya/ membunuh saudaranya. apakah pembunuh dapat warisan?>????? berikan ayat alqur’an tentang masalah ini???? kalo ada saya akan meng AMINI semua jawaban anda yg apa adanya dari Qur’an tanpa merujuk kitab hadis. ok

            Simpel saja mas bro.. dan masih banyak lagi hukum2 agama (rincian agama) yang tidak di sebut dalam alquran secara harfiah/ tekstual.. Kan? masa kembali ke TERJEMAHAN DEPAG LAGI??

            “Maka hendaklah kalian bertanya kepada “Ahli Dzikir” ( para ‘Ulama ) jika memang kalian tidak tahu”. (Qs.an-Nahl : 43)

            Thnks SAYYED EP

            Like

          • IMEN
            Dec 25, 2011 @ 02:01:07

            Hemm….
            Begini Kang Sayyed EP…..

            Sepertinya antum sangat tidak menyetujui terjemahan DepAg …
            Baik begini Kang
            Sebelum kita membahas lebih lanjut

            Ana coba membuka diskusi kita kali ini dengan 1 pertanyaan …..

            Sepakatkah Antum …
            Semua yg dipelajari oleh kita Manusia ini adl TIDAK ADA yg MENJAMIN KEBENARANNYA ….?
            Kecuali para Nabi ….!

            Bagaimana menurut antum ….
            Mohon berikan jawaban yg sistematis
            Salam

            Like

          • Sayyed EP
            Dec 25, 2011 @ 08:24:06

            Tentang Ke-Anti an saya terhadap terjemahan DEPAG pan sudah jelas dalam artikel di atas. alias jika dipakai sebagai STANDAR pemahaman hukum Syariat secara mutlak apa adanya. kalo hanya sebagai pegangan saja mah malah dianjurkan karena membaca alqur’an dengan memahami arti ( walaupun apa adanya) pastinya lebih berpahala dan bisa menambah ke imanan seseorang. afala tatadabbaruuun.

            Semua yang di pelajari Manusia Termasuk pemahaman MAS IMEN tentang Alqur’an memang TIDAK MENJAMIN KEBENARANNYA… so, mari bandingkan pemahaman para sahabat dan tabieen serta MUJTAHID2 ISLAM dengan MAS IEMEN yg hidup 1400 tahun lebih setelah masa HIJRAH, apakah memang anda sanggup mengangkangi pemahaman mereka.

            Seandainya anda memmiliki gunung2 emas yg disodakohkan untuk manusia, maka amal ibadahmu tidak akan sanggup melampaui amalan para sahabatku (AL_HADIS)

            Like

          • IMEN
            Dec 25, 2011 @ 21:59:51

            Hem….
            Begitu yah Kang ….?

            Menurut antum , apakah para sahabat itu TELAH SELESAI dalam men-TAFSIR semua isi Quran …?

            Like

          • Sayyed EP
            Dec 26, 2011 @ 11:05:16

            Anda Cerdik Sekali Mas IMEN.. pertanyaan yang gambalang kok malah di jawab dengan PERTANYAAN LAGI????
            jawab dulu.. baru nanti kita diskusikan masalah baru.. hehehe piye toh KAREPE?

            Tafsir yang mana yang anda kehendaki?? Alqur’an bukan cuma masalah hukum halal harom saja. dari 6666 ayat itu hanya berkisar di 500 ayat saja yg membahas hukum2 syariat… yang lainnya membahas 1. aqidah 2. ahlak 3. mauidhoh 3. dan 4. kisah2 ibroh.

            anda memahami alqur’an secara langsung seolah2 anda FAHAM UCAPAN ALLAH.. tanpa perlu kajian asbabunnuzul yg mayoritas di jelaskan OLEH HADIS NABI. bukankah Ayat Qur’an banyak yg membahas tentang prilaku keluarga, sahabat, orang jahiliyyah, dan prilaku anda juga. semua memiliki asbabbunnuzul. APA MASIH ANTI HADIS dan langsung FAHAM?? .. bagaimana anda mengartikan ayat : TANYALAH AHLI DZIKRI (ULAMA) JIKA KALIAN TIDAK MENGERTI..?? ANDA AHLI DZIKR??

            Bagaimana pembebasan tentang HADIS IFKI yang membahas PERSELINGKUHAN ISTRI NABI AISYAH.. apakah anda mengerti latar belakangnya.. hingga Nabi pun terdiam sampai sebulan penuh??

            Like

          • IMEN
            Dec 26, 2011 @ 14:25:13

            Nanti Kang ana berikan pendapat ana….
            ana sedang membangun arah diskusi kita, maka ana butuh pendapat antum terlebih dahulu…..

            Nah ….sekarang
            apakah yg dikatakan HADITS itu Kang ..?

            Like

          • Sayyed EP
            Dec 26, 2011 @ 17:22:17

            Resapi saja Mas isinya :
            جدير بالمسلم أن يهتم بأمر دينه فالدين هو جوهر الوجود،
            وروح الكون، والقضية الدينية هي قضية الإنسان الأولى، وهي القضية المصيرية حقًا، لأنها تتعلق بالأزل والأبد، بالخلود في الجنة، أو الخلود في النار.
            وجميل بالمثقفين من أبناء الإسلام إذا جلسوا، بعضهم إلى بعض أن يتحدثوا في أمور الدين، ويبحثوا فيها، فليس الدين حكرًا على أصحاب الثقافة الدينية وحدهم، بل إن فرضًا على كل مسلم أن يعرف من دينه ما يصحح عقيدته، ويضبط عبادته، ويقوم سلوكه، ويقف به عند حدود الله في أمره ونهيه، وحلاله وحرامه.

            ولكن غير الجميل أن يخوض المسلم في خبايا العلم ومشكلاته، دون دليل يهديه من أهل الاختصاص الثقات، فمن المقرر المتفق عليه بين العقلاء: أن لكل فن رجاله ولكل علم أهله، الذين يرجع إليهم عند الاختلاف، ويحتكم إليهم عند التنازع، وهم الذين أشار إليهم القرآن بقوله: (ولا ينبئك مثل خبير) (فاطر: 14). (فاسأل به خبيرًا) (الفرقان: 59)، (فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون) (النحل: 43)، (ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذين يستنبطونه منهم) (النساء: 83).

            والقضية هي معرفة صحة الحديث أو ضعفه وهل ينظر فيها إلى السند أو إلى المتن أو إلي كليهما؟ – قضية علمية دقيقة، لا يقدر على الحكم فيها من كان حظه من الثقافة الإسلامية الأصيلة حظًا متواضعًا، بل ليس كل من درس علم الدين وحصل على شهادة من كلية دينية، قادرًا على ذلك، إنما يقدر عليها من رسخت قدمه في علوم الشريعة عامة، وفي علوم الحديث خاصة، ولم يكن من الحرفيين الجامدين على القديم، ولا المتعجلين المبهورين بالجديد
            ولقد عرَّف علماء السنة المختصون الحديث الصحيح بتعريف جامع مانع، وهو: ما اتصل سنده برواية عدل تام الضبط من أول السند إلى منتهاه، وسلم من الشذوذ والعلة.
            فأول ما ينبغي النظر فيه – بالنسبة لعالم الحديث – هو السند، ونعني بالسند: سلسلة الرواة من آخر راوٍ إلى الصحابي الذي روى الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم.
            والصحابة في نظر أهل السنة وجمهور المسلمين كلهم عدول عدلهم الله تعالى في كتابه في آيات كريمة متلوة إلى ما شاء الله، وعدلهم رسول الله -صلى الله عليه وسلم- في أحاديث صحيحة موفورة مشهورة.

            فإذا ثبتت الصحبة فلا كلام في الصحابي، إنما البحث عمن دونه من الرواة، فلا بد من معرفة كل واحد منهم: معرفة شخصه وعينه، ومعرفة: حياته وسيرته، وشيوخه وتلاميذه، وميلاده ووفاته، ولهذا نشأ ونما (علم الرجال) وعلم (الجرح والتعديل) وألفت في ذلك كتب جمة، لتقويم الرواة توثيقًا أو تضعيفًا.

            وضعف حلقة واحدة من سلسلة السند، يجعل الحديث كله مردودًا. سواء كان هذا الضعف من جهة عدالة الراوي أو أمانته، أم ناحية حفظه وضبطه، ولكي يكون الحديث في مرتبة (الصحيح) لا بد أن يكون حفظ الراوي في درجة (ممتاز) أو (جيد جدًا) بتعبير عصرنا. . فإذا نزل إلى درجة (جيد) أو (مقبول) فالحديث (حسن) فقط، وهو معتبر لدى العلماء، ولكنه دون الصحيح، وهذا له أهمية عند التعارض.

            ولا بد أن يكون السند متصلاً من مبدئه إلى منتهاه، فلو كان هناك حلقة مفقودة أو منقطعة في أول السلسلة أو وسطها أو آخرها، فإن الحديث ينزل إلى درجة الضعف، فإذا كان هناك أكثر من حلقة مفقودة فإن الضعف يزداد، و(الانقطاع في السند) يعرفه أهل الاختصاص بدلائل كثيرة مبسوطة في مواضعها من كتب العلم المتخصصة

            Like

          • Niken Kinanthi
            Dec 30, 2011 @ 17:56:06

            Waduh pake tulisan Arab … Wah sy ga bs komentar. Mas EP…. Boleh ga tolong di terjemahkan ?

            Like

          • IMEN
            Dec 30, 2011 @ 18:22:46

            Hehe…..
            Kang ternyata ada yg complane …. Ana pikir cuma ana , krn ana memang ga bisa bahasa Arab …hehe

            Like

  40. admanda
    Nov 16, 2011 @ 00:27:52

    Reply

    • Sayyed EP
      Nov 17, 2011 @ 02:06:38

      apa dmanda.. jgn menertawakan aluran. itu lebih dari memainkannya :0

      Like

      Reply

      • admanda salafy
        Nov 20, 2011 @ 06:36:59

        saya menertawakan anda.. wk wk wk wk

        *kabur*

        Like

        Reply

        • Sayyed EP
          Nov 21, 2011 @ 03:07:57

          trimakasih. Rasul MuhAMMAD صلى الله عليه وسلم yang terjaga dari segala bentuk Dosa saja di tertawakan bahkan di benci/musuhi seluruh Kafir Makkah, apalagi Pendosa seperti Sayyed EP… وما توفيقى الا بالله

          Like

          Reply

          • admanda salafy
            Nov 21, 2011 @ 11:26:24

            saya menertawakan anda karna anda menuduh saya menertawakan Al Qur’an (na’udzubillah).. mana buktinya saya menertawakan Al Qur’an?

            jangan asal menuduh kalo gak ada bukti, jangan hanya berpedoman prasangka..

            Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta. (HR. Bukhari)

            Like

  41. Sayyed EP
    Nov 23, 2011 @ 08:28:21

    imin dan klonengan2nya sudah hbis hehehe dan kesimpulannya jelas diatas.. sekarang ada yang baru mengatasnamakan salafy?

    Like

    Reply

    • admanda salafy
      Nov 23, 2011 @ 12:48:32

      pertama:
      istighfar bos. jangan sombong reply komen visitor, hormati tamu.. haha, tau kan hadisnya?

      kedua:
      awalnya saya kesini mau ralat komen saya yg pertama, karna kemarin komputer saya kena virus jadi nyepam sendiri, (gak cuma diblog ini, di fasilitas chat fb juga),

      anda gak tau kan kejadian ini?
      jadi jangan gampang menuduh orang.. apalagi anda gak tau kejadian sebenarnya,

      tau kan hadis tentang menuduh orang sembarangan?

      lagipula adakah kata2 saya yang mengatakan bahwa Al Qur’an saya tertawakan?

      baik sangka dikit napa? dan sory kemarin dah menertawakan anda.. haha,

      coba bayangkan,(ini cuma contoh), anda lagi duduk di pinggir jalan sama temen2 anda (lagi debat), trus ada orang lewat sambil ketawa, tiba2 orang yang ketawa itu anda tuduh macam2, aneh kan?? haha.. sory imajinasi saya berlebihan,

      alangkah baiknya kalo anda tanya dulu apa yg saya tertawakan,

      tau kan hadis tentang baik sangka?

      ketiga:
      saya memang cuma baca sekilas artikel anda ini, gak keseluruhan, males.. kenapa males? karena judulnya aja gak pantes, merendahkan salafy, seolah2 anda lebih pandai dan lebih faham hadist daripada salafy, demi Allah, salafy itu orang2 yang mulia, semoga Allah merahmati mereka,

      pertanyaan saya, memangnya anda hafal Al Qur’an? berapa ribu hadist yang anda hafal berikut sanad dan matannya?

      anda tau maksudnya salafy yang sebenarnya kan? siapa itu generasi salafus shaleh? jadi menurut saya judul ini sangat gak pantas dinisbatkan kepada salafy..

      saran saya, ganti judulnya menjadi “menjawab orang yang mengaku salafy”, itu lebih bagus, ada baiknya anda sebutin orang yg mengaku2 itu siapa aja, kemudian bantahlah dengan hujjah yg benar,

      keempat:
      saya cuma meluruskan tuduhan anda, lalu ngasih beberapa pertanyan dan saran, saya gak mencoba berdebat, ingat itu,

      saran saya lg, klo mau post artikel sholat istikharah dulu, biar dikasih petunjuk Allah, karna segala sesuatu akan dipertanggung jawabkan,

      mohon maaf kalo ada kata2 yang menyinggung, wassalam

      Like

      Reply

      • Sayyed EP
        Nov 24, 2011 @ 13:34:43

        walaikum salam WR WB
        أستغفرالله للمسلمين و المسلمات
        Amma ba’du.
        Mantep bgt masukannya mas. sebenarnya emang saya msh terbawa darah muda yang jelas mendahulukan ego drpd kebenaran. so maklumi adanya. adapun masalah judul n klaim-klaim itu boleh deh nanti di edit di hati para pembaca yang budiman.

        istikhoroh hmmm.. harusnya gitu mas, ini hanya tulisan curhat saya menghadapi kenyataan yang ada di sekitar saja. jadi klo ada yang mau serius membahas masalah diatas pastinya harus mencari data2 yg valid dan pastinya jangan pernah terprovokasi pemahaman dangkal saya.

        wassalam dan trima kasih

        Like

        Reply

  42. SilverMan
    Dec 21, 2011 @ 10:16:38

    masya’allah mantap pembahasannya

    Like

    Reply

  43. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 06:45:32

    Byk jaman sekarang yg mengimani hadist bukhori..
    dan al-qur’an cuma di jadikan pajangan lemari saja..

    ttg TATACARA sholat dan puasa dll, itu adalah tradisi arab..
    makanya silaan kaji lagi ttg tradisi arap itu.

    Like

    Reply

  44. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 06:52:42

    KASIHAN BANGET ORG2 YG MENGIMANI HADIST INI…xixixi…

    Like

    Reply

  45. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 08:03:43

    GINI AJA, KLU MMG HADIST TERSEBUT MMG DI IMANI, KENAPA ALLAH TDK MENURUNKAN SATU AYA SAJA UNTUK MENEGASKAN YG SEDEMIKIAN…?

    MASALAH TATACARA SHOLAT ITU , ITU ADALAH TRADISI ARAB..SEBELUM ADANYA NABI MUHAMMADPUN ORG ARAB SDH NUNGGING2 JUGA TRADISINYA.
    MAKANYA NABI MUHAMMAD TDK MENGHANCURKAN TRADISI TAPI MENGALIHKAN MA’RIFAT DARI BERHALA KPD ALLAH..

    TAPI DI JAMAN SEKARANG SANGAT BANYAK TRADISI ARAB DI INDONESIA INI, MEREKA MENYANGKA YG SEDEMIKIAN ADALAH SUNNAH. APAKAH ORG INDONESIA AKAN KEARAB2AN SMUA…??
    MANGNYA ISLAM ITU ARAB YA…??

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Dec 24, 2011 @ 08:54:35

      wah anda sepaket ama mas IMEN diatas ya. yg hanya mengimani alquran. sebenarnya sudah di bales semua diatas.. dan memang pendekatan SAYA dan IMEN sudah klimaks dan sepakat untuk berbeda hmmm..

      so coba di kebet2 lagi komentar tentang argumen mas IMIEN diatas… mungkin memang anda satu sekolahan dengan mas IMEN.. ya wajar saja.
      Trima kasih

      Like

      Reply

  46. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 08:59:53

    IYA..MMG Q SPAKAT SAMA PAK IMEN…KRN ANDA JUGA MASIH MERAGUKAN AL-QUR’AN…:)
    MAAF..ITU LAH OPINI YG Q TANGKAP DARI KOMEN ANDA..
    MAKA DARI ITU Q TDK MAU ADA APAPUN UNTUK MENDAMPINGI AL-QUR’AN ITU…hehehehe….:)

    Like

    Reply

  47. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 09:04:56

    maka dari itulah q katakan, krn anda masih meragukan al-qur’an..
    masak al-qur’an yg sempurna masih di ragukan….?
    yg q katakan bahwa al-qur’an tdk membutuhkan hadist, hanya anda saja yg seakan-akan memberi saingan2 terhadap al-qur’an…
    Subhanallah….!!

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Dec 24, 2011 @ 09:42:09

      kejam bgt klaim anda. kok malah mengaggap saya meragukan alquran???

      justru mensucikan alquran dari golongan yg PEDE dan ngawur mengartikan alquran dengan pemahaman dangkalnya..

      kalo klaim anda begitu berarti.. PARA SAHABAT , TABIIEN, IMAM MUJATAHID.. serta mayoritas muslim di dunia ini telah meragukan alquran. karena Faktanya mereka menerima qur’an dan hadis sebagai landasan hidup dan beragama..

      .. ya sudah yakini yg anda yakini saja. buktinya memang harus ada klaim2 seperti itu dan PERBEDAAN INI sudah muncul sejak zaman Sayyidina Ali RA KW

      ):

      Like

      Reply

  48. Anonymous
    Dec 24, 2011 @ 11:14:27

    kejam bgt klaim anda. kok malah mengaggap saya meragukan alquran???

    justru mensucikan alquran dari golongan yg PEDE dan ngawur mengartikan alquran dengan pemahaman dangkalnya..

    kalo klaim anda begitu berarti.. PARA SAHABAT , TABIIEN, IMAM MUJATAHID.. serta mayoritas muslim di dunia ini telah meragukan alquran. karena Faktanya mereka menerima qur’an dan hadis sebagai landasan hidup dan beragama..

    .. ya sudah yakini yg anda yakini saja. buktinya memang harus ada klaim2 seperti itu dan PERBEDAAN INI sudah muncul sejak zaman Sayyidina Ali RA KW

    ):

    =====================================
    WAH…KOK Q MENGKLAIM ANDA….
    Q KAN MENEGASKAN TTG AL-QUR’AN….

    PEMAHAMAN Q, PARA IMAM TERSEBUT BUKAN MENGIMANI HADIS, TAPI MENGIMANI AL-QUR’AN…KRN DI JAMAN DAN DI MASA TERSEBUT KEBERADAANNYA MMG COCOK SEDEMIKIAN UNTUK MEMPELAJARI APA2 YG DI JELASKAN OLH RASSULULLAH…BUKAN MALAH MENGIMANI HADIST TERSEBUT..KLU MENGIMANAI HADIST TERSEBUT BERARTI ANDA TELAH MEMBIKIN SAINGAN2 TERHADAP AL-QURA’AN ITU….

    HADIST TERSEBUT ADALAH KOTEKSTUAL TRADISI2 DI JAMAN ITU, MAKA RASSULULLOH TDK MENGHAPUS TRADISI TERSEBUT KARNA BELIAU BERADA DI MASA DAN DI BUDAYA ARAB…

    SEANDAINYA BELIAU BERADA DI INDONESIA MAKA APA YG TERJADI…??
    SEHARUSNYA ANDA MEMPERGUNAKAN KONTEKSNYA UNTUK DIMASA SEKARANG DAN DI TEMPAT DIMANA ANDA BERADA….

    MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN…
    WASSALAM…:)

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Dec 24, 2011 @ 13:09:35

      waalikum salam

      ok sebenarnya anda ini memahami arti iman ke quran seperti rukun iman yg 6 itu kah. dimana qur’an adalah salah satu kitab yang wajib di imani (MENURUT HADIS JIBRIL TTG RUKUN IMAN DAN ISLAM). klo itu jelas tidak ada perbedaan antara kita.

      disini masalahnya adalah PEMAHAMAN isi kandungannya alquran. dan bkn alqur’an secara harfiyah dimana setiap orang enak saja nerjemahin apa adanya melalui Terejamahan DEPAG itu loh mas.

      golongan anda mungkin MENGHARAMKAN HADIS.. dan itu merupakan keniscayaan anda sebagai orang yg ANTI HADIS..

      kita yg meyakini hadis MUTAWATIR dan SOHIH percaya bahwa hadis merupakan INTERPERTASI dari hal-hal yang msh MUBHAM, UMUM, MUTLAK dan lain sebagainya yang ada dalam alquran begitu juga sebaliknya. – Lihat apa kata Imam Makhul Al kurhi di diskusi saya bareng Mas IMEN

      ISLAM dan ADAT ARAB jelas berbeda, karena ADAT ARAB ADALAH ADAT JAHILLIYAH yang banyak di Filter dan di haramkan oleh ISLAM.
      baca saja pergulatan tentang adat di : https://bikailarobbi.wordpress.com/2011/11/24/sisi-negatif-adat-jawa-dan-manusia-moderensceptic-minded/

      oh iya nih ada PR mas : silahkan jawab pertanyaan saya yg tidak di jawab oleh mas IMEN tentang AYAT WARIS dan Hukum itu?

      WAALIKUM SALAM.. semoga sukses mas..
      Trima Kasih telah menjadi bagian dari coretan iseng saya

      Like

      Reply

  49. Sayyed EP
    Jan 02, 2012 @ 05:52:06

    Buat MAS IMIEN:
    IMEN
    aboblimpong@yahoo.co.id
    206.53.148.17

    Niken Kinanthi
    nikenkinanthi@ymail.com
    206.53.148.17

    Ada apa mas IMEN. kok pake ID niken buat nguatkan anda klo anda blm faham bahasa arab?
    pun kalo saya terjemahkan pastinya anda akan mengelak. karena inti dari muqoddimah tentang hadis diatas menjelaskan bagaimana sepatutnya orang mencari kebenaran. Alqur’an saja menyuruh kita bertanya kepada sang AHLI, sebaliknya anda menafikannya dan mengaggap anda sudah layak menafsiri alquran apa adanya?
    ولكن غير الجميل أن يخوض المسلم في خبايا العلم ومشكلاته، دون دليل يهديه من أهل الاختصاص الثقات، فمن المقرر المتفق عليه بين العقلاء: أن لكل فن رجاله ولكل علم أهله، الذين يرجع إليهم عند الاختلاف،

    Like

    Reply

    • IMEN
      Jan 03, 2012 @ 15:37:51

      Hem…..
      Kok bisa begitu …..
      Apa iya …..?

      Terusterang ana kaget ….
      ana tidak pernah merasa melakukannya

      Berarti ada teman yg diam-diam pake phone sell ana…..
      Memang benar ada beberapa temen yg mengikuti diskusi pd link ini ….
      itu semua berawal mereka menemukan nya tidak sengaja lalu mengirimkannya link ini pd ana , yg sekaligus ana menemukannya kembali stl kehilangan jejak beberapa lama …

      Semenjak itu mereka mengikuti diskusi ini ….
      nah karena antum menggunakan bahasa Arab ana pernah bilang sama teman-temen ini bahwa ana ga bisa menanggapinya , yg sebetulnya itu adl alasan sy sj krn mmg belom sempet , selain mmg ga bs arab itu….

      Silahkan sj ikut nimbrung ajak ana pd mereka tp ya tidak tau apakah mrk sdh ikutan apa belom …..

      Nah ketika ana ada sedikit celah waktu ana buka link ini ternyata ada yg komentar sama dengan yg ana pikirkan , langsung sj ana MENGAMININ nya….

      sampai sekarang ana belom menemukan siapa org ini
      Nah …. begitulah ceritanya

      Kalo memang antum tidak nyaman dengan ini , ana minta maaf atas situasi ini ….

      ~salam~

      Like

      Reply

    • IMEN
      Jan 03, 2012 @ 15:59:44

      Menanggapi komentar antum yg terakir ini ….

      —————–
      pun kalo saya terjemahkan pastinya anda akan mengelak. karena inti dari muqoddimah tentang hadis diatas menjelaskan bagaimana sepatutnya orang mencari kebenaran. Alqur’an saja menyuruh kita bertanya kepada sang AHLI, sebaliknya anda menafikannya dan mengaggap anda sudah layak menafsiri alquran apa adanya?
      ولكن غير الجميل أن يخوض المسلم في خبايا العلم ومشكلاته، دون دليل يهديه من أهل الاختصاص الثقات، فمن المقرر المتفق عليه بين العقلاء: أن لكل فن رجاله ولكل علم أهله، الذين يرجع إليهم عند الاختلاف

      —————————-

      Sepertinya antum belum mengerti yg ana maksud….!!

      Coba antum Perhatikan semua postingan ana dari atas ….!!
      Tidak 1 pun berisi HUJATAN
      Tidak 1 pun berisi MENUDUH
      Tidak 1 pun berisi MERASA PALING BENAR
      Tidak 1 pun berisi BERBURUK SANGKA
      Tidak 1 pun berisi MEMAKSA

      Coba Perhatikan sekali lg …!!
      Ana cuma mau MENGAJAK ANTUM UTK BERPIKIR dengan Akal Sehat …!!!
      Yaitu POLA PIKIR….

      Yang ana rasakan antum itu spt merasa di SERANG , sehingga sibuk dengan MEMBANGUN PERTAHANAN …!!
      Terlihat dari setiap Jawaban Antum itu …

      Padahal yg ana lakukan adl METODE DISKUSI ….
      Yg namanya diskusi itu BERTUJUAN adl MENGGALI ILMU bukannya BERDEBAT KUSIR….betul tidak …?

      Nah ….
      Sekarang antum bersedia tidak utk terjemahkan tulisan Arab tersebut…?
      Baik ana tunggu loh ya ….:D

      Like

      Reply

  50. cuma manusia biasa
    Jan 10, 2012 @ 13:17:16

    Maaf, tapi tentang benar ato salah dalam menjalankan ibadah bukan wewenang kita sebagai manusia. Tapi cuma Alloh SWT yang Maha Mengetahui. Apakah Wali sudah pasti masuk sorga? Apakah kyai X sudah pasti benar? Hadist cuma produk manusia. Sedangkan ayat-ayat Al Qur’an adalah produk Alloh SWT.
    Kalo menurut anda Hadist itu sesuai ya silahkan dipakai. tapi klo anda ragu ya jangan terlalu dipermasalahkan. Biarkan Alloh SWT yang menilai. yang penting mari kita sebagai umat Islam berjuang mengejar surga. Berjuang menegakkan jalan-Nya. Jangan saling menyalahkan satu sama lain dengan alasan aliran atau madzhab yang berbeda. Islam itu cuma satu.

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Jan 11, 2012 @ 04:22:36

      Cuma Manusia.. ?
      Ibadah Harus Faham Rukun Syaratnya, secara dohir juga jelas kalo anda sholat tidak wudhu ya percuma. atau puasa tanpa tahu hukum imsak dan hal2 yg membatalkan puasa. apa semudah itu mengembalikan ke ALLAH swt tentang salah benarnya???

      Anda sefaham dg Iemin di Atas. bagaimana orang yang Menafikan Hadis Nabi yang jelas2 dipake para Sahabat dan Tabieen. Apakah anda menafikan Hadis Mutawattir dan Ke Ma’suman Muhammad SAW? Apakah anda memang Lebih Menuhankan AKAL anda untuk memahami ISLAM n Alqur’annya?????

      Like

      Reply

  51. muftisyabani
    Feb 04, 2012 @ 14:31:35

    Diskusi yang menarik…namun terlalu melebar dan dari sudut pandang “yang nggak ketemu” satu dan lainnya…semua “merasa benar” dari sudutnya masing2…sebenarnya diskusi ini bisa “ketemu” andai saja salah satu pihak “mampu” meresapi “maksud” dari sudut pandang yang berbeda tersebut…tapi…lagi2 dengan alasan nafsu dan ego “merasa” benar…diskusi ini sedikit melebar dan “agak” melenceng dari topik..Wallahua’lam

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Feb 04, 2012 @ 19:41:03

      Makasih Mas Mufti, entah siapa dululuan yang suka melebar. memang pada dasarnya sudah beda perspektive. kalau saja anda menengah – nengahi kami.

      kami berdua mencoba menekan idealisme masing-masing. ibarat falsafi berbicara dengan orang awam seperti Sayyed EP.

      Thnks Kunjungan n Kritiknya
      Sayyed EP

      Like

      Reply

  52. Abah Yahya
    Feb 25, 2012 @ 07:40:05

    Idealis dalam akidah itu syarat mutlak cucu-cucuku,
    Tapi kupasan kalian masih dalam lingkup yang sempit,
    Awas jangan terjebak dengan nalar dan emosi, tapi gunakan referensi lebih banyak untuk bahan pertimbangan sebelum kalian meyakini suatu kebenaran.
    Ingat perintah Allah : Afala ya’qiluun, Afala ya’lamuun, Afala yatafakkaruun, afala yatadabbaruun, dan seabrek-abrek afala yang lainnya yang telah Allah perintahkan kepada kita.
    Sebagai contoh : Tidak ada hadits yang tidak sejalan dengan Al Qur’an, sepanjang hadits itu kualitasnya telah diyakini hasan dan shahihnya.
    Begitu pula atsar para sahabat, pasti sejalan dengan Al Qur’an dan Al Hadits, sepanjang penyampai beritanya (penulisnya) memiliki sanad yang bersih.
    Semoga semangat kalian terjaga dari sifat-sifat Kaum Wahabi,
    Aamiin

    Like

    Reply

    • IMEN
      Feb 25, 2012 @ 12:25:03

      Utk Abah :

      Smoga Abah sdh baca smua potingan Ana dan ini ana Copas sdikit krn tertarik jg ana utk sdkit komentar thd sdikit penggalan amtum Abah yg ini berikut :

      Sebagai contoh : Tidak ada hadits yang tidak sejalan dengan Al Qur’an, sepanjang hadits itu kualitasnya telah diyakini hasan dan shahihnya.
      Begitu pula atsar para sahabat, pasti sejalan dengan Al Qur’an dan Al Hadits, sepanjang penyampai beritanya (penulisnya) memiliki sanad yang bersih.

      Dan ana berikan contoh nya di bawah ini.

      contoh:

      “Man ‘arofa nafsah, faqad ‘arofa Rabbahu,,

      Barangsiapa yg mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Rabb-Nya.

      Menurut Imam an-Nawawiy: “hadist ini tidak valid.”dan dari beberapa artikel2 yg saya baca mengatakan hadist ini kualitasnya Mawdlu’/Palsu.

      Tapi saya Berpendapat Hadits ini Shohih karena Matan / Redaksi  nya Sejalan dengan ayat Quran.

      Saya mengambil sumber hadits ketika SESUAI dengan Al Qur’an.

      Dan tidak mengambilnya ketika tidak sesuai, apalagi bertentangan. Hadits ini justru memperoleh pijakan di ayat berikut ini.

      [QS. Dzaariyaat (51): 20-21]
      Dan di bumi itu terdapat TANDA-TANDA (keberadaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada DIRIMU sendiri. Maka apakah kamu tiada MEMPERHATIKAN?

      Nah apakah Abah punya komentar Lain ..?

      Like

      Reply

  53. Anonymous
    Feb 25, 2012 @ 08:04:38

    Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

    (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”

    ayat tersebut sangat jelas bagi saya setelah meyimak kajian diatas 🙂

    Like

    Reply

  54. Abdullah
    Feb 29, 2012 @ 04:15:55

    Bismillah,

    Sesungguhnya para sahabat dahulu berkata demikian kepada para mualaf : “Bila kalian ingin mempelajari Islam ikutilah diriku (contohlah apa yang aku perbuat).”

    Sekarang apakah saudara-saudara (yang berpendapat membolehkan memahami Al Qur’an dengan pemikirannya sendiri) sanggup berkata hal yang serupa dengan perkataan sahabat diatas kepada non muslim, para mu’alaf atau bahkan hanya kepada saudara Muslim yang lain? Saya rasa tidak.

    Dan sekarang terangkanlah satu arti kata saja kepada saya, yaitu kata “itiba'”, kemudian akan saya jelaskan maksud yang sebenarnya dari kata tersebut. Dan bandingkanlah mana yang lebih mendekati kebenaran atau bahkan merupakan kebenaran.

    Seandainya menjelaskan satu kata saja sudah salah, bagaimana saudara-saudara mau menjelaskan, memahami dan mengamalkan keseluruhan Al-Qur’an?

    Sebagai gambaran:
    Bagaimana bila ada anak lulusan SD (bisa baca dan tulis), kemudian dia dihadapkan kepada textbook tentang microprocesor production lengkap beserta terjemahnya dalam bahasa indonesia. Apakah dia kemudian dapat memahami apa yang dibacanya? Apakah kemudian dia bisa menerapkan pemahamannya tersebut di jalur produksi?

    Dan hanya Alloh-lah yang Maha Mengetahui

    Like

    Reply

  55. pingin tahu
    Mar 06, 2012 @ 14:50:40

    Menurut sayyid EP mendalami Al Quran Harus mempertimbangkan pendapat2 ulama terdahulu, hal itu biasa dalam kaidah keilmuan yaitu mencari referensi yang sanadnya jelas (sesuai mangsud nabi), menurut IMEN boleh mempelajari langsung Al Quran dengan menafsirkan sendiri….Bagi saya kalau menafsirkan sendiri berarti dah ikut modelnya Imen..artinya telah mengambil langkah seperti Mbah Sayyid EP yaitu menengok referensi sebelumnya yaitu saya merefensi sdr Imen.untuk menafsiri sendiri…………….mbulet asline…………….yang penting itu mau ngaji, sregep mengkaji, bukan sekedar asal beda….karena saya bodoh ya langsung baca sendiri Al Quran terjemahan dari DEPAG..kalau merasa belum jelas ya tanya ke yang bisa…….misalnya ke Sayyid EP..atau ustad lainnya….

    Like

    Reply

  56. pingin tahu
    Mar 06, 2012 @ 15:07:45

    Neeh hasil saya meniru sdr IMEn ming cepet…cepet dari orang bodoh seperti saya..
    dari comment Abah IMEN:
    Sebagai contoh : Tidak ada hadits yang tidak sejalan dengan Al Qur’an, sepanjang hadits itu kualitasnya telah diyakini hasan dan shahihnya.
    Begitu pula atsar para sahabat, pasti sejalan dengan Al Qur’an dan Al Hadits, sepanjang penyampai beritanya (penulisnya) memiliki sanad yang bersih.

    Dan ana berikan contoh nya di bawah ini.

    contoh:
    :::::
    “Man ‘arofa nafsah, faqad ‘arofa Rabbahu,,

    Barangsiapa yg mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Rabb-Nya.
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    Menurut Imam an-Nawawiy: “hadist ini tidak valid.”dan dari beberapa artikel2 yg saya baca mengatakan hadist ini kualitasnya Mawdlu’/Palsu.
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    —————————————————————————————
    Pendapat ABAH IMEN :
    Tapi saya Berpendapat Hadits ini Shohih karena Matan / Redaksi nya Sejalan dengan ayat Quran.
    —————————————————————————————–
    Saya mengambil sumber hadits ketika SESUAI dengan Al Qur’an.

    Dan tidak mengambilnya ketika tidak sesuai, apalagi bertentangan. Hadits ini justru memperoleh pijakan di ayat berikut ini.

    [QS. Dzaariyaat (51): 20-21]
    Dan di bumi itu terdapat TANDA-TANDA (keberadaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada DIRIMU sendiri. Maka apakah kamu tiada MEMPERHATIKAN?

    Nah apakah Abah punya komentar Lain ..?
    =============

    Karena saya berpikir sendiri menurut IMEN maka saya punya komentar lain : Yaitu hadist itu kualitasnya Muwdlu/Palsu karena kalimat “barang siapa mengenal dirinya maka akan mengenal ALLAH” adalah tafsir surat QS Dzaariyaat(51): 20-21…..yaitu ..terdapt TANDA-TANDA (keberadaan Allah) bagi orang yang yakin, dan(juga) pada DIRIMU sendiri,……….itu dua kalimat yang sejalan…beda gaya bahasa makanya itu termasuk potongan Al Quran bukan Hadist..demikian pendapat hamba yang bodoh ini yang telah mencium wanginya Abah Sayyid dari jauuuuhhh…asssalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh..

    Like

    Reply

  57. pingin tahu
    Mar 06, 2012 @ 15:14:31

    potongan Al Quran itu mangsudnya…kalau kita mengenal tanda2 keberadaan Allah pada diri sendiri maka kita akan meyakini adanya Allah….barangsiapa mengenal diri sendiri maka akan mengenal adanya Sang Pembuat (yaitu Allah)….mangsudku tapsir dari potongan surat Al Quran……….

    Like

    Reply

    • IMEN
      Mar 06, 2012 @ 17:08:30

      ¤ Ber-Agama yg Ikut-ikutan ¤

      Membaca Quran seharusnya mnjadi Tau , bahwa Memahami Quran ini adl dengan cara Ayat yg dijelaskan oleh Ayat pada Quran itu sendiri

      ……Al Quran sebagai PETUNJUK bagi manusia dan PENJELASAN-PENJELASAN MENGENAI PETUNJUK ITU dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).……..[Qs al-Baqarah 185]

      Tapi…….
      Begitu banyak kita mendengar para Ustdz maupun Ulama pernah mengatakan
      bahwa mengambil pedoman dalam berhukum terkait aturan dlm Islam ini adalah kepada “Hadits”
      Sedangkan Allah menyatakan “Hadits” mana yg paling Baik dari pada Quran ini….!

      Dalil:
      1.
      Maka kepada HADITS apakah sesudah Al Quran ini mereka akan beriman? [Qs al-Mursalaat : 50]
      2.
      Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan HADITS manakah lagi mereka akan beriman sesudah HADITS Allah dan keterangan-keterangan-Nya. [Qs al-Jaatsiyah : 6]
      3.
      Allah telah menurunkan HADITS yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
      [Qs az-Zumar : 23]

      Dengan Pernyataan diatas sering dipahami , Bahwa kesepakatan Para Ulama adl…..bla… bla… bla… dst.

      Ada kesan yg sangat kental bahwa kita ini Umat Islam haruslah mengikuti Pendapat Para Ulama Terdahulu….!!

      Sedangkan Allah menyatakan di dalam Quran Dilarang Ikut-ikutan dlm Ber-Agama

      Dalil:

      Dan JANGANLAH kamu MENGIKUTI apa yang kamu TIDAK MILIKI PENGETAHUAN TENTANGNYA. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan DIMINTA PERTANGGUNGANJAWABNYA.
      [Qs al-Israa’ : 36 ]

      Bukankah ayat ini Sangat Jelas sekali Bahwa Dilarang Ikut-ikutan dalam beragama karena akan di mintai PERTANGGUNGANJAWABNYA….?

      Artinya setiap penganut Agama Islam ini haruslah memahami semua Ritual yg dijalankan …..!!

      Sehingga setiap Manusia yg memutuskan Ber-Agama Islam ini adl memiliki Pendapat yg Berbeda2 alias tidak bisa diseragamken ….!!
      Alias Sejalan dgn Fitrah Manusia yg tdk ada satupun yg Sama walau Kembar Identik skalipun.
      Pebedaan Meliputi smua aspek , mulai dari fisik sampai Pemahaman.

      Nah bila ada usaha Penyeragaman yg berpusat pd Ulama Terdahulu dgn argumen spy Tidak Sesat , ini sesungguhnya adl Doktrin / Dogma yg Menyalahi Fitrah Manusia krn di PAKSA ikut Pendapat Ulama yg Notabene org lain dan skaligus Menabrak aturan Quran yg Melarang PAKSAAN dlm Ber-Agama Tauhid ini.
      Coba di Pikirkan lagi …. !

      TIDAK ADA PAKSAAN untuk ber-Agama (Islam);……[Qs:2256]

      Maka jadilah org yg MENGERTI segala sesuatu yg dilakukannya…..Karena sekali lagi akan dimintai PERTANGGUNGANJAWAB nya…!!!

      Tidak Perlu Takut dlm blajar Sendiri krn اَللّهُ lsg yg menjaga.

      Wassalam…..

      Like

      Reply

      • IMEN
        Mar 06, 2012 @ 17:30:06

        Bodoh Vs Pinter

        Kutipan ayat berikut ini cukup menarik utk di pahami :

        ORANG BODOH :
        Bukanlah org yg tdk Mengerti melainkan orang yg TDK MAU MENGERTI.

        Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah.
        ” MAKA MENGAPA ORANG-ORANG ITU HAMPIR-HAMPIR TIDAK MEMAHAMI PEMBICARAAN SEDIKITPUN ?”

        ORANG PINTAR :
        Orang2 BERILMU yg menggunakan AKAL yg MAU MENDENGARKAN PERKATAAN, PIKIRAN TERBUKA, utk menerima KEBENARAN, MENGKAJINYA, dan kemudian mengikuti pendapat yg PALING BAIK .Itulah org2 yg peroleh PETUNJUK dari ALLAH.

        yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

        Like

        Reply

  58. pingin tahu
    Mar 06, 2012 @ 15:27:38

    janjane sak bebas-bebase mikir, pikiran itu tetap dipengaruhi oleh input pikiran sebelumnya…..karena pintu wahyu telah tertutup, dan ilham kebaikan mungkin sangat sulit nyantol di kepala saya yang sering maksiat ini..maka saya merasa tetap terpengaruh bahwa hadist::

    Barangsiapa yg mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Rabb-Nya.
    Menurut Imam an-Nawawiy: “hadist ini tidak valid.”dan dari beberapa artikel2 yg saya baca mengatakan hadist ini kualitasnya Mawdlu’/Palsu.

    buktinya kalimat tersebut sudah JELAS ada pada AL Quran dengan tata bahasa yang berbeda…..sehingga tidak diperlukan hadist untuk memperjelas…karena memang sudah JELAS, SAMA, dan SEJALAN..

    Like

    Reply

  59. pingin tahu
    Mar 07, 2012 @ 15:34:22

    @IMEN
    QS Al Mursalaat 50 , :Jaatsiyah:6…Hadiist=keterangan, huruf i dobel,bukan Hadist
    Satu Hadist terdiri kadang 1 sunah kadang lebih…misalnya : AKAN KU TINGGALKAN 2 PERKARA BILA KAU PEGANG MAKA KAMU TIDAK AKAN TERSESAT SELAMA-LAMANYA YAITU AL QUR’AN DAN HADIST (BUKAN HADIIST).

    Ada juga HADIST QUDSI yaitu Ayat2 wahyu yang yang tidak masuk ke mushaf Al Qur’an.
    Hadist dikumpulkan para sahabat berkenaan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh baginda Rasulullah, biasanya adalah detail suatu masalah…
    Misal di Surah ANNISA dibahas tentang kawin cerai…..ada sahabat yang tanya bolehkah setelah talak 3 istri yang telah cerai boleh dikawin lagi…dari Hadist didapat keterangan bahwa kalau istri telah dicerai talak 3, maka untuk dikawin lagi oleh si mantan suami maka haruslah si mantan istri tersebut kawin dengan orang lain dulu, disetubuhi oleh suaminya, kalau ternyata diceraikan oleh suami ke-2nya maka mantan istri tadi baru boleh dikawin/nikah lagi..gitu mas bro

    Kumpulan hadist itu dulu kali pertama adalah AL Muwatha….lanjut ke shahih bukhori, tarmidzi, sunan abu dawud, ibnu majah…(9)….

    Sedangkan hukum fiqih (sunni) mengacu pada ulama mahzab hambali, maliki, hanafi, syafii….di suni dikenal ada hadist yang shoheh dan tidak

    Untuk syiah gak dikenal shoheh atau tidak karena masing2 orang dituntut untuk mengerti riwayat hadist dan menjaganya

    TENTANG PENDAPAT YANG BOLEH BEDA DAN BOLEH TIDAK
    di kalangan sunni
    Untuk soal-soal ushul (pokok) maka pendapat harus sama terutama soal aqidah misal Allah itu Maha Esa, Muhammad saw adalah rasul terakhir dll
    untuk soal furu (cabang) bisa berpendapat berbeda misal sholat subuh ada yang menyariatkan qunut, adapula yang mensunatkan qunut.

    Hukum-hukum(fiqih) biasanya bertingkat mulai dari
    Al Quran
    Hadist
    Qiyas (mengambil kiasan)
    ijma ulama

    sedangkan fatwa adalah sebentuk nasehat. dipake/tidak gak efek ke pahala/dosa tapi bisa dilihat dari manfaat/mudhorotnya misalnya NU menfatwakan haram (gak usah) nonton infotainment…boleh aja nonton berita tentang bintang film paling2 dapatnya yo gosip doang.

    Maksud TIDAK ADA PAKSAAN DALAM ISLAM adalah
    1. Tidak memaksa orang kafir harus beragama Islam
    2. Menjalankan ajaran Islam bagi orang islam adalah berdasarkan ikhlas tidak karena terpaksa….maka perlu belajar ilmu ikhlas
    3. Islam artinya berserah pada ALLAH swt..kalau berserah berarti harus patuh boso arabe taqwa pada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah swt baik yang tertulis dalam Al Quran (wahyu) atau yang dicontohkan dalam perbuatan-perbuatan Nabi Muhammada saw, contoh praktek pengamalam Al Quran dari Muhammad saw sering disebut sunah, sunah dikumpulkan menjadi hadist, dicatat dikumpulkan karena biar ingat gak bolak-balik nanya, apalagi sesuidah Nabi wafat.

    Hadist Misal hukum darah manusia :
    Bila masih di pembuluh darah adalah suci
    Bila sudah keluar dari urat/kulit hukumnya najis misal kita kegigit nysmuk dan nyamuk kecablek mati nempel kulit kita dengan noda darah, maka hukumnya najis……tapi kalau wudlunya gak batal…mensucikannya dengan membersihkan najis tadi dan gak perlu wudlu kalau belum buang air/gas

    Tentang tidak perlu takut belajar sendiri

    gak apa-apa belajar sendiri..cuma kalau belajar dari buku maka kalau kita binguing gak bisa bertanya pada buku itu..
    untuk berdzikir model thariqah sebaiknya ada guru, karena tanpa guru maka gurunya adalah syetan

    dari Qur’an : Allah mengilhamkan kebaikan dan kefasikan……
    ada juga : Allah adalah Dzat yang berkuasa membolakbalikkan hati…

    Kalau belajar tafsir Qur’an sebaiknya ya tahu grammar / structure bahasa arab, alias nahwu shorof/tata bahasanya…kalau itu belum tau ya ngambil pendapat ulama terdahulu dalam hal ilmu tafsir misalnya tafsir ibnu katsir atau terjemahannya atau mendengar petuah dari kyai yang sudah paham

    terus-terang kalau belajar model IMEN ini memdapatkan keamburadulan dalam pola pikir……kurang sistematis metode belajarnya, kurang dari sisi eleborasi, asbabun nuzul dll..bawaannya hanya pingin bentrok trus ngasih masalah-masalah…mbulet-mbulet, muter-muter….sulit mencari satu arah pemahaman yang satu menuju pemahaman yang lain
    Mirip2 dengan model JIL, anti arab, anti fatwa, anti hadist, anti pendapat kyai….pokoknya dengan akal logika…bila akal dan logikanya gak sampek maka suatu masalah dianggap gak logis…padahal Logika ALLAH hanya satu Kun Faya Kun

    Like

    Reply

  60. pingin tahu
    Mar 07, 2012 @ 16:42:52

    @IMEN
    sempat saya baca komen2 lagi…..satu kesimpulannya yang saya dapat Mr IMEN ini sengaja atau tidak sengaja mengartikan Hadiist = Hadist,
    di dalam surat AL Luq man:6, hadiist ditafsirkan sebagai cerita-cerita hiburan, Al Mursaaat50, dan Jaatsiyah6 hadiist adalah keterangan-keterangan ;tarjamah Al Qur’an Al Hakim………….sedangkan dari komen sdr IMEN di atas Hadist adalah kumpulan sunah-sunah…..saya gak tahu ini memang bertendensi membuang hadist atau memang kagak ngarti bedanya hadiist dan hadist…..mohon klarifikasi mang IMEN…..

    Posisi saya adalah mutlak mengimani Al Qur’an, dan menggunakan hadist

    Like

    Reply

    • IMEN
      Mar 07, 2012 @ 18:34:06

      Kang Brow …

      Kalo antum baca smua postingan ana , pastinya akan mmahami maksud ana.

      Klarifikasi yg antum butuhkan yg spt apa ?
      Kalo antum maksud yg trkait dgn Hadits adl sbb ana copas lg :

      “Saya mengambil sumber hadits ketika SESUAI dengan Al Qur’an.

      Dan tidak mengambilnya ketika tidak sesuai, apalagi bertentangan”.

      Oya …
      Penjlasan antum sgt bagus skali dan bs di mengrti ,…!

      Spt itu lah yg ana jalankan dulunya.
      Krn ana slalu mengkritisi smua Tafsir dan Hadits trutama, maka ana skrg lbh Mantaap kalo Memahami Quran adl di sandingkan atau di kroscek dgn Ilmu Saintis.

      Yaitu Memahami Sluruh Ayat اَللّهُ scara Holistik.

      Yaitu Quran & Alam Smesta.
      Krn Smuanya adl ayat اَللّهُ.
      Qauliyah & Kauniyah.

      Memahami Quran yg di sandingkan dgn Hadits adl Memusingkan utk ana.
      Krn bertentangan dgn AKAL Sehat.

      Metode Tafsir yg ana gunakan adl Metode Puzzle.

      Merangkai ayat yg ber-Tema Sama. Dan di kroscek dgn Ilmu Saintis , Fisika , Kedokteran , Tata Surya , Geologi , dst.
      Dan Hadits yg sjalan dgn Quran.

      Alhamdulilah , skrg jauh lbh paham ketimbang dulu yg Blajarnya dgn Doktrin dan Dogma.

      Dan akirnya Menyadari Ilmu yg ana miliki ini adl sdikit krn itu jadi smakin Betah Baca Quran …!

      Skaligus Menyadari Tidak ada Kebenaran Mutlak yg di Pelajari Manusia.
      Kebenaran Mutlak hanyalah pada اَللّهُ yg berada pd Ayat-ayat Nya. Yaitu Quran & Alam Semesta.

      Jadi apapun yg di. “Pelajari” olh manusia Kebenarannya adl “Relatif”.
      [ Mendekati Kebenaran dari اَللّهُ ]
      Kecuali Nabi Muhammad SAW krn Bliau adl Utusan-Nya.

      Dan seiring Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pemahaman ana thd Quran pun ikut mengalami perubahan.

      Spt Nabi Adam AS bukanlah Manusia Pertama di Bumi ini , krn memang tdk ada 1 ayatpun pd Quran yg Menjelaskan itu…!!

      Allahualam….

      Like

      Reply

      • Sayyed EP
        Mar 08, 2012 @ 05:47:31

        INti dari ucapan mas imin ya ini :
        IMIN: Memahami Quran yg di sandingkan dgn Hadits adl Memusingkan utk ana.
        Krn bertentangan dgn AKAL Sehat?????????

        SAYYYED EP: padahal jelas ada komentar sayyidina ALi RA tentang hadis nabi terkait Hadis mengusap bagian atas KHUF ( Kaos kaki dari kulit). kenapa nabi menyuruhnya mengusap bagian atasnya saja?. karenanya IMAM ALI mengomentari hadis KHUF ini dengan : Seandainya agama hanya di batasi dengan akal niscaya Mengusap bagian bawah Khuf lebih ditekankan daripada bagian atas. karena bagian bawah jelas rentan dengan najis yang diinjak-injak, baik dengan sadar atau tidak.

        Dan mungkin mas imin juga akan ribet menjelaskan mana mutasabihat dan muhakkamat yg banyak disebutkan dalam Alquran. apakah memaknainya apa adanya. ALLAH punya tangan dan berada di ata langit. atau mau mengguunakan majas.

        Lanjut mas PINGIN TAHU dan MAS IMIN.

        trima kasih pencerahan dan diskusinya

        Like

        Reply

  61. Berserah Diri
    Mar 08, 2012 @ 06:10:40

    Q.S Luqman (31) : 6
    Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

    Q.S Az-Zumar (39) : 23
    Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat ayatnya) lagi berulang ulang, gemetar karenanya kulit orang orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

    Q.S Al-Jasiyah (45) : 6
    Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya, maka dengan perkataan manakah lagi mereka beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya

    Q.S Al-Mursalat (77) : 50
    Maka pada perkataan apakah selain Al-Quran ini mereka akan beriman?

    Q.S Fatir (35 ) : 31
    Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab kitab sebelumnya, Sesungguhnya Alah benar benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba hamba-Nya.

    ********Saya sih ga nemu ayat tentang Allah membenarkan kitab-kitab sesudah Al Quran *********

    Like

    Reply

  62. Berserah Diri
    Mar 08, 2012 @ 06:36:47

    oh iya, btw hadist hadist yg antum Sayyed EP yakini termaktub dalam Kitab Kitab bukan? 🙂

    Like

    Reply

  63. pingin tahu
    Mar 08, 2012 @ 06:38:37

    Klarifikasi
    Hadiist = keterangan-keterangan, cerita-cerita hiburan,…
    Hadist = kumpulan sunah-sunah nabi

    had*st apa yang dipakai dan tidak dipakai..??

    terus terang saya agak rancu, MAS IMEN bilang Hadist (kumpulan sunah nabi) tapi merujuk ke AL Quran yang bermakna dari kata hadiist….(=cerita-cerita hiburan). karena tiap kata penafsirnya harus koheren dengan kalimat utuhnya, meskipun kita mengetahui makna secara manqul.

    contoh kalimat
    Paijo segera mengambil surat keterangan……

    bagi orang miskin maka berpikir bahwa paijo mengambil surat keterangan Gakin
    bagi pns butuh duwit maka berpikir bahwa Paijo mengambil surat keterangan sk cpns,pns untuk borg utang

    persamaan pada “surat keterangan” tapi maknanya bisa bersayap…

    lha saya merasa sampean itu gak perlu memakai HADIST (kumpulan sunah2 nabi) berdasarkan../.berlandaskan ayat Al Qur’an yang mempertanyakan/tidak perlunya menggunakan HADIIST (i dobel, artinya cerita-cerita hiburan)…….itu saja

    jadi seolah anda berkata “Tak perlu menggunakan kumpulan sunah2 Nabi Muhammad saw karena AL Qur’an melarang menggunakan cerita-cerita hiburan sebagai pedoman…..”
    ===========dah sini
    Tentang memahami Al Qur’an dan IPTEK harus berbeda dengan Memahami Al Quran untuk IMAN

    Kalau untuk IMAN Maka kejadian alam seisinya ini adalah pengejawantahan asmaul husna, semua dilihat diamati ditelusuri sampai titik awal
    misal kucing dari hewan, hewan dari daging dan tulang, dari sel, dari, inti sel, dari proton neutron elektron, gen, kromosom,….sampai titik akhir asal muasal kejadian itu siapa…untuk kalangan IPTEK dan Budha hanya berhenti pada ALAM saja, sedangkan ISLAM sampai pada titik henti ADANYA YANG MAHA MENCIPTAKAN…siapakah dia DIA itu yaitu Yang MAHA AWAL (YAA AWWAL) dan yang maha AKHIR (YAA AKHIRU) yaitu gusti ALLAH swt, kemampuan manusia, termasuk MUSA as adalah MEYAQINI ADANYA ALLAH ….itulah iman…yang dilihat adalah pantulan/ciptaanNYA untuk meyakini adaNYA.

    SEDANGKAN untuk IPTEK dengan skeptis meragukan….yang diragukan adalah kemampuan pemahaman kita atas sesuatu..BUKAN meragukan ciptaanya dan penciptanya…misal dengan metode ilmiah/riset….itulah ILMU ilmu IPTEK akan berkembang…

    TENTANG ILMU PENCIPTAAN MANUSIA (ADAM)
    ADAM DICIPTAKAN DARI TANAH YANG DIBAKAR
    bagi yang berlatar belakang pembuat batubata njowo berpikir ALLAH membuat adam seperti patung dari tanah kemudian dibakar
    bagi orang yang belajr biologi mengerti bahwa tanah yang dibakar adalah proses fotosintesi tumbuhan, dari sel berkembang dengan hormon dan zat lain, makanan, dari tumbuhan, daging ayam–ayamnya juga makan tumbuhan….tanah yang dibakar adalah proses fotosintesis…

    jadi yang berkembang adalah proses pemahaman manusia…bukan ILMU..karena ILMU ALLAH itu dari sononya memang gak terbatas
    .

    Like

    Reply

  64. pingin tahu
    Mar 08, 2012 @ 08:35:17

    @IMEN
    Spt Nabi Adam AS bukanlah Manusia Pertama di Bumi ini , krn memang tdk ada 1 ayatpun pd Quran yg Menjelaskan itu…!!
    ———————————
    Bantahannya adalah : Al Qur’an juga tidak menyatakan bahwa Adam adalah manusia ke-2, ke-3, dst…
    Bantahan usil adalah: waktu nabi adam turun dari syurga ke bumi juga gak disambut oleh umat manusia, mau nyari-nyari siti hawa juga gak ada kisah Nabi Adam ketemu alamat palsunya Siti hawa.., juga gak ada kisah Adam nyari Siti hawa naik ojek…he he he becanda….

    Zaman nabi adam ada burung gagak..sampai sekarang gak ada evolusi bentuk gagak….berarti teori finch darwin juga gugur to?

    di dunia tumbuhan gak ada evolusi dari misal rumput menjadi padi…
    juga gak ada evolusi dari pinang ke pohon kelapa..

    kalo saya menganggap penemuan sejenis monyet pithecntropus erectus di trinil ngawi hanyalah pencarian bahan hinaan manusia jawa berasal dari nenek moyang monyet…kebenaran yang terjadi karena hegemoni penjajah belanda atas jowo.

    Like

    Reply

  65. pingin tahu
    Mar 08, 2012 @ 13:27:38

    @IMEN
    @Berserah Diri
    ********Saya sih ga nemu ayat tentang Allah membenarkan kitab-kitab sesudah Al Quran *********
    ====
    saya coba mencari dasar benarnya hadist menurut logika njenengan:

    1.Allah Maha Benar
    2.JIbril utusan Allah , malaikat tidak ada yang menentang Allah
    3.Muhammad saw (sifat sidiq, amanah, fatonah, tablig)..bergelar Al Amin (dapat dipercaya)
    4.Al Qur’an diajarkan melalui lisan Nabi Muhammad saw

    Dari 1-4 Berarti Al Qur’an adalah benar-benar dari Allah swt

    Dari Al Qur’an
    Umat islam wajib bertaqwa
    Umat Islam mencintai Allah dan Rasulnya,
    Kalau cinta pada Rasulullah maka ikutilah Rasullullah…
    Dari Qur’an ada perintah sholat dan bersedekahlah (zakat) (Anbiyaa dll)
    maka Rasulullah pun sholat..umatnya ikutan sholat dan mencontoh tatacara Nabi bersholat..sholatnya banyak sekali.

    Para sahabatpun hafal tatacara sholatnya Nabi, kemudian menceritakan/meriwayatkan..tatacara sholat model nabi, .riwayat itu kemudian ditulis…dari beberapa sunah-sunah syahnya shalat dll maka menjadi kumpulan sunah lalu terkumpul menjadi hadist.

    Dari situ secara logika dapat dicari garis lurus antara perintah Allah untuk sholat dan riwayat-riwayat yang mengajarkan tatacara sholat..

    Logika kebenaran kitab hadist dari situ…yang meriwayatkan ini harus terpercaya, maka akan ditanya ini kata siapa- itu kata siapa yang berujung pada sanad (urutan mata rantai riwayatnya) gimana? Asli atau gak/ terpercaya atau hanya bualan saja? begitulah mengapa sanad secara logika menjadi indikator ….

    sanad belum pasti nasabnya linier lho, tapi pada Imam mahzab itu kena dua2nya, yaitu sanad dan nasab bersambung ke baginda nabi Muhammad saw.

    Itu salah satu model logika/akal tentang kebenaran suatu kitab hadist…..

    Gantian saya yang tanya pada mang Imen Berserah Diri
    1. Logika riwayat tatacara shalat itu salahnya dimana?
    2. dari siapa ente belajar shalat? apakah melihat langsung nabi Muhammad saw?

    Like

    Reply

  66. pingin tahu
    Mar 08, 2012 @ 13:35:52

    @IMEN Berserah diri
    neeh agak ngantuk mau tanya lagi

    Penting mana shalat wajib dengan puasa romadon?

    kalau penting sholat kenapa pada wanita haid tidak wajib membayar hutang sholat, tetapi mengganti puasa romadon yang terlewat karena haid?

    Like

    Reply

  67. Anonymous
    Mar 09, 2012 @ 12:11:02

    Awalnya saya tertarik untuk menyimak diskusi ini. yg mudah2an bisa menjadikan iman kita bertambah, menjadi semakin khusyu dalam beribadah…
    Namun, setelah saya renungi, yg terjadi kok sepertinya bukan mengarah seperti yang saya maksud diatas… terjadi beda kesepahaman yang akhirnya menjadikan rasa bahwa penadapat itulah yang paling benar…

    Islam ituh agama yang satu dan Al Quran adalah kitab yang sempurna bagi manusia sebagai petunjuk.
    Dalam Al Quran dijelaskan tidak ada yang memperdebatkan ayat ayat Allah kecuali orang kafir… dan jg Allah menyatakan perdebatan itu muncul setelah datangnya ilmu.
    Saya khawatir terjebak seperti itu…. saya yakin semua yang disini tau apa yang kita perbuat (ucapkan) akan dipertanggungjawabkan kelak.

    Akan terjadi perdebatan, merasa telah beriman, ada yang menulis kitab dengan tujuan mencari keuntungan yang sedikit menyatakan ayat ini dari Allah padahal bukan, merasa udah berbuat kebajikan, merasa udah sempurna solatnya, seolah-olah baru muncul pertanyaan-pertanyaan tentang agama, padahal Allah berfirman hal seperti itu sudah ada sejak nabi-nabi sebelumnya, dan tidakkah memperhatikan bagaimana mereka berkesudahan?

    Seandainya tumbuhan jadi penanya dan lautan itu jadi tintanya, bahkan ditambah 7 lautan lagi, tidak akan cukup menuliskan ayat-ayat Allah

    Yang pasti Al-Quran telah sempurna ( bahkan Nabi Muhammad sebagai saksi, pemberi peringatan, dan pembawa kabar gembira, tidak akan berani menambah atau menguranginya ) dan apa yang terjadi setelah Nabi Muhammad wafat?

    Contoh : gerakan dalam wudhu sebelum menunaikan solat. Bagaimana dalam Al Quran dan bagaimana menurut hadis? atau bagaimana tentang seseorang dijerumuskan kedalam neraka dan kekal didalamnya, apakah dalam hadispun demikian? dan banyak lagi yang lainnya

    Demikian pandangan saya, mudah-mudahan bisa memberi manfaat dalam diskusi ini, kita pergunakan akal kita dengan tujuan lebih khusyu beribadah, tidak terjebak dalam mencari-cari takwilnya dan apalagi saling menjatuhkan… silahkan dilanjut diskusinya dan tetap diingat karena apa yang kita perbuat hanya untuk diri kita sendiri dan kelak akan diminta pertanggungjawaban.

    Maha benar Allah dengan segala firman-Nya…..

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Mar 09, 2012 @ 23:40:26

      Anonymous : Yang pasti Al-Quran telah sempurna ( bahkan Nabi Muhammad sebagai saksi, pemberi peringatan, dan pembawa kabar gembira, tidak akan berani menambah atau menguranginya ) dan apa yang terjadi setelah Nabi Muhammad wafat?

      Sayyed EP: siapa yang meragukan kesempurnaan Alquran mas? bagaimana kita memahami Alqur’an pasca wafatnya Sohibus syari’ah (MUhammad). kalau masih ada Sang Rasul, para sahabat bisa langsung menanyakan semua masalahnya pada Rasulullah, bagaimana dengan nasib kita yang sangat jauh dari Rasul dan orang2 pilihan setelahnya? pada siapa kita harus menanyakan syariat Agama? apa langsung bertanya kepada Alquran dan kita dapat memahami setiap jawaban hanya dengan Terjemahan saja.

      Karenanya bukan Fikiran manusia biasa yang dijamin Benar dalam setiap pemahamannya terhadap Alquran, namun Alqur’an pasti benar dalam Setiap Ayatnya.

      Abu Bakar Siddiq yang di klaim mayoritas Ahlussunnah Waljamaah sebagai orang yang paling beriman di atas bumi setelah Rasulullah saja kadang diingatkan oleh Umar dan sahabat-sahabat lainnya. sahabat tidak Ma’sum, bagaimana dengan manusia yang hidup setelahnya?

      siapa yang dimaksud dalam Alquran dengan : Bertanyalah kepada Ahli Dzikir jika kamu Tidak Faham?
      dan ayat : Segitulah batas (Prasangkaan) mereka dalam keilmuan [An Najm: 29]

      Saya harus ‘sadar’ memang sangat banyak individu yang merasa dirinya ‘paling baik’. Perasaan yang selalu hadir diatas ketidakberdayaan akal fikiran dalam mengarifi kekurangan diri secara sadar. Egosentris yang melahirkan pribadi yang kebal kritik, karena selalu melihat dirinya sebagai pusat kebenaran dan pihak lain sebagai sumber kesalahan. inilah hakikat Ke’aku’an yang kerap menggiring manusia pada :klaim bahwa dirinya adalah ‘standar kebenaran’.

      Like

      Reply

  68. Ken Alik
    Mar 10, 2012 @ 22:00:14

    Salam sejahtera buat semua.
    d
    Artikel yang menarik, meski kemudian banyak dituduh tendensius, karena judulnya yang terkesan menyudutkan pihak lain. Awalnya saya ogah ikut debat kusir tiada akan selesai ini, sebab Kang Sayid EP dan sohib2nya berpijak pada teori, konsep dan metodologi yang ‘elit’ dan dipahami kelompok tertentu saja, sementara Aki Imen DKK berpijak pada landasan dasar, yakni Terjemahan Al-Quran Depag, dan sejumlah artikel terjemahan yang tersebar di banyak blog.
    Hanya yang agak lucu kemudian adalah ketika perujuk kitab terjemahan telah mengklaim diri paham isi Al-Qur’an, lalu menafikan hadist dan menolak hujjah ulama, dengan alasan anti taklid.
    Lalu yang aki imen dkk lakukan dengan merujuk terjemahan depag itu sikap taklid bukan? Jika anda menolak taklid, maka penafsiran anda harus penafsiran pribadi murni, tak merujuk pada terjemahan depag. sebab terjemahan depag itu terjemahan para kiai era sekarang. bisa jadi mereka juga terpolitisasi cara penerjemahannya.
    Anda bela mati2an buku terjemahan dan sejumlah artikel yang sejalan dengan pemahaman anda, lalu menantang diskusi secara ilmiah, dan berpijak pada nalar yang berdasar pada buku terjemahan belaka.
    Praktik dakwah yang dilakukan Imen dkk ini mirip praktik para misionaris, yang belajar Al-Kitab, dengan terjemahan belaka.
    Di mana pun, sebuah diskusi ilmiah selalu menempatkan rujukan teori dan metodologi ilmu sebagai pijakan. kemudian teori tersebut dinalarkan secara logis, sesuai masanya.
    terimakasih.

    salam.

    Like

    Reply

  69. Anonymous
    Mar 11, 2012 @ 00:06:47

    Keyakinan beragama tidak selalu berdasarkan logika, saya meyakini seperti ini, anda meyakini seperti itu, no problem selama masing2 tidak saling meghujat, merasa benar, dan tentunya yakin dengan apa yang diyakini.

    Allah menerangkan ketika hendak membaca ayat-ayat Kami, maka hendaklah mohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan….

    Hal seperti itu saja sudah terlupakan dalam diskusi ini…. Astagfirullahaladzim

    Like

    Reply

    • IMEN
      Mar 15, 2012 @ 01:36:19

      ~ SALAH KAPRAH TENTANG ‘CARA BERDAKWAH’ ~

      Betapa prihatinnya melihat sebagian saudara seagama kita yang berdakwah secara salah kaprah. Berdakwah itu kan mengajak orang lain untuk menuju kepada kebaikan. Lha kok, ada orang mengajak kebaikan sambil melakukan ketidakbaikan. Mulai dari sumpah serapah, caci maki, kata-kata kotor, muka merah padam penuh kebengisan, sampai ungkapan penuh dendam dan kebencian. Bahkan tak jarang sambil melakukan kekerasan yang tergolong sebagai tindak kejahatan..?!

      Realitasnya memang bisa terjadi dalam berbagai skala. Mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Yang ringan itu, misalnya: berdakwah sambil memendam perasaan ’tidak suka’ kepada orang yang sedang didakwahi. Ketidaksukaan semacam itu pasti akan terasa oleh orang yang sedang dihadapinya, meskipun sudah ’dibungkus’ rapat dan rapi.

      Yang lebih berat tingkatannya adalah, berdakwah sambil ’melotot’ dan ’tersenyum sinis’. Dakwah yang begini ini juga pasti kurang efektif. Masa, berdakwah sambil pelotat-pelotot, dan ’menyeringai sinis’ sebagai simbol merendahkan orang lain begitu. Apa ya betah, orang yang berada di depannya?

      Yang lebih berat lagi, selain melotot dan menyeringai sinis, masih ditambahi dengan ’ngomel-ngomel’ dan berkata-kata kasar, mencaci maki, serta sikap tidak santun. Wah, yang begini ini bakal menjadikan jamaahnya seperti duduk di atas bara api. Pingin segera meninggalkan ruangan aja.

      Yang semakin berat, adalah ditambahi menuding-nuding dan menunjuk-nunjuk hidung lawan bicara. Seakan-akan orang-orang selain dia salah semua. Dijamin, sebelum selesai acara, jamaah sudah pada pulang semua. Pikir mereka, lebih enakan nonton ceramah di TV, atau di VCD, atau mendengar lagu-lagu qasidah saja, bisa sambil goyang-goyang kaki menikmatinya.

      Yang lebih berat dari semua itu, adalah dakwah yang ditambahi ancaman-ancaman fisik. Dan hukuman-hukuman bagi siapa yang melanggar doktrin. Yang begini ini mulai masuk dalam lingkaran radikalisme. ’Mana tahan’ mendengarkan dakwah seperti ini, kecuali orang-orang yang telah mengalami indoktrinasi secara khusus oleh pimpinannya.

      Dan yang yang paling berat klasifikasinya, adalah orang yang berdakwah sambil merusak properti atau apa saja milik orang lain. Kadang-kadang saya bertanya-tanya dalam hati: mereka ini sedang berdakwah ataukah sedang melakukan teror..?! Berdakwah kok sambil menghancurkan sendi-sendi dakwahnya sendiri. Mana mungkin berhasil? Dia sedang membangun Islam ataukah merusak Islam ya..?!

      Saya mencoba flash back ke zaman Rasulullah dan para sahabat. Pernahkah Rasulullah SAW mengajarkan cara dakwah seperti itu kepada umatnya? Tidak pernah sekalipun. Tidak ada ceritanya, beliau melakukan dakwah dengan cara menyakiti orang-orang yang sedang didakwahi. Bukannya diikuti, bisa-bisa malah ditinggal pergi.

      Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.[QS. Ali Imran (3): 159]

      Kalau kita perhatikan firman Allah di atas, dakwah Islamiyah itu harus dilandasi sejumlah karakter dasar, yaitu: lemah lembut, tidak bersikap keras dan kasar, penuh maaf, bermusyawarah alias mendengarkan pendapat orang lain, dan kemudian bertawakal kepada Allah akan hasilnya. Tugas kita hanya menyampaikan, kok. Jangankan kita, Rasulullah pun tugasnya cuma menyampaikan. Ma ’ala rasuli ilal balagh ~ Tidak ada tugas rasul itu kecuali sekedar menyampaikan. Soal apakah seseorang akan dapat petunjuk ataukah malah ingkar, itu urusan sepenuhnya orang tersebut dengan Allah.

      Nah, yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Banyak pendakwah yang berdakwah dengan arogan, diiringi kata-kata kasar, sambil mengumbar kebencian, memaksakan kehendak dan mau menang sendiri. Jika, semua itu tidak terjadi seperti yang dimaui, mereka bakal melakukan pemaksaan dengan cara mengancam dan merusak. Masa pantas, seseorang yang mengaku dirinya muslim melakukan perbuatan seperti itu. Berkata kasar saja Allah melarang apalagi berbuat kerusakan.

      Oh, cara-cara siapakah yang dipakai ini? Sementara Allah dan Rasul-Nya tidak pernah mengajari begini. Saya membayangkan betapa sedihnya Nabi, jika beliau menyaksikan semua ini.

      Atau, boleh jadi, ini adalah sebuah ’skenario besar’ dari kalangan munafik untuk merusak image Islam sebagai agama damai dan santun. Jika benar, maka sungguh kita harus mewaspadainya. Karena biasanya, mereka masuk dengan cara berpura-pura, dan memakai identitas palsu untuk menarik simpati. Lantas, ujung-ujungnya menebar perpecahan pada umat…

      Pelajaran yang kedua, menurut al Qur’an, dakwah harus dirupakan dalam bentuk amar ma’ruf nahi munkar ~ mengajak kebaikan, mencegah kejahatan. Bukan terbalik: nahi munkar amar ma’ruf. Artinya, yang harus didahulukan itu adalah mengajak pada kebaikan, barulah kemudian ’mencegah ter rjadinya kejahatan’.

      Dengan kata lain, pencegahan kejahatan tidak akan efektif selama umat ini belum diberi tahu harus melakukan bentuk-bentuk kebaikan. Tahunya mereka cuma dilarang saja, tetapi tidak ditunjukkan jalannya harus kemana. Maka, tunjukkanlah terlebih dahulu, umat ini mau dibawa kemana. Setelah itu, cegahlah hal-hal negatif yang akan menggangu tercapainya tujuan baik tersebut. Begitulah semestinya cara berdakwah sesuai al Qur’an.

      Yang ketiga, cara berdakwah yang baik adalah mengikuti koridor ayat berikut ini.

      Ajaklah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.[QS. An Nahl (16): 125]

      Bahwa ajakan atau dakwah itu harus berlandaskan:

      1. Hikmah, yakni kedalaman substansi yang disampaikan dengan cara yang bijak ~ penuh hikmah. Karena, pada dasarnya, manusia suka diajak untuk memahami sesuatu yang mendalam, dan mengantarkannya kepada kedamaian spiritualnya.

      2. Mauidhatul hasanah, alias pelajaran yang disampaikan dengan sistematika dan metode yang baik. Jika cara penyajiannya amburadul, tentu tidak akan efektif.

      3. Diskusi dan adu argumentasi, saling menghargai pendapat secara kritis & obyektif. Bukan subyektif menyerang orangnya, melainkan mendiskusikan materinya.

      4. Tidak melakukan klaim kebenaran, karena kebenaran hanyalah milik Allah.

      Oh, betapa nikmatnya melakukan dakwah dengan cara demikian..! Yang menyampaikan dan mendengarkan sama-sama memperoleh manfaat. Tidak ada guru, tidak ada murid. Karena, semuanya adalah sesama pencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnyalah, Rasulullah pun tidak pernah mengangkat dirinya sebagai guru atas sahabat-sahabatnya…!

      Wallahu a’lam bishshawab

      ~ salam ~

      Like

      Reply

  70. fitting
    Mar 27, 2012 @ 05:30:40

    Mas, udah paham belum apa yg dimaksud dengan salafi wahabi atau apapun namanya… Apa mereka tidak bermazhab? Antum jgn main tuduh tanpa dasar. Bukannya mereka lah yg mempelajari habis kitab kitab para ulama 4 mazhab tersebut.. Antum udah pernah ikut kajiannya? Mereka itu paling sering mengkaji kitab kitabnya ulama seperti imam syafii, imam ahmad dan lain2nya… Termasuk kitab kitab Ibnu taimiyah… Coba antum ikuti kajiannya sekali2 jgn asal tuduh klo lom pernah ikut kajiannya. Wassalam

    Like

    Reply

    • IMEN
      Apr 08, 2012 @ 02:16:21

      ……
      Manusia TIDAK BISA berkehendak secara bebas. Yang bisa dia lakukan hanyalah MEMILIH dari apa yang sudah ada di sekitarnya. Bahkan, hanya dari yang dia KETAHUI saja. Tak lebih. Apa yang disebut ‘kebebasan’ itu ternyata secara natural sudah terbatasi dengan sendirinya oleh desain kemanusiaan kita. Saya suka dengan ungkapan ini: You can do every thing under My Rules..!

      Maka, meskipun menurut saya tidak terlalu penting, jika hal ini mau diproyeksikan ke filosofi Newtonian, Einsteinian dan Holografik, kita bisa membedakan tingkat kebebasan makhluk terhadap Tuhan itu sedemikian rupa. Secara Newtonian, manusia memandang Tuhan sebagai SOSOK yang terpisah dari ruang dan waktu. Atau, malah ada yang memandangnya berada di dalam ruang & waktu. Misalnya ada yang mendefinisikan Tuhan berada di dalam surga. Atau, di langit. Atau di dalam hati. Atau, di alam akhirat. Sehingga menimbulkan komplikasi yang kontradiktif: Tuhan ada disana, dan tidak berada disini.. 😦

      Konsekuensi dari sudut pandang ini, makhluk menjadi ‘sosok berkehendak’ yang berada di luar Kehendak Tuhan. Sehingga muncullah istilah free-will bagi makhluk. Padahal, sebenarnya tidak ada free-will baginya. Yang ada ialah free-choice. Ketika pemahamannya sudah pada free-choice, sebenarnya kita sudah mulai melangkah ke filosofi Einsteinian yang memandang Tuhan meliputi makhluk-Nya. Bukan lagi sebagai sosok yang terpisah: Tuhan di surga, dan makhluk di Bumi.

      Dalam tataran Einsteinian, ruang dan waktu alam semesta berada di dalam Tuhan. Tuhan sudah meliputi kehendak manusia. Sehingga kehendak manusia merupakan ‘bagian’ dari kehendak Tuhan. Jangan lagi membayangkan Tuhan sebagai ‘Sesuatu yang terpisah’ dari makhluk-Nya. Sayangnya, teori ini tidak bisa menjelaskan bagaimana ‘posisi’ makhluk di dalam Tuhan itu sendiri, karena Einsteinian hanya mendefinisikan alam semesta sebagai ruang berdimensi tiga. Sehingga kata ‘meliputi’ menjadi tidak jelas maknanya. Lha wong tidak ada ruangan yang lebih besar dari universe yang telah didefinisikan sebagai 3 dimensi.

      Dengan munculnya teori Holografik, saya lantas bisa menjelaskan dengan lebih gamblang tentang ‘posisi makhluk di dalam Tuhan’ secara lebih teknis. Termasuk, kehendak manusia di dalam Kehendak-Nya. Bahwa, makhluk bukan lagi ‘bagian’ dari eksistensi Tuhan, melainkan cuma hasil proyeksi dari diri-Nya.

      ……

      Heemmm…..
      Ada Komentar …..?

      Like

      Reply

  71. I.M.E.N
    Apr 09, 2012 @ 02:50:32

    HMM……
    Shohih kah ….???

    Dalil pertama..

    Dari Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah s.a.w menikahiku pada saat aku
    berusia enam tahun dan beliau menggauliku saat berusia sembilan tahun.
    Aisyah ra. melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah, aku terserang
    penyakit demam selama sebulan setelah itu rambutku tumbuh lebat
    sepanjang pundak. Kemudian Ummu Ruman datang menemuiku waktu aku sedang bermain ayunan bersama beberapa orang teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku, lalu aku mendatanginya sedangkan aku tidak mengetahui apa yang diinginkan dariku. Kemudian ia segera menarik tanganku dan dituntun sampai di muka pintu. Aku berkata: Huh.. huh.. hingga nafasku lega. Kemudian Ummu Ruman dan aku memasuki sebuah rumah yang di sana telah banyak wanita Ansar. Mereka mengucapkan selamat dan berkah dan atas nasib yang baik. Ummu Ruman menyerahkanku kepada mereka sehingga mereka lalu memandikanku dan meriasku, dan tidak ada yang membuatku terkejut kecuali ketika Rasulullah s.a.w datang dan mereka meyerahkanku kepada beliau .

    [Bukhari-Muslim No. 69 (1442)]

    Ini dalil kedua,, (si nabi haus sex)

    1- Shahih Bukhari: Kitabul Ghusl, Bab Idza Jama’ Tsumma ‘Ada Wa Man Dâra ‘Alâ Nisâ’ihi Fi Ghuslin Wâhidin (Jika seorang bersetubuh kemudian ia kembali dan orang yang berkeliling menggauli istri-istrinya dengan satu kali mandi):1\73 hadis nomer:268.

    حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدُورُ عَلَى نِسَائِهِ فِي السَّاعَةِ الْوَاحِدَةِ مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُنَّ إِحْدَى عَشْرَةَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍ أَوَكَانَ يُطِيقُهُ قَالَ كُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُعْطِيَ قُوَّةَ ثَلَاثِينَ وَقَالَ سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ إِنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمْ تِسْعُ نِسْوَةٍ

    … dari Anas ibn Malik, ‘Ia berkata, ‘Adalah Nabi saw. berkeliling mengilir sembilan -bahkan dalam sebagaian riwayat- sebelas istri beliau dalam satu malam dengan hanya sekali mandi. Dan dalam sebagaian darinya ditanyakan kepada Anas: Apakah Nabi saw. mampu melakukan senggama dengan sembilan istri beliau semalam? Maka Anas menjawab , “Kami sering berbincang-bincang bahwa beliau di beri kekuatan tiga puluh leleki.

    2. Shahih Bukhari: Kitabul Ghusl, Bab: al-Junub Yakhruju Wa Yamsyi Fi as-Suuq wa Ghairihi ( Seorang yang junub keluar dan berjalan di pasar dan lainnya):1\76 hadis nomer:284.

    حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ.

    …dari Qatadah, ia bertutur bahwa Anas ibn Malik mengabarkan kepada mereka bahwa Nabi Allah saw. mengitari sembilan istrinya dalam satu malam. Dan ketika itu beliau mempunyai sembilan orang istri.

    3. Hadis yang sama juga diriwaytakan dalam Kitabun-Nikah, Bab Katsratun-Nisa’(Banyaknya istri):7\4 hadis nomer:5068.

    حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ

    Hadis yang sama juga diriwaytakan dalam Kitabun-Nikah, Bab: Man Thafa Ala Nisa’ihi Fi Ghuslin Wahidin (Orang yang berkeliling megauli istri-istrinya dengan satu kali mandi):7\44, hadis nomer:5215.

    حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ

    [ http://www.sahihalbukhari.com/sps/sbk/ ]
    Riwayat-riwayat Muslim

    Shahih Muslim dalam :Kitab al-Haidl , hadis nomer :467.

    و حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي شُعَيْبٍ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا مِسْكِينٌ يَعْنِي ابْنَ بُكَيْرٍ الْحَذَّاءَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ.

    …dari Hisyam ibn Zaid dari Anas, “Sesungguhnya Nabi saw. mengitari istri-istrinya dengan sekali mandi.”

    Riwayat-riwayat Turmudzi

    Shahih at-Turmudzi : Kitab ath-Thaharah, Bab Mâ Jâ’a fi ar rajuli Yathûfu alâ Nisâ’ihi Bighuslin wahidinhadis nomer :130.

    حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.

    قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ وَهُوَ قَوْلُ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْهُمْ الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ أَنْ لَا بَأْسَ أَنْ يَعُودَ قَبْلَ أَنْ يَتَوَضَّأَ وَقَدْ رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ هَذَا عَنْ سُفْيَانَ فَقَالَ عَنْ أَبِي عُرْوَةَ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ عَنْ أَنَسٍ وَأَبُو عُرْوَةَ هُوَ مَعْمَرُ بْنُ رَاشِدٍ وَأَبُو الْخَطَّابِ قَتَادَةُ بْنُ دِعَامَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَرَوَاهُ بَعْضُهُمْ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي عُرْوَةَ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ وَهُوَ خَطَأٌ وَالصَّحِيحُ عَنْ أَبِي عُرْوَةَ.

    …dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi saw. mengitari istri-istrinya dengan sekali mandi.

    Dan dalam bab (masalah) ini terdapat hadis dari Abu Râfi’. Abu Isa (at Turmudzi) berkata, “Hadis (riwayat) Anas adalah hadis hasan shahih, bahwa Nabi saw. mengitari istri-istrinya dengan sekali mandi. Dan ini adalah pendapat banyak kalangan ahli ilmu (ulama), diantaranya adalah Hasan al Bshri, yaitu tidak mengapa kembali menggauli sitri sebelum berwudhu’… .”

    .Riwayat-riwayat Nasa’i

    Sunan an-Nasa’i: Kitab ath-Thaharah, bab Ityânu Nisâ’ Qabla Ihdâtsil Ghusli, hadis nomer :263 dan 264, Kitab an-Nikah : hadis 3147.

    أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَافَ عَلَى نِسَائِهِ فِي لَيْلَةٍ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ.

    أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ قَالَ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.

    Dan dalam Kitab an-Nikah, Bab Dzikru Amri Rasulillah saw. fi an Nikah…: hadis 3147.

    أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ عَنْ يَزِيدَ وَهُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ

    Riwayat-riwayat Abu Daud

    Sunan Abu Daud: Kitab ath-Thaharah, Bab Fil Junubi Ya’ûd, hadis nomer:188.

    حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَافَ ذَاتَ يَوْمٍ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَكَذَا رَوَاهُ هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ وَمَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ وَصَالِحُ بْنُ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ كُلُّهُمْ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

    Riwayat-riwayat Ibnu Majah

    Sunan Ibnu Majah : Kitab ath-Thaharah, hadis nomer: 581 dan 582.

    حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ وَأَبُو أَحْمَدَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.

    حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُسْلًا فَاغْتَسَلَ مِنْ جَمِيعِ نِسَائِهِ فِي لَيْلَةٍ

    Aku menyiapkan air mandi untuk Rasulullah saw., lalu beliau mandi sekali untuk (bersesuci dari menggauli) seluruh istri-istrinya dalam satu malam.”

    Riwayat-riwayat Imam Ahmad dalam Musnad

    10. Musnad Ahmad bin Hambal :Juz 3 hal99,11,161,166,185,189,225,239 da 252.

    Riwayat-riwayat Darimi

    11. Sunan ad-Darimi: Kitab ath-Thaharah hadis nomer:746 dan 747.

    Dalil tiga:

    “Apabila anjing menjilat dalam bejana kamu, maka cucilah dia tujuh kali, salah satu di antaranya dengan tanah. ” (Riwayat Bukhari)

    “Malaikat Jibril datang kepadaku, kemudian ia berkata kepadaku sebagai berikut: Tadi malam saya datang kepadamu, tidak ada satupun yang menghalang-halangi aku untuk masuk kecuali karena di pintu rumahmu ada patung dan di dalamnya ada korden yang bergambar, dan di dalam rumah itu ada pula anjing. Oleh karena itu perintahkanlah supaya kepala patung itu dipotong untuk dijadikan seperti keadaan pohon dan perintahkanlah pula supaya korden itu dipotong untuk dijadikan dua bantal yang diduduki, dan diperintahkanlah anjing itu supaya dikeluarkan (Riwayat Abu Daud, Nasa’I, Tarmizi dan Ibnu Hibban)

    Dalil empat:

    HR. BUKHARI Volume 7, Buku 71, Nomor 590:

    Diceritakan oleh Anas:

    “Iklim di Medina membuat sejumlah orang merasa tidak nyaman, maka Nabi memerintahkan mereka untuk mengikuti ternak mereka, misalnya unta, dan meminum susu dan air kencingnya (sebagai obat). Maka mereka pun mengikuti ternak itu yaitu unta-unta dan meminum susu dan air kencingnya hingga tubuh mereka kembali menjadi sehat….”

    Juga HR. BUKHARI Volume 1, Buku 4, Nomor 234:

    Diceritakan oleh Abu Qilaba:

    “Anas berkata,”Beberapa orang dari ‘Ukl atau suku ‘Uraina datang ke Medina dan iklim di sana tidak cocok buat mereka. Maka Nabi memerintahkan mereka untuk mendatangi ternak unta (Milch) dan meminum susu dan air kencingnya (sebagai obat). Maka mereka pun pergi sebagaimana yang diperintahkan dan setelah itu maka mereka pun menjadi sehat, kemudian mereka membunuh pada gembala ternak Nabi dan melarikan semua unta-unta….”

    Sahih al-Bukhari.Com
    http://www.sahihalbukhari.com

    Like

    Reply

  72. zam-zam
    Apr 10, 2012 @ 21:02:24

    waduh2 cape juga neh ane bacanya beneran jd debat kusir xixixi…
    salut ama mas sayyed ep ma abah imen ….. walodah sampe klimax tetep berjalan hehe,,,,
    btw intinya dah ane tangkep sbenernya…

    overall mantab mas sayyeb artikelnya….:D

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Apr 15, 2012 @ 04:22:15

      trima kasih kunjungannya.
      silahkan ikut berpartisipasi kawan. Imen atau Sayyed Ep hanya 2 manusia yang masih labil dalam mencerna dan memahami hakikat syareat yang seutuhnya.
      karenanya , iman ada di hati dan syareat bkan untuk diperdebatkan, melainkan dijalankan.. hehehe
      salam Sayyed EP

      Like

      Reply

  73. asril
    May 21, 2012 @ 02:14:27

    Gan ane mau belajar banyak sama ente,sms ke nmr ane ya gan ke 08561070260,,

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      May 21, 2012 @ 02:20:43

      hmmmm….ada apa ini.
      ke mas imin atau sayyed ep, atau senior-senior saya?
      yang pasti ane bukan ahli masalah ginian.. makanya curhat dan mencari jawaban-jawaban memuaskan dari para pakar di dunia luar sana..
      nanti diskusi aja n sms ya.. by private numb.. makaseh
      salam SAYYAED EP

      Like

      Reply

  74. mamad
    May 21, 2012 @ 05:14:12

    Assalamu’alaikum bang sayyed. ane namu nih ikutan kyk yg laen2. lagian ente di depan pajang banner kontennya agak provokatif. rupanya panjang juga ini halaman, tapi ampe juga ke ujungnya yg sebenernya blum berujung 😀

    buat kang imen, dari ane yg lemah ini, ga lebih baik dari ente duniawi atopun ukhrowi, krn ane bukan org suci. klo boleh sih, cuma pengen kasih tantangan, buat kita semua juga boleh. yaitu:

    belajar bahasa arab! kalo memang ente bener2 cinta sama Qur’an kalamnya Alloh

    kenapa? karena ane yg masih sebatas ngaku2 iman sama Qu’ran aja rasanya pengen banget, apalagi buat ente2 yg sudah haqqul yaqin sama Qur’an. karena ane penasaran knp mesti bahasa arab ya Alloh, tapi ane sih kgk sampe menjelek2an kebudayaan arab selama itu sesuai syareat. Krn akal ane mikir gini, Alloh ga mungkin turunin Qur’an dari segala sisinya tanpa maksud, klo satu maksud sudah tergambar, masih ada maksud lain terus dan terus. karena Maha Luasnya ilmu Alloh dibandingkan dg seupritnya ilmu kita, manusia.

    sekali lagi. belajar bahasa arab! klo mmg ente2 bangga dg Qur’an

    jujur ane esmosi, klo ada org yg berdalih waktu disodorin teks arab ngomongnya sorry ga ngerti bahasa arab tapi cuap2 soal Qur’an meluber-luber.

    kita2 ini, ente2. mereka2. kyknya bangga banget klo belajar bhs inggggggriss! anak2 mesti bisa ngeng-lish. lebih malu kesannya klo ngomong “sorry ga ngerti english” dibanding “sorry ga ngerti arabian”. sampe english buat enggineering, accountant. dll dll didalemin sampe tenggelem. nah english aja banyak kerumitannya. arabian juga dong, mungkin lebih malah. namanya sastra kan gitu. akal ane sih bilang gitu. kan katanya afala ya’qilun. di dalam terjemahan bila terjadinya pergeseran makna itu adalah hal yg lumrah dari bahasa apapun, yg diterima akal ane sih gitu, ga tau deh klo akal ente2 sekalian.

    sekali lagi. belajar bahasa arab dulu! bisa kok. kan bahasanya Qur’an, yg kata Alloh dipermudah untuk dipelajari, ada kan ayatnya?

    klo masih ga mau, ga usah sok2 idealis dg Qur’an. ibarat cinta sama cwek, artinya siap nerima itu cewek luar dalem, dari bentuk fisik sampe isi hati, klo kgk siap masa mau minta emak-bapaknya buat ngelahirin ulang entu cwek anaknya. Apalagi Qur’an, realitanya arabian kok, ente harus terima terus ente dalemin isinya dg memahami fisiknya, kecuali ente ga cinta, so jgn ngaku2. ente tanya sm Alloh knp mesti bhs arab Ya Alloh. klo ente masih ga puas, minta sama Alloh buat nurunin Qu’ran bahasa indonesia! or else yok introspeksi iman kita masing2.

    hmm jadi kebawa esmosi deh. sorry sorry

    Like

    Reply

    • I.M.E.N
      May 21, 2012 @ 07:35:54

      utk
      Mamad ….

      Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu MEMAHAMI-(nya). [Qs:43/3]

      Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan BAHASA KAUMNYA (bahasa Arab / bahasa Manusia), supaya ia dapat memberi PENJELASAN dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. [Qs:14/4]

      Dua ayat ini MENJELASKAN bahasa ARab yg di GUNAKAN ALLAH SWT bukanlah SESUATU yg ISTIMEWA …. melainkan sbg salah satu METODE sj …. bahasa Arab , InggrIs dan Bahasa InDonesia SEKALIPUN semuanya itu TIDak ADa PERBEDaaNYA….

      ana berpendAPAT BAHWA PEMILIHAN BAHASA TSB adL sebagai bahasa PENGHUBUNG antara Allah selaku PEMBERI PETUNJUK terHadAp mausia yg selaku MENERIMA PETUNJUK….!!

      Ringkasnya :
      Supaya Manusia MEMAHAMI Petunjuk Allah SWT , maka DIA menggunakan BAHASA MANUSIA . dISINI Allah MEMILIH Bahasa Arab .
      jadI TIDak adA KEISTIMEWAAN BAHASA ARAB Disini …!!

      Bagaimana dGN ORG YG TIDak memahami bahasa Arab …?
      Allah akan selalu MEMPERMUDaH SIAPA SAJA yg berkeinginan MEMAHAMI QURAN ….. Karena HANYA Dialah Allah yg MENANAMPKAN pemahaman dI DadA SETIAORG TERSEBUT .
      Spt dEngan cara Mempermudah mereka MENEMUKAN TERJEMAHAN sbg awalnya .

      Selanjutnya RANGKAIAN AYAT BERIKUT yg akan MENJELASKANNYA :

      Awalnya kita HARUS YAKIN dulu pd Allah bahwa Al Quran ini adalah PEDOMAN BAGI MANUSIA[Qs:45/20], petunjuk dan rahmat SERTA MUDAH DIPELAJARI [Qs:54/17,22,32,40]….tentunya yg miliki AKAL SEHAT….!![Qs:10/100]
      Kemudian MEMBACANYA dgn MOHON PERLINDUNGAN ALLAH ,[Qs:16/98].

      Bacalah Quran dgn baik krn sesungguhnya Allah sedang MENGAJAR MANUSIA lewat FirmanNya.Dan bertakwalah kepada Allah; ALLAH MENGAJARMU; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Dan MENGAJARKAN kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.Dan ALLAH MEMIMPIN siapa yang dikehendaki-Nya KEPADA JALAN YG LURUS.Dan sesungguhnya telah Kami MUDAHKAN Al-Quran untuk PELAJARAN,Dengan kitab itulah Allah MENUNJUKIorang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke JALAN KESELAMATAN, dan MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada cahaya yang TERANG BENDERANG dengan SEIZIN-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN yang LURUS.Hanya yang MEMAKMURKAN MASJID-MASJID Allah ialah orang-orang yang BERIMAN PD ALLAH dan Hari kemudian, serta tetap MENDIRIKAN SHOLAT, menunaikan ZAKAT dan tidak TAKUT (kepada siapapun) selain kepada ALLAH, ITULAH orang yang MENDAPAT PETUNJUK.

      JADI RANGKAIAN AYAT INI MENJELASKAN PD KITA YG YAKIN PD ALLAH , BAHWA DIA LAH YG MENGAJAR MANUSIA …..!!!!
      ARTINYA BERGURU HANYA lah PD ALLAH …..!!!!
      Kemudian DIA yg MENANAMKAN PEMAHAMAN LANSUNG PADA HATI KITA …!!!

      Tidk ada 1 ayat pun yg menjelaskan Manusia BERGURU pd Manusia Lainnya……!!!!!

      ~ Logika Ilmu Tauhid ~

      Dalam Ber-Ilmu Pengetahuan disetiap disiplin Ilmu akan memiliki Logika masing-masing ….!!
      Logika Ilmu Politik tidak sama dengan Logika Ilmu Kedokteran juga berbeda dgn Logika Ilmu Ekonomi
      Ilmu Tauhid tentunya jg miliki Logika nya sendiri ….!!
      Dan jg tidak sama dengan Logika Ilmu Matematik.

      Terkait Peristiwa Pembukuannya terhadap Quran , Allah mengajarkan pd kita utk Berlogika ini yg terdapat pada ayat Berikut :

      Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar MEMELIHARA-nya [Qs:15/9]

      Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. [Qs:10/37]

      Kitab (Al Quran) ini TIDAK ADA KERAGUAN padanya; petunjuk bagi mereka yang ber-TAKWA [Qs:2/2]

      Turunnya Al-Quran yang TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.[Qs:32/2]

      Artinya : Seperti apa pun Metode yg dilakukan oleh Manusia yg bisa mengakibat kan perbedaan terkait kodovikasi Quran ini PASTILAH ALLAH MEMELIHARA-nya….!!!
      Untuk itu TIDAK ADA KERAGUAN di dalamnya….!!!

      Perbedaan Lavas / atau bacaan, adl berdasarkan dialektika daerah masing-masing , bisa jadi utk negara2 yg bahasa sehari-harinya bukan bahasa ARAB , maka metode penulisan yg ada di Indonesia inilah yg lebih efektif , paling tidak sampai saat ini …!!

      Yang Pasti Substansi dari isi Quran ini pastilah sama semua dari model yg ada di dunia ini …!!!
      Contoh : Jumlah ayat dlm Surah Al-Baqarah pastilah sama semuanya dari Quran yg ada tersebut yaitu terdiri dari 286 ayat ….. !!! Dan seterusnya….

      Jadi , Logika Ilmu Tauhid ini adl :
      Seorg Muslim / Org yg beriman pada Allah SWT ini Pastilah Menjadikan Al-Quran sbg Pedoman Utamanya yg merupakan ayat-ayat Allah yg bernama QAULIYAH dan akan menyandingkannya dengan ayat-ayat Allah yg lain yaitu ayat KAUNIYAH alias Ilmu pengetahuan yg di HAMPARKAN diseluruh jagat Raya ini yg kemudian bernama Ilmu Saintis….!!!

      Bagaimana Posisi Hadits….??
      Tidak lain hanyalah Catatan Sejarah yg miliki tingkat KEBENARAN yg Realatif , dengan kata lain KARYA ILMIAH Ulama Terdahulu ….!!!

      Logika beriktnya ….!!
      Lantas ada Pendapat yg menyatakan , Bila ingin Memahami Quran ini maka sdh seharusnya lah Mempelajari Bahasa Arab Terlebih Dahulu…!!

      Sesungguhnya itu Tidaklah Menjamin seseorang utk bisa Memahami Quran.

      Di Tanah Arab sana semua org bisa Bahasa Arab , termasuk Abu Lahab yg sejatinya adl Paman Rasulullah SAW.

      Dan masih banyak lg org-org yg bisa Bahasa Arab Ternyata tidak Paham Quran walau Quran dlm bahasa keseharian sekali pun.

      Kenapa demikian …??
      Ya begitulah Quran itu …!!
      Yg Miliki MUKJIZAT / Logikanya Sendiri alias Tidk Sama dgn Logika-logika Ilmu Pengetahuan lain.

      [Qs:54/17,22,32,40]
      Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

      Dalam 1 Surah ini saja Allah sampai mengulang Redaksi yg sama sebanyak4x……!!!
      ……Apakah artinya …??

      Tentu saja اَللّهُ melakukan ini UNTUK MEMPERMUDAH manusia dlm Mempelajari Quran.

      Bagaimana Caranya ?

      Hanya dari اَللّهُ saja lah PEMAHAMAN yg masuk kedalam HATI manusia. Atau DIA yg MENANAM-kan KEPAHAMAN di dlm dada org yg Mempelajari Quran , Tentunya dgn Syarat yg sdh ditentukan. HATI yg TIDAK BERPENYAKIT.

      Allah menganugerahkan al-HIKMAH (kefahaman yang MENDLAM tentang Al Quran ) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-AKAL-lah yang dapat mengambil pelajaran.[Qs:2/269]

      Quran Mengatakan, Akan TERSESAT seseorg yg Mempelajari Quran ini bila Memiliki Penyakit HATI…!!
      Apakah itu …??
      Zalim , Sombong , Serakah

      ….Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang ZALIM selain kerugian.
      Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang SOMBONG ; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.[Qs:17/82-83]

      Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?’ Adapun orang-orang yang BERIMAN, maka surat ini MENAMBAH imannya, dan mereka merasa gembira.

      Dan adapun orang-orang yang di dalam HATI mereka ADA PENYAKIT, maka dengan surat itu BERTAMBAH KEKAFIRAN mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.[Qs:9/124-125]

      Hati yg miliki penyakit SERAKAH adl hati org-org yg Mempelajari Quran , mencari ayat-ayat utk Mendapatkan KEUNTUNGAN dirinya.
      Misalnya menggunakan ayat Quran utk Ber-Politik mencari Keuntungan Pribadi. Mengakal-akali ayat Quran.

      Hati yg miliki penyakit SOMBONG & ZALIM inilah yg akan Mengunci Mati Hati seseorg yg Mempelajari Quran.
      Jadi dari Rangkaian ayat terakir ini اَللّهُ menjelaskan Akan tersesat seseorg dlm Memahami Quran bila miliki Penyakit Hati.

      Maka dalam Memahami Quran tidak lah Perlu belajar Bahasa Arab secara Total melaikan secukupnya saja, seiring waktu dlm mempelajarinya.

      Karena اَللّهُ sendiri yg menjamin KEMUDAHAN bagi siapa sj yg Mempelajarinya. Lewat Terjemahan Standard juga sdh cukup maupun terjemahan perkatanya.

      Sekali lg , HATI yg TIDK BERPENYAKIT lah sbg kunci nya dan disertai Keinginan Belajar yg Sungguh-sungguh tentunya.

      Allahualam Bishshawab…..
      Wasalam ….

      Like

      Reply

  75. mamad
    May 21, 2012 @ 11:07:31

    wa ‘alaikum salam wr wb.

    kang imen. klo itu yg kita pahami dari ayat QS:43/3 yg antum kutip, memang benar dan tidak salah. tapi bila kita membatasinya sampai disitu saja (hanya disitu saja), menurut ane, maka kita sudah membatasi makna ayat Qur’an yg kita akui kita junjung tinggi itu. kasarnya, kita mengkerdilkan! peran dan rencana Alloh dalam menentukan sesuatu hal, dg kemaha luasan ilmu-Nya dan qudrot-Nya (dalam hal ini soal nuzulul Qur’an). WHY?

    “Sesungguhnya [u]Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab[/u] supaya kamu MEMAHAMI-(nya). [Qs:43/3]”

    kang Imen, antum kutip ayat QS:43/3 di atas kemudian capslock kata “MEMAHAMI”. sekarang izinkan ane tuliskan lafaz latin ayat tersebut:

    “Innaa ja’alnaahu [u]QUR’AANAN ‘AROBIYYAN[/u] la’allakum ta’qiluun”

    knp bukan “ja’alnaanu qur’anan billughotil ‘arobiyyah” klo mau disesuai-paksakan dg terjemahannya. penghujung ayat tsb juga “la’allakum ta’qiluun” bukan sekedar “la’allakum tafhamuun” bila mengikuti konteks kata yg antum capslock.

    ane tidak menagih jawaban disini. cuma mencoba menunjukkan betapa lemahnya PEMAHAMAN kita, manusia. dan takkan berhujung kpd kesempurnaan. tapi merasa cukup sebatas paham, mnurutku adalah pilihan yg salah.

    kang imen. saya sependapat ketika antum menyatakan HATI YG TIDAK BERPENYAKIT sbg kunci dan disertai KEINGINAN BELAJAR YG SUNGGUH-SUNGGUH.
    Tapi ane TIDAK MERASAKAN KESUNGGUHAN itu ketika antum mengatakan bahwa “dalam memahami QURAN … TIDAKLAH PERLU BELAJAR BHS ARAB SECARA TOTAL melainkan SECUKUPNYA SAJA (kalimat ini saja sudah tidak menunjukkan totalitas kecintaan antum thdp AlQur’anul Karim). Apalagi ketika antum sadari sudah menganggap enteng KEMUDAHAN yg Alloh berikan dg merasa cukup melalui TERJEMAHAN STANDARD, bukannya dgn bersungguh2 menyelami keluasan ilmu dan hikmah AlQuran itu, salah satunya dg belajar bhs arab SUNGGUH-SUNGGUH!

    ane cukup sampai sini aja kang, antum tidak sepenuhnya mengagungkan Alquran, hanya merasa-rasa saja, bahkan hampir-hampir antum meletakkan akal manusiawi antum lebih superior di atas keilmuan kalam Alloh tsb. ‘afwan
    kita sama2 berbenah. wallohu a’lam bisshowab. ane pamit.

    wassalamu ‘alaikum wr wb

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      May 21, 2012 @ 11:54:17

      Waalikum salam..
      Hmmm Nama kita hampir sama atau memang sama… Sayyed Muhammad EP…
      ya begitulah resiko sharing ama KANG IMIN.. entah siapa yang benar. yang pasti memahami, mempelajari dan mempraktekkan agama TIDAK semudah yang KANG IMIN teorikan..

      Makanya ane bikin postingan .. ALquran Mainan 2 ..

      Salam.. n di tunggi partisipasinya..di tulisan iseng ane yang lainnya..

      Trima Kasih n
      Salam Kenal

      Like

      Reply

    • I.M.E.N
      May 21, 2012 @ 18:15:59

      Kang MAMAD…..
      Salam Ukhuah Islamiah …..
      Kalo tidak keberatan Antum jgn PAMIT dulu…..

      Nampaknya antum harus berikan Rincian PendAPAT nya terkait Komentar antum yg ini berikut :

      ……antum tidak sepenuhnya mengagungkan Alquran, hanya merasa-rasa saja, bahkan hampir-hampir antum meletakkan akal manusiawi antum lebih superior di atas keilmuan kalam Alloh tsb……..

      Sehingga ana harus mencoba MEMAHAMI METODE berpikir antum terkait pernyataan antum yg lain ini :

      …..“Innaa ja’alnaahu [u]QUR’AANAN ‘AROBIYYAN[/u] la’allakum ta’qiluun”

      knp bukan “ja’alnaanu qur’anan billughotil ‘arobiyyah” klo mau disesuai-paksakan dg terjemahannya. penghujung ayat tsb juga “la’allakum ta’qiluun” bukan sekedar “la’allakum tafhamuun” bila mengikuti konteks kata yg antum capslock……..

      Maksud ana , tolong antum RINCI dISINI apa yg menjadI PEMAHAMAN antum ITU Secara ILMIAH tentuya …. 🙂

      Terimakasih sebelumnya ….
      Wassalamualaikum…..

      Like

      Reply

  76. mamad
    May 24, 2012 @ 06:28:41

    wa ‘alaikum salam wr wb kang imin.
    kembali kasih dan salam ukhuwah juga.

    ane cuma numpang lewat doang, tapi kyknya ada yg narik2 ane kesini. hehe
    mohon maap sebelumnya klo ane men-judge antum sepeti itu, sebenernya buat diri ane sendiri juga, bahkan sebagian besar dari kita, mungkin. makanya ane bilang yok sama2 berbenah.

    kang imin. ane ini bukan ilmuwan bukan juga ulama. ane cuma lulusan sma, dan kenal sedikit aja bahasa arab waktu di madrasah tsanawiyah. maap lagi klo ane ga bisa memenuhi permintaan antum untuk merinci pemahaman ane secara ilmiah. ane juga belum paham mengenai metode penulisan yg baek itu gmn.

    yg ringan aja ya kang. ane ini masih terbilang awam lah, capek mo debat mah, cari rejeki aje blum becus. ane cerita aja ya. pada satu waktu itu adek ane yg nanya sm ane, poin pentingnya ada dua, yaitu: 1. kenapa qur’an cuma bahasa arab kan katanya rahmatan lil’alamin? 2. kita ga mesti percaya sma terjemahan dong kan tulisan manusia juga? ane yg ga pernah bahas ginian, rasanya kyk digetok di kepala. sedangkan adek ini klo nanya, hampir mesti dijawab, dan jawabnnya jgn aneh2. klo dia ga terima, pikirannya bisa kemana-mana.

    Ya Alloh gmn ini, ane muter otak ane. Ane keinget ada ayat yg menegaskan ke-arab-an qur’an yaitu Qs:43/3 yg antum kutip. Ane inget2 ayatnya ane mikir2, terus akhirnya ane jawab ke adek ane kira2 kyk gini:
    – sebenernya bahasa2 manusia klo dirunut ketemunya pada akar yg sama (dalam hal ini adek ane sudah yakin adam itu manusia pertama), dan kenapa arab? ane kurang tau, pastinya ada hikmah2 dan Alloh punya rahasia atas kuputusan-Nya ini.
    -sedangkan terjemah mmg hasil karya manusia, tapi seorang penerjemah bukannya ga belajar, bahkan mungkin lebih dari 1 org dan butuh belajar bertahun-tahun, bukannya hal mudah. Oleh karenanya pula qur’an terjemahan harus disertakan teks aslinya, karena dalam penerjemahan bahasa apapun yg namanya pergeseran makna bisa terjadi.

    Ane cuma jawab gitu kang, tapi alhamdulillah adek ane bisa terima. Tapi ane terusin kadang mikir2 soal ini. Rupanya bener juga, salah satu bentuk penjagaan Alloh atas qur’an ada pada kelestarian teks aslinya. Ane punya pendapat juga qur’an lebih mudah dihafal versi arabnya dibanding kita mo coba ngapalin terjemahannya, ane mikir kok bisa ya, mungkin di tiap alur pelafazan tiap2 ayat qur’an ada Alloh tempatkan daya magis salah satu kemu’jizatan qur’an itu sendiri. Terus ane kepikiran lagi, andai kata org afrika baca surat al-ikhlas pake bahasa itu, ane mana tau klo itu ayat2 qur’an yg dia baca, tapi alhamdulillah klo dia baca Qulhuwallohu ahad sampai selesai, ane tau itu surat alikhlas, jadi dibalik kesannya seakan2 Alloh pilih kasih sama bahasa arab sehingga sebagian kita mencari dalih penenang hati bahwa bhs arab sekedar metode (standar) yg Alloh pilih, masih ada hikmah lain, yaitu jembatan penghubung antar muslimin yg bebeda2 kebangsaan. Sama sepeti bhs inggris sekarang, mereka ingin punya peran seperti bhs arab dulu ketika islam jaya. Tapi sayangnya bible skarang laen2 bahasanya, jadi waktu org kristen afrika baca bible, orang kristen indonesia belum tentu tau klo itu ayat bible, ada bagusnya klo mereka coba ikutin metode qur’an. Hehe.

    Oh ya ane juga pernah sharing, ane lupa sama temen ato sm adek ane yg laen. Soalannya knp org arab masih banyak jg yg bahlul, kan dia ngerti bhs arab mestinya ngerti qur’an. Jadi waktu itu kami tiba pada satu kesimpulan yakni memang qur’an turun dengan lidahnya org arab, tapi pasti qur’an membawa gaya bahasanya sendiri. Bahasa qur’an itu bahasa arab, tapi bahasa arab belum tentu bahasa qur’an. Orang arab sendiri blum tentu menimba makna dari ketinggian ilmu bahasa qur’an, bahkan org bukan arab bisa mendapatkannya bila bersungguh-sungguh mendalami bahasa qur’an, pintu hakikatnya mmg pasti semuanya melalui Alloh, sedangkan salah satu pintu syari’atnya adalah melalui belajar bahasa arab untuk menyelami bahasa qur’an. Membaca dan merenungi terjemahan Alqur’an adalah satu pintu syari’at tersebut, tapi apakah cukup sampai disitu? Apalagi bila kita mencintai Qur’an? Sungguhkah cinta?

    Dan juga syukur alhamdulillah setelah ane lagi googling then secara ga sengaja masuk ke blognya kang sayyed ini dan baca judul provokatif, karena sebenernya ane ada respek sm org2 salafi, sama juga dg org2 ‘alawwi dn golongan sunni yg laen respek juga, Cuma klo sudah tuding menuding satu sma laen ane ga suka aja caranya. Ya kang sayyed ya, haha, terus ngikutin tulisan antum berdua, terus coba2 nimbrung, sampai kepada kang imin mengutip Qs:43/3 tsb. Ane jadi baca2 ulang lagi ayat tsb, kadang ane tatapin agak lama.

    “In-NAA ja’al-NAA-HU QUR’AANAN ‘AROBIYYAN la’allakum TA’QILUUN”

    Sebelumnya ane Mohon ampun Ya Alloh bila terdapat pada hamba yg awam ini sikap lancang dan ceroboh. Berdasar pengetahuan ane yg seuprit ini dan juga belajar bahasa arab cuma tsanawiyah, Misteri pertama yg ane tangkep adalah yg ane pernah utarakan sama kang imen, knp bukan “inna ja’alnal qur’aana billughotil ‘arobiyyah”(sesungguhnya kami menjadikan alqur’an berbahasa arab)? Ane jadi mikir bila dg konteks yg seperti itu maka sungguh sempit pemahaman yg ane dapet mengenai salah satu aspek dari keputusan Alloh menuzulkan qur’an yaitu “knp arab”.

    Kemudian ane kepikir lagi knp harus ada HU disitu, knp nggak simple aja kyk “innaa ja’alnaa qur’aanan ‘arobiyyan” (sesungguhnya kami menjadikan qur’an yg arabian) atau “innaa ja’alnal qur’aana ‘arobiyan” (sesungguhnya kami menjadikan alqur’an itu arabian). Pertama kali ane mendapat kesan yg kuat pada kata-kata “QUR’AANAN ‘AROBIYYAN” kemudian setelah ditatap2 lagi baru ketemu sama “HU”.

    Klo terjemahan ane sendiri dari Qs:43/3 tsb kyk gini

    “sesungguhnya kami telah menjadikan-nya qur’an yg arabian agar kalian mempergunakan akal kalian”

    Ane mulai dari “ja’alnaa-hu”(menjadikan-nya), menurut pendapat ane yg awam ini –HU/-nya refers/merujuk pada QUR’AN itu sendiri SEBELUM DIARABKAN, entah berupa apakah dia, ruh kah? Entah prototype qur’an/kalam Alloh sebelum diarabkan itu gmn bentuknya, yg pasti Wallohu a’lam dg segala kekudrotan-Nya. Sehingga ane jadi menerawang, andai kan dia ruh, mungkinkah seperti ruh manusia. Ane jadi mikir lagi mungkin ruh punya bahasa yg berbeda dg kita, bahasa ilahiyah yg bisa dimengerti oleh semua ruh, tapi ketika dia sudah ditiupkan pada sangkar2 yg berbeda, maka bahasa yg muncul adalah bahasanya masing2, eropa, asia, afrika, gajah, burung, semut, malaikat, jin, batu, dsb bahkan mungkin qur’an juga. Allohummaghfir lii.

    Lalu kemudian QUR’AN itu dijadikan QUR’AANAN yang ‘AROBIYYAN. Agak lama waktu yg ane butuhkan merenungi kata “QUR’AANAN ‘AROBIYYAN” ini. Sampai pada satu titik kemungkinan yakni mungkinkah seperti halnya Alloh menciptakan dan menjadikan ane seorang MAMAD yg INDONESIAN (innalloha ja’alanii mamadan induniisiyyan – bukan ayat qur’an ya. Hehe). Sebagai mamad yg indonesian, tentunya aspek keindonesiaan ane bukan hanya pada bahasa indonesia yg ane pake untuk bercakap2. misalnya ada aspek sejarah, dari mana ane dapatkan keindonesiaan ane, bisa jadi mmg lahir di mari, ato dapet dari suaka politik, ato dapet dari pindah kewarganegaraan, dll dan juga apa yg menjadi korelasi antara bahasa indonesia ane dg bahasa melayu, jawa, china, dan bahasa lainnya tentunya punya pengaruh terhadap ke-indonesia-an ane. Kemudian aspek budaya, dan buanyak hal lainnya. (ane mulai ngerasa mumet kang imin, kita langsung lompat ya).

    Demikian juga dg Qur’an. Sifat ‘Arobiyyan yg bersanding padanya bukan hanya pada bahasa arab yg digunakan, bisa juga mencakupi kesejarahan bahasa arab itu sendiri yg masih berhubungan dekat dg bahasa ibrani yg semitik (jadi menurut ane, istilah anti-semit itu bukan cuma buat yg anti sama israel tapi juga anti arab, loh wong masih sodaraan kok. hehe) menunjukkan kedekatan Qur’an dg kitab2 dan rosul2 sebelumnya. Juga aspek kesusasteraan (ane bukan org sastra ya, maap klo salah), tak ayal seperti sastra lainnya, seperti jawi, english, spanish, melayu, chinese, japanese, lampung, sunda, begitu jg sastra arab yg punya pakem masing2, dan pakem ini punya peran penting dalam pemaknaan baik itu kata, ungkapan, kalimat, literatur dalam sastra masing2. ane ambil contoh kata “sholat”, tidak sama dengan sekedar “pray” dalam english. Sholat adalah sholat, krn sholat merupakan istilah yg baru bagi literatur english, seperti halnya kata “computer” bagi literatur kita, indonesia.
    Dalam hal bahasa ini, ane jadi berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa yg paling tepat mengakomodir semua istilah yg berlaku pada tradisi keislaman dalam mu’amalah, ‘ubudiyah, dsb. Krm mmg turunnya di arab, hehe. Yg pengen ane tekankan adalah bahwa kita tidak bisa dan tidak boleh menghapus unsur ‘AROBIYYAN dari keislaman kita.
    ‘AROBIYYAN yg seperti apa? ‘AROBIYYAN YG MUHAMMADAN Shollallohu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam. KAANA KHULUQUHUL QUR’AN. Wa kaanal Qur’aanu ‘Arobiyyan.

    Dan AlQur’an jg punya banyak nama: ALKITAB, ADZDZIKR, ALMAU’IDAH, ASYSYIFA, ALHUKM, ALHIKMAH, ALHUDA, ATTANZIL, ARRAHMAT, ARRUH, ALBAYAN, ALKALAM, ALBUSYRA, ANNUR, ALBASHA’IR, ALBALAGH (ane nyontek wikipedia :D) semuanya tak didapat bila tidak DI ALQUR’ANKAN (DIBACA).

    ALLOHUMMAGHFIR LII. Tulisan ane ini Cuma pendapat, mohon koreksi bila salah.

    Wassalamu a’laikum wr wb

    Like

    Reply

  77. Anonymous
    Aug 04, 2012 @ 23:58:53

    hehe…

    seperti air dan minyak yang tidak pernah bisa bersatu, setiap orang mendapatkan pemahaman sendiri yang berbeda yang ada kalanya pemahaman itu tidak bisa di share ke orang lain karena pasti akan terjadi perdebatan bukan hanya diskusi semata.

    sedangkan kita dilarang untuk berdebat, walau dimulut bisa berucap tidak berdebat tapi di hati manusia siapa yang tahu walau nafsu itu ada hanya se titik saja.

    Like

    Reply

  78. Imam Ali
    Aug 06, 2012 @ 22:17:01

    ” Ya…Allah…jika memang faham ini akan membawa keselamatan bagi diriku dan keluargaku di dunia dan di akhirat …maka tetapkanlah aku…akan tetapi, jika faham ini akan membawa kecelakaan bagi diriku dan keluargaku di dunia dan di akhirat, maka keluarkanlah aku dari faham ini…”

    dan… teruslah engkau berjalan…amati dan cermati pakaian yang orang lain pakai,.. jangan bangga dengan pakaian yang menempel di tubuhmu apalagi untuk dipakaikan kepada orang lain,.siapa tahu bahwa memang pakaianmulah yang belum di cuci dengan bersih…teruslah berjuang menuntut ilmu…
    kehidupan adalah pertarungan antara Malaikat dan Iblis…untuk menempati wilayah hati……………. sampai ajal menjemput

    Like

    Reply

  79. someone
    Aug 07, 2012 @ 16:07:18

    Assalamualaikum..
    Duuh sampe lupa salam, maaf yaa..Bang Sayyed,
    sy curhat dikit yaa..do’a itu bagi siapa saja, termasuk sy dulu setiap ketemu majlis baru selalu sy pakai, dulu sy adalah manusia yang merasa paling benar, merasa paling sholeh, merasa banyak amal, ingin di puji, ingin disanjung, merasa paling baik, melupakan azab, melupakan dosa, sampai sy membenci terhadap orang yg tidak shalat, sehingga yang muncul adalah ibadah yang mengandalkan perasaan…berandai-andai terhadap Allah Swt…Tauhid berserakan, Aqidah berantakan…,setelah sy kerja keras, banting tulang, peras keringat selama 12 tahun. Alhamdulillah kesadaran diri sy muncul, taufik dan hidayah adalah barang langka, lebih mahal dari dunia dan seisinya, keinginan manusia cenderung kepada madu yg isinya racun, yang efeknya cepat, daripada minum brotowali yang efeknya sangat lambat tapi bisa membuat badan jadi sehat,

    Ayat- ayat suci adalah kepunyaan yang Maha Suci yang sekarang ini begitu di murah-murah, sudahkah kita kencing dalam keadaan berjongkok?? Sudahkah kita mandi berdo’a dan bercelana yg menutupi pusar sampai bawah lutut??Sudahkah kita makan sampai tidak ada sisa nasi sebutirpun?? Sepertinya kita akan memasuki Surga dengan begitu mudahnya…sedangkan perjalanan untuk menuju Surga saja ratusan tahun yang dimulai dari hisab sakaratul maut, hisab kubur. dan hisab akhirat, lalu..kenapa ahli ibadah dan ahli sholat masuk Neraka? Iqro diri kita..jawabannya ada dalam tiap diri masing2
    Apakah kita tahu negri Singapura yg begitu indah..katanya..sementara kita belum pernah kesana, apakah ada orang singapura yg memberi tahu kepada kita tentang keindahan negrinya?? Surga bukan perkara nanti di akhirat, surga harus dicari dari sekarang di dunia ini, nanti sih tinggal masuk aja sesuai tiket masing2 orang ketika di Padang Mahsyar, itu juga klo dapet tiket nya untuk terbang ke negri Akhirat…

    Manusia kembali sesuai dengan itiqodnya masing2…
    Jika jasadnya dalam keadaan suci lahir dan bathin, maka ia akan kembali kepada Allah Swt…
    Jika jasadnya dalam keadaan bersih lahir dan bathin, maka ia akan kembali kepada Nabi Muhammad Saw alias mendapatkan Surga..
    Jika jasadnya dalam keadaan kotor lahir dan bathin, maka ia akan kembali kepada Nabi Adam alias terpenjara di dunia sampai hari kiamat. Iblis saja bisa mendepak pangkat Nabi, bagaimana dengan kita yang pangkatnya hanya makhluk??

    Yaa Allah Yaa Rosulullah…
    maafkanlah lisanku yang serng mengecewakan …
    maafkanlah tekad hatiku yang sering mengecewakan …
    maafkanlah polah tingkahku yang sering mengecewakan …

    Bang Sayyed teruslah berjuang…jangan pernah berhenti,. jangan pernah beristirahat dan jangan pernah merasa cukup dengan pakaian yang dimiliki saat ini, siapa tahu nanti menemukan pakaian yang indah yang terbuat dari sutra…
    teruslah berjuang…sampai jasad lahir dan bathin ini menjadi hak malaikat, bukan hak idajil atau Iblis..
    ganti nick ah..malu pake Imam Ali atau Hamba Alloh, apalagi Muhammad
    Wallohualam bishowab…

    Wassalam…

    Like

    Reply

    • Sayyed EP
      Aug 07, 2012 @ 17:23:14

      Walaikum salam mas someone/Ali
      untuk menjadi bijak seperti anda memang butuh perjalanan panjang. semua kontroversi dan hiruk pikuk kehidupan tidak akan habis dibahas oleh manusia, entah masalah apapun. sayapun menyadari akan pentingnya sebuah konsekwensi dan amaliyah yang sesuai dengan keyakinan saya.

      masalah benar slah kerap terjadi karena ego dan fanatisme. Alhaqqu Almubinu selayaknya hanya milik Allah sang maha segalanya.
      dalam tulisan ini saya mengajak khalayak umum untuk diskusi masalah furuiyyah ‘cabang agama’ dan bukan masalah aqidah. walaupun banyak pro kontra tapi saya ambil sisi positifnya bahwa keyakinan seseorang tidak usah kita usik atau permasalahkan. seperti yang anda jelaskan “hidayah memang sangat mahal dan langka”.

      sekali lagi Trima kasih atas nasehatnya..
      silahkan di koreksi tulisan-tulisan Sayyed ep yang lainnya.
      perjalanan tidak akan panjang tapi semangat juang harus tetap konsisten.
      semoga Ridlho dan berkah selalu bersama kita hingga kelak mendapatkan khusnul khatimah dan disatukan dengan panutan kita Rasulullah Muhammad saw. amien…

      Salam Sayyed EP

      Like

      Reply

      • someone
        Aug 07, 2012 @ 19:39:31

        masalah benar slah kerap terjadi karena ego dan fanatisme. Alhaqqu Almubinu selayaknya hanya milik Allah sang maha segalanya.
        —————————————————————————————————
        sy tambahin mas…
        sekarang ini yang dicari bukanlah kebenaran itu sendiri, melainkan pembenaran,,jadi susah urusannya klo dah begini yang muncul ya ego dan fanatisme…kebenaran mutlak jelas milik Allah Swt..manusia diwajibkan mencari.. mana yang paling mendekati kebenaran mutlak…
        yang sy tahu patokan kebenaran adalah..
        1. Alqur’an dan Hadist
        2. ijma,
        3. qiyas,
        4. dalil aqli dan naqli
        dan..terkadang kebenaran itupun dianggap pembenaran,,,
        cara setan ya..memutar balikan yang benar sehingga menjadi salah dan yang salah menjadi benar, dan setan akan selalu berusaha mengumpan manusia melalui dunia..jika sudah terkena mata kailnya..sangatlah sulit untuk melepaskan diri..kecuali mendapat pertolongan Allah Swt…
        Wassalam..

        Like

        Reply

  80. Sayyed EP
    Dec 01, 2012 @ 05:46:21

    manakala Allah Menghendaki kebaikan bagi seorang murid, Dia akan membawanya ke lingkungan sufi dan menjauhkannya dari kaum ulama pembaca buku -Al-Junaid

    Like

    Reply

  81. Hamba Allah
    Dec 26, 2012 @ 19:01:37

    Bismillah..
    Alhamdulillah, sangat cerah sekali dengan komen bang mamad.. Saya pun jadi bener2 merasa terTENDANG dengan kerasnya, “NGAKUNYA CINTA QURAN tp mencoba berkenalan dengan BAHASA QURAN aja masih OGAH!!!” Astaghfirullah..ampuni hamba Yaa Allah..padahal saat saya mencintai istri saya, saya dengan sangat semangatnya untuk mencari tentang kesukaan2nya, sifat2nya dan apapun tentang dirinya. Astaghfirullah..bahkan saya telah membaca beberapa textbook berbahasa inggris dan mau serta mampu untuk memahaminya, tapi pernah mengkhatamkan baca Quran tanpa mampu mengartikannya (apalagi memahaminya).
    Semoga hamba tetap diberikan kekuatan dan hidayah oleh Allah Ar Rahman Ar Rahiim dalam melangkahkan diri untuk mencintai Quran, aamiin.

    Like

    Reply

Leave a comment

Daftar isi Celoteh @SayyedEP

https://bikailarobbi.wordpress.com/2011/08/18/daftar-isi-hati/

Group Whasttap :08.232.97766.5.5

سبحان الله

Berharap dapat menyapa dirinya disana -Muh PBUH

إنا لله وإنا إليه راجعون