Mengubur Egoisme


Satanic Youngstar

Satanic Youngstar

“Berfikir adalah kunci rahmat, tidakkah kita memperhatikan bahwa seseorang yang berfikir akhirnya bertaubat” (Ishak bin Ibrahim)

Setiap orang selalu merasa sempurna di hadapan orang lain. Begitupun dengan sikapku kepadanya, sampai akhirnya aku tersadarkan bahwa pengetahuan yang bermanfaat adalah pengetahuan yang berguna serta menimbulkan efek positif bagi diri dan orang-orang sekitar. Sejak aku pulang dari pengasingan, begitu intennya dia memberikan support agar aku terbiasa untuk saling tukar pengalaman dengan teman-teman pelajar putra putri, walaupun sebenarnya aku adalah prototype manusia malas dan penakut jika disandingkan dengan khalayak umum, tetapi ajakannya membuatku melek akan pentingnya bersosial.

Sampai pada tahun-tahun berikutnya dia masih saja memperhatikan gerak-gerikku, memarahiku dan memberikan arahan yang sempat membuatku terkekang dengan aturan-aturannya. Unfortunately saat itu aku masih bersikeras merasa lebih dan lebih hingga perteengkaran kecil kadang harus terjadi menorehkan luka yang membuat hubunganku dengannya tidak harmonis dan saling diam untuk beberapa hari.

Secara kasat mata, aku melihatnya sebagai sosok yang penuh semangat dan relegius, Pecinta Nabi dan sunnah-sunnahnya, sang motivator yang membuatku merasa kerdil ketika aku melihat betapa banyak orang-orang yang dia sadarkan terkait urgennya keseimbangan seperitual dan implementasi teori pengetahuan agama.

Tanpamu mungkin aku akan terus tergerus ” Keakuanku” yang telah lama menjelma menjadi sosok egois arogan dan selalu menuhankan paradigma salah kaprah itu. Beruntung aku masih memilikimu, ketegasan sikap dan pemahaman fundamentalnya adalah sebuah ciri khas attitude yang selama ini aku anggap sebagai sesuatu yang percuma ternyata berbalik 180 derajat. Akulah yang seharusnya berterima kasih atas semua ini, banyak pelajaran yang harus aku ambil dari sikap dan idiologimu. Trima Kasih Ya Rabb.

Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan bisa memberikan petunjuk kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi hanya Allah swt lah maha pemberi petunjuk kepada orang yang di kehendakinya. (Alqasas 56)

coretan lama (edisi Saudi):

Jambret Masjidil Harom
Sayyed Diusir Polisi Makkah

Lika Liku Jamaah Hajji Indonesia
Pengalaman Tidur Disamping Jasad Nabi
Curhat Para Pecandu xxtc :

5 Comments (+add yours?)

  1. WAHYU NH. AL_ALY
    Aug 12, 2011 @ 11:25:16

    Egoisme, merupakan “berhala” yg akan terus berdiri selama ruh masih melekat di jasad. Berhala yg di mana saja dan kapan saja bisa muncul. Saat di masjid, saat sholat, dan saat-saat yg lainnya. Keilmuan tdk cukup untuk menguburnya, nmn juga musti diikuti keikhlasan hati dan kelenturan etika. Ayat yg di bawah, menegaskan akan ini.

    Dua-tiga kali kubaca catatan di atas, jiwa ini gemetar entah kenapa. Hanya kehendak Tuhan atas kebaikan dunia-akherat, yg terbaik buatku…..

    Rumah baru, ni, he…. 😛

    Like

    Reply

  2. Sayyed EP
    Aug 12, 2011 @ 13:32:34

    Thnks masukannya..Kesadaran hakiki merupakan anugrah terbaik setelah ‘IMAN’ – semoga kita selalu mendapatkan ni’mat inayah taufik dan hidayahnya demi tercapainya cita-cita kita bersama : bika ila Rabbi – dengan Muhammad pada Rabbku-

    iseng independen drpd ngekor ke [Ko]mando-[Pas]tur hehehehe

    Like

    Reply

  3. truie
    Feb 18, 2015 @ 03:51:39

    rumus setiap orng kaya, harus egois

    Like

    Reply

Leave a comment

Daftar isi Celoteh @SayyedEP

https://bikailarobbi.wordpress.com/2011/08/18/daftar-isi-hati/

Group Whasttap :08.232.97766.5.5

سبحان الله

Berharap dapat menyapa dirinya disana -Muh PBUH

إنا لله وإنا إليه راجعون